Doa Qunut

DOA Qunut Subuh, Amalan Bacaan Sunnah yang Diajarkan Rasulullah SAW, Dilengkapi Latin dan Artinya

Doa qunut Subuh, amalan bacaan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW, dilengkap arti tulisan latin dan artinya.

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Doa Qunut yang diajarkan Rasulullah SAW kepada sahabat Ali bin Abi Thalib. 

Artinya: “Aku berniat salat subuh dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Salat subuh merupakan salah satu shalat yang memiliki banyak sekali keutamaan. Salat subuh yang dilaksanakan saat awal pagi, ketika badan dan pikiran masih segar dan bugar.

Hal ini akan membantu kita dalam khusyuk saat salat. Kemudian, Rasulullah SAW juga telah memberikan teladan supaya umat muslim mengerjakan salat fajar atau salat qobliyah subuh dua rakaat saat menjelang fajar menyingsing atau sebelum memulai salat subuh.

Waktu dalam melaksanakan salat subuh dimulai sejak munculnya fajar shiddiq, yaitu cahaya putih yang melintang di ufuk timur sampai ketika matahari terbit. Menurut Ust. Fahrur Mu’is dalam Berkah Shalat Subuh Berjamaah, batas waktu salat subuh diterangkan dalam berbagai hadits Rasulullah.

Berkaitan dengan waktu salat subuh, Rasulullah SAW bersabda:

“Waktu salat subuh adalah dari terbit fajar sampai terbit matahari.” (HR. Muslim).

Yang membedakan salat subuh dengan salat lainnya yaitu terdapat qunut. Doa qunut merupakan bacaan yang memang disunnahkan sehingga umat Islam bisa membacanya dan tentu mendapatkan pahala. Doa qunut ini dibaca pada saat posisi Anda yang sedang melaksanakan salat masih berdiri dalam gerakan I’tidal.

Bacaan Doa Qunut

Berikut bacaan Doa Qunut:

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّ مَاقَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


Allahummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fiiman aafait, wa tawallanii fiman tawallait, wa baarik lii fiimaa a’thait. Wa qinii syarra maa qodhoit. Fainnaka taqdhii walaa yuqdha ‘alaik. Innahu laa yadzillu man walait.

Walaa ya’izzu man ‘aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait. Fa lakal-hamdu ‘alaa maa qadhaiit, Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummuyyi wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.

Artinya:

“Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin.

Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved