Naskah Khutbah Jumat
Naskah Singkat Khutbah Jumat 15 Maret 2024: Hakikat Puasa dan Tiga Keutamaannya
Naskah Singkat Khutbah Jumat 15 Maret 2024, Bertemakan Ibadah Puasa dan Tiga Kesalehan
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TRIBUNPRIANGAN.COM - Salat Jumat merupakan salat yang diwajibkan bagi kaum muslimin yang telah balig.
Hari Jumat merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari, yang diyakini kaum muslimin sebagai hari penuh keberkahan.
Beberapa syarat berlaku dalam pelaksanaan salat Jumat, di antaranya adalah melangsungkan Khutbah sebagai rukun dalam salat Jumat.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 15 Maret 2024: Ancaman Orang yang Nekat Batalkan Puasa Ramadan Sebelum Waktunya
Dalam bekhutbah sang khotib menerangkan perihal ketaatan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Ada berbagai jenis topik khutbah Jumat, kali ini TribunPriangan.com ingin mengulas tentang hakikat berpuasa dan tiga keutamaannya.
Khutbah I
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم}، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.
Shalawat dan salam semoga tercurah pada Nabi akhir zaman, suri tauladan kita, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang akan terus meningkatkan komitmen kita untuk taat menjalankan perintah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan Rasul-Nya serta menjauhi segenap larangan-larangannya.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 15 Maret 2024: Bersihkan Hati dari Dengki dan Dendam Selama Ramadhan
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Umat Islam sedunia pada saat ini sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Perintah menjalankan ibadah puasa tidak hanya terdapat di dalam agama Islam tetapi juga di dalam agama-agama yang diturunkan sebelumnya, yakni Nasrani dan Yahudi. Perintah puasa dimaksudkan untuk membentuk pribadi yang bertakwa kepada Allah subhanahu wata'ala sebagaimana disebutkan di dalam Al Qur'an, surat Al Baqarah, ayat 183 sebagai berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat-umat sebelum kamu, agar kamu bertakwa."
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Ibadah puasa yang dijalankan dengan benar akan menghasilkan orang-orang yang setidaknya memiliki 3 (tiga) kesalehan sebagai cerminan dari ketakwaan kepada Allah subhanahu wata'ala . Ketiga kesalehan tersebut adalah:
1. Kesalehan Personal
Kesalehan personal adalah kesalehan invidual yang berupa penghambaan pribadi kepada Allah subhanahu wata'ala seperti menjalankan shalat, puasa itu sendiri, dzikir, i'tikaf dalam masjid, tadarus Al-Qur'an dan sebagainya. Kesalehan seperti ini sesungguhnya lebih mudah dicapai di bulan Ramadhan karena selama bulan ini Allah mengkondisikan situasi dan kondisi sedemikian kondusif, seperti memberi reward (penghargaan) kepada siapa saja atas ibadah yang dilakukannya berupa pahala 70 kali lebih besar dari pada di luar bulan Ramadhan, sekaligus memberikan punishment (hukuman) yang lebih berat bagi yang melakukan kemaksiatan. Maka di bulan Ramadhan orang-orang cenderung meningkatkan ibadahnya dan bersikap hati-hati agar tidak melakukan kemaksiatan.
Selain pahala, Allah juga menjanjikan terampuninya dosa-dosa di masa lampau sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu sebagai berikut:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena dorongan iman dan mengharap (pahala) maka Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat Singkat 15 Maret 2024: Permudah Urusan Orang Lain, Maka Allah Mudahkan Urusanmu
Hadits diatas memberikan jaminan kepada setiap Muslim tanpa terkecuali, bahwa ibadah puasa yang dijalankan secara benar yang didasari keimanan bahwa puasa Ramadhan adalah benar-benar kewajiban dari Allah subhanahu wata'ala, disertai harapan mendapat pahala dari Allah subhanahu wata'ala, tanpa berharap apapun dari manusia, misalnya pujian atau pemberian sedekah dan zakat atau hadiah Lebaran seperti THR dari orang-orang tertentu, maka orang tersebut oleh Allah subhanahu wata'ala akan diampuni seluruh dosanya di masa silam. Artinya, semakin banyak usia seseorang akan semakin banyak dosa-dosa yang diampuni Allah subhanahu wata'ala.
Oleh karena itu, beruntunglah mereka yang sudah tua tetapi masih mau dan mampu menjalankan ibadah puasa Ramadhan secara penuh dan baik, sebab semakin dekat dengan ajal, semakin sedikit sisa-sisa dosa mereka sebagai imbalan atas ibadah puasa yang dijalankannya.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 15 Maret 2024 Bertemakan 5 Esensi Bulan Suci Ramadhan
Betapa indahnya kehidupan seseorang jika diakhiri tanpa dosa atau sedikit dosa saja. Selain itu, mereka yang berpuasa akan mendapatkan prioritas dalam memasuki surga lewat pintu yang disebut Ar-Rayyan sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim:
إنَّ فِي اْلجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ: اَلرَّيَّان، يَدَخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُوْنَ يَوْمَ القِيَامَةِ، لَا يَدخُلُ مِنْهُ أحَدٌ غَيْرَهُمْ، يُقَالُ: أَيْنَ الصَّائِمُوْنَ؟ فَيَقُوْمُوْنَ فَيَدْخُلُوْنَ، فَإِذَا دَخَلُوْا أُغْلِقَ فلم يَدخُلْ مِنْهُ أحَدٌ
Artinya: "Sesungguhnya di surga terdapat pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu itu pada hari Kiamat. Tidak ada seseorang pun yang akan masuk melalui pintu ini kecuali mereka. Dikatakan: Mana orang-orang yang berpuasa? Lalu mereka semua berdiri. Tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu ini selain mereka. Apabila mereka semua telah masuk, pintu ini akan ditutup dan tidak ada seorang pun yang akan masuk melaluinya."
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
2. Kesalehan Sosial
Kesalehan sosial adalah kesalehan seseorang terhadap orang lain dalam kerangka ibadah kepada Allah subhanahu wata'ala. Puasa yang dijalankan dengan benar dan dihayati sepenuhnya akan menghasilkan orang-orang yang peka terhadap persoalan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, kebodohan, dan sebagainya.
Mereka juga akan memiliki solidaritas sosial terhadap orang-orang yang membutuhkan bantuan, baik berupa barang maupun jasa, karena terkena bencana, seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, kebakaran, tsunami dan sebagainya.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 15 Maret 2024: Hidupkan Ramadhan dengan Al-Quran
Namun, kepekaan dan solidaritas seperti itu sulit dicapai ketika orang yang berpuasa tidak bisa menghayati makna lapar, dahaga dan kesulitan atau kesusahan lain yang dihadapinya.
Memang, sangat diharapkan orang-orang yang sedang berpuasa menghayati rasa lapar dan dahaga yang dirasakannya sehingga terbuka kesadaran bahwa dalam masyarakat masih ada orang-orang yang dalam kehidupan sehari-harinya mengalami kelaparan seperti itu.
Bukan karena mereka sedang berpuasa tapi karena memang tidak memiliki apa-apa untuk dimakan. Mereka miskin karena tidak memiliki pekerjaan atau karena menjadi korban bencana. Atau menjadi korban penggusuran karena kesewenang-wenangan penguasa.
Dari penghayatan seperti itu diharapkan akan tumbuh kesadaran untuk membantu meringankan penderitaan mereka.
Dalam konteks seperti itulah, maka zakat fitrah diwajibkan bagi setiap orang Islam untuk dikeluarkan dan diberikan kepada orang-orang yang tidak mampu. Zakat fitrah ini harus sudah diberikan kepada yang berhak sebelum Shalat Idul Fitri dilaksanakan.
Diharapkan, dari zakat fitrah ini akan ada kepastian atau jaminan bahwa setidaknya pada hari Idul Fitri tidak ada orang yang kelaparan di tengah-tengah kaum Muslimin merayakan hari itu dengan suka cita. Syukur-syukur jika zakat fitrah yang diterima orang-orang yang tidak mampu itu jumlahnya cukup besar sehingga dapat menjamin anak-anak mereka atau orang-orang tua yang sudah udzur dalam keluarga itu dapat makan setiap harinya.
Baca juga: TEKS KHUTBAH JUMAT 15 Maret 2024, Marhaban Ya Ramadhan, Bulan Al-Quran Penuh Ampunan
Selain zakat fitrah, ada zakat mal yang banyak orang mengeluarkannya pada akhir bulan Ramadhan.
Jika zakat fitrah dimaksudkan untuk konsumsi, maka zakat mal lebih dimasudkan untuk pemberdayaan yang produktif. Ada pendapat pribadi bahwa memberikan zakat mal kepada sedikit orang dalam jumlah cukup besar untuk tujuan produktif, misalnya untuk pemberian modal usaha, dengan harapan di tahun depan mereka tidak lagi menjadi penerima zakat tetapi menjadi wajib zakat karena telah berubah menjadi orang mampu, itu lebih baik dari pada memberikan zakat mal dalam jumlah besar kepada orang banyak tapi masing-masing mendapat bagian dengan nilai sangat kecil dan tidak berarti apa-apa. Dengan cara seperti itu, menurut pendapat tersebut, angka kemiskinan dapat dikurangi sedikit demi sedikit.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
3. Kesalehan Lingkungan
Kesalehan lingkungan adalah kesalehan dalam hubungannya dengan ekologi atau lingkungan dalam kerangka ibadah kepada Allah subhanahu wata'ala. Dalam Al-Quran, surat Ar-Ruum, ayat 41, Allah subhanahu wata'ala berfirman:
ظَهَرَ الفَسَادُ فِي البَرِّ وَ البَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الذِيْ عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Artinya: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan-tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
Dalam ayat diatas Allah subhanahu wata'ala mengingatkan kita bahwa kerusakan-kerusakan di bumi sebenarnya disebabkan ulah manusia sendiri.
Baca juga: TEKS KHUTBAH JUMAT 15 Maret 2024, Berusaha untuk Terus Bisa Meraih Amal yang Diridhai Allah
Misalanya, pencemaran udara disebabkan karena kita terlalu banyak memproduksi sampah berupa asap sebagai efek samping dari kegiatan kita memenuhi kebutuhan dan keinginan kita yang berlebihan, baik melalui cerobong-cerobong pabrik, cerobong rumah tangga, asap kendaraan bermotor, asap rokok dan sebagainya.
Dampak dari kerusakan itu akan ditimpakan kepada manusia agar mereka menyadari kesalahannya dan kembali ke jalan yang benar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pencemaran udara menyebabkan jumlah orang yang menderita penyakit saluran nafas terutama asma dan bronchitis meningkat.
Secara jelas, puasa akan membentuk kesalehan lingkungan karena selama berpuasa banyak hal yang berpotensi merusak atau mencemari lingkungan dapat kita kurangi. Sebagai contoh, di bulan Ramadhan kita dapat mengurangi kebiasaan-kebiasaan yang tidak ramah lingkungan dengan berkurangnya aktivitas-aktivitas seperti menurunnya mobilitas dengan kendaraan bermotor karena merasa lemas di siang hari.
Ini artinya berkurangnya pemakaian BBM. Berkurangnya konsumsi makanan, minuman dan rokok berarti menurunnya sampah-sampah dan asap yang mencemari lingkungan. Menurunnya permintaan bahan-bahan makanan dan minuman berarti berkurangnya eksploitasi terhadap alam.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 15 Maret 2024, Marhaban Ya Ramadhan, Bulan Sarat Pengampunan dan Rahmat
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Ketiga kesalehan diatas, yakni kesalehan personal, kesalehan sosial dan kesalehan lingkungan akan benar-benar menjadi kesalehan yang nyata apabila selepas bulan Ramadhan, yakni selama 11 bulan berikutnya, kita benar-benar dapat meneruskan apa yang sudah kita capai selama Ramadhan tersebut.
Jika ketiga kesalehan itu hanya berlangsung selama bulan Ramadahn saja, maka puasa Ramadhan yang kita jalani belum mampu merubah kita menjadi orang-orang istiqamah yang secara konsisten mampu meningkatkan kesalehan dari waktu ke waktu. Tetapi mereka yang mendapatkan keutamaan lailatul qadar tentu tidak akan sulit untuk mencapai peningkatan ketakwaan seperti itu.
Karena itulah, kita berharap dan berdoa semoga lewat puasa Ramadhan tahun ini kita semua dimudahkan oleh Allah subhanahu wata'ala dalam mencapai ketiga kesalehan tersebut secara istiqamah. Amin...amin... ya rabbal 'alamin.
جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ : أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 15 Maret 2024, Marhaban Ya Ramadhan, Bulan Sarat Pengampunan dan Rahmat
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
(*)
Baca berita update TribunPriangan.com lainnya di Google News
Naskhah Khutbah Jumat Ramadhan
Naskah Khutbah Jumat Hari Ini
Naskah Khutbah Jumat
Contoh Teks Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat
khutbah Jumat
puasa
Naskah Khutbah Jumat 15 Maret 2024: Bersihkan Hati dari Dengki dan Dendam Selama Ramadhan |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat Singkat 15 Maret 2024: Permudah Urusan Orang Lain, Maka Allah Mudahkan Urusanmu |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 15 Maret 2024 Tentang Makna Sedekah di Bulan Suci Ramadhan |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 15 Maret 2024 Bertemakan 5 Esensi Bulan Suci Ramadhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.