One Day One Hadits

ONE DAY ONE HADITS 18 Maret 2024, Bertemakan Puasa yang Tidak Diterima dengan Sempurna

Berikut Ini Dia One Day One Hadits 18 Maret 2024 Bertemakan Puasa yang Tidak Diterima Dengan Sempurna

Kompas.com
Ilustrasi keluarga buka puasa atau sahur saat Ramadhan. (Dok. Shutterstock/Drazen Zigic) 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, bagaimana puasa yang kamu jalani sampai saat ini, berjalan dengan lancar?

Ya, semoga puasa yang kamu jalani berjalan dengan lancar dan berkah ya.

Namun, kamu harus hati-hati dengan puasa yang tidak diterima dengan sempurna akibat ulah kita yang tak kita sadari lakukan ketika bulan suci Ramadhan.

Baca juga: ONE DAY ONE HADIST Kamis 14 Maret 2024/ 3 Ramadhan 1445, Balasan Nikmat Orang Berpuasa

Seperti yang sudah dijelaskan dalam hadits dibawah ini:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan zur (perkataan dusta), mengamalkannya, atau tindakan bodoh, maka Allah tidak butuh atas usahanya dalam menahan rasa lapar dan dahaga” (HR. Bukhori no.1903)

Lantas, pelajaran apa yang terdapat di dalam hadits di atas:

Baca juga: ONE DAY ONE HADIST Kamis, 14 Maret 2024: Balasan Bagi Orang yang Berpuasa

1. Makna zuur pada hadits di atas adalah perkataan dusta.

Yang paling parahnya adalah persaksian palsu, yakni persaksian untuk menindas hak orang lain, atau untuk membenarkan yang keliru. Kemudian “mengamalkannya”, maksudnya melakukan tindakan-tindakan runtutan dari perkataan dustanya.

2. Termasuk dalam hal ini, segala macam perbuatan yang menyimpang dari kebenaran; yakni maksiat.

Adapun makna tindakan bodoh di sini, adalah bodoh (tidak peduli) terhadap hak sesama. Seperti iri, hasad, menebar kebencian sesama muslim, dll.

Baca juga: One Day One Hadits 13 Maret 2024 Tentang Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan

3. Ternyata untuk meraih kesempurnaan puasa, tidak cukup hanya dengan meninggalkan makan dan minum saja. Namun harus ada perjuangan meningalkan perbuatan sia-sia dan maksiat. Yang mana hal-hal tersebut akan merusak pahala puasa.

4. Bila puasa sekedar menahan lapar dan dahaga saja, semua orang bisa melakukannya. Tidak yang awam, tidak yang sudah tau agama. Bahkan orang-orang non muslim pun mampu.

Namun, puasa lahir dan batin; yakni puasa dari makan minum, dan juga dari perbuatan-perbuatan maksiat yang dapat menodai kesucian hati dan merusak pahala puasa, tak semua orang dapat melakukan. Kecuali mereka yang dirahmati Allah ‘azza wa jalla.

Baca juga: ONE DAY ONE HADIST Sabtu 9 Maret 2024: Iri yang Dibolehkan Sesuai Al-Quran dan Hadits

Inilah puncak daripada tujuan disyariatkan puasa dan bentuk puasa yang diinginkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi insan yang bertakwa” (QS. Al- Baqarah: 183)

Baca juga: ONE DAY ONE HADIST Sabtu 9 Maret 2024, Iri yang Dibolehkan Atas Kebaikan Orang Lain

5. Disinilah saudaraku, peluang untuk berlomba-lomba dalam meraih kualitas puasa terbaik. Semakin maksimal seorang hamba meninggalkan perbuatan maksiat saat puasa, semakin baik kualitas puasanya, dan tentu semakin sempurna pahalanya.

Dalam Al-Quran Allah ‘azza wa jalla selalu memberi motivasi kepada hambaNya dalam hal ini,

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ

“Berlomba-lombalah dalam kebaikan” (QS. Al Baqarah: 148). (*)

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved