Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 9 Februari 2024, Isi Tafsir Ayat Al-Quran Mengenai Peristiwa Isra Miraj

Naskah Khutbah Jumat 9 Februari 2024, Poin Penting Penafsiran Ayat Al-Quran Mengenai Peristiwa Isra Miraj

Kompas.com
Naskah Khutbah Jumat 9 Februari 2024, Isi Tafsir Ayat Al-Quran Mengenai Peristiwa Isra Miraj 

Pada kalimat سُبْحَانَ الَّذِي, Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyatakan, kalimat subhâna di sini menunjukkan saking agungnya Allah ta'ala. Hanya Allah saja yang mampu menjalankan Nabi Muhammad ﷺ dari Makkah ke Palestina dan Palestina sampai langit ke-7 hanya dalam waktu tidak sampai satu malam.

Bahkan dalam satu riwayat mengisahkan, setelah Nabi Muhammad melakukan isra' mi'raj, tempat tidurnya masih hangat dan tempayan bekas Nabi melakukan wudhu tadi belum sampai kering. Ini adalah keajaiban yang luar biasa. Hanya Allah yang bisa melakukan yang mana bumi dan seisinya di bawah kendali-Nya. Keajaiban yang mencengangkan tersebut sangat sesuai jika memakai kata subhana. Tentang suhana, Ibnu Katsir mengatakan:

يُمَجِّدُ تَعَالَى نَفْسَهُ، وَيُعَظِّمُ شَأْنَهُ، لِقُدْرَتِهِ عَلَى مَا لَا يَقْدِرُ عَلَيْهِ أَحَدٌ سِوَاهُ، فَلَا إِلَهَ غَيْرُهُ

Artinya: "Allah ta'ala mengagungkan Dzat-Nya sendiri, mengagungkan keadaan-Nya, karena kekuasaan-Nya atas sesuatu yang tidak mampu dilakukan siapa pun selain Dia. Tiada Tuhan selain Dia." (Abul Fida' Ismail Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, [Dar Thayyibah: 1999], juz 5, hlm. 5).

Ats-Tsa'labi menyatakan bahwa kalimat subhana berarti kalimat ta'ajjub

وَيَكُوْنُ سُبْحَانَ بِمَعْنَى التَّعَجُّب

Artinya: "Subhana di ayat ini mempunyai arti sebuah keajaiban yang menakjubkan." (Tafsir Ats-Tsa'labi, juz 6, hlm. 54).

Banyak juga ulama yang menjelaskan, subhana pada ayat ini mempunyai makna penyucian dari segala kekurangan. Apabila dalam menjajaki kemampuan Allah dalam memperjalankan Nabi Muhammad pada malam hari dengan acuan akal yang terbatas sehingga Allah dianggap tidak mampu, maka Allah disucikan dari anggapan yang seperti demikian ini.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah,..

Dalam isra' mi'raj, apakah hanya ruh Nabi ataukah ruh dan jasadnya sekaligus? Ulama berbeda pendapat.

Menurut mayoritas ulama, Nabi di-isra'-kan meliputi ruh dan jasad sekaligus. Hal ini berdasarkan apabila yang di-isra'-kan hanya ruh saja, berarti Nabi Muhammad sama dengan mimpi.

Jika isra' hanya sebuah mimpi saja, maka hal tersebut tidak merupakan kejadian luar biasa yang sampai Allah memakai istilah subhana pada ayat di atas.

Dimana yang membuat fenomenal pada kegiatan isra' mi'raj Nabi itu keajaiban perjalanan dengan ruang yang besar, namun waktunya sedemikian singkat. Ini yang luar biasa itu.

Baca juga: Teks Khutbah Jumat 2 Februari 2024, Pentingnya Perbaiki Niat agar Amal Lebih Berarti di Akhirat

Maasyiral muslimin rakhimakumullah,..

Pada kalimat selanjutnya, أَسْرَى بِعَبْدِهِ Allah tidak menyandarkan kalimat subhâna dengan lafadz Allah, tapi dengan asra, kebesaran Allah yang menjalankan di waktu malam kepada hamba-Nya. Di sini Allah juga tidak menyebut Nabi Muhammad dengan menyebut namanya, tapi malah menyifati Nabi Muhammad yang diperjalankan di waktu malam memakai istilah عَبْدِهِ "hamba-Nya".

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved