Naskah Khutbah Jumat

Teks Naskah Khutbah Jumat 26 Januari 2024: Menghargai Beda Pendapat di Tahun Politik

Teks Naskah Khutbah Jumat 26 Januari 2024: Menghargai Beda Pendapat di Tahun Politik

Kompas.com
Teks Naskah Khutbah Jumat 26 Januari 2024: Menghargai Beda Pendapat di Tahun Politik 

Bahkan dalam hadits lain, Rasulullah dengan tegas bersabda:

إِنَّ شَرَّ النَّاسِ مَنْ تَرَكَهُ النَّاسُ أَوْ وَدَعَهُ النَّاسُ اتِّقَاءَ فُحْشِهِ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)

Artinya: Sesungguhnya termasuk manusia yang paling buruk adalah seseorang yang ditinggalkan orang lain karena takut akan perkataan keji dan kotornya. (HR Al-Bukhari).

Sebaliknya, mukmin yang baik adalah mereka yang orang lain selamat dari gangguan lidah dan tangannya. Baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)

Artinya: Muslim yang sempurna imannya adalah seseorang yang orang muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya. (Muttafaqun ‘alaih).

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 12 Januari 2024: Pentingnya Rezeki Halal agar Hidup Jadi Berkah

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Suatu ketika, sahabat Abdullah bin Mas’ud Radliyallahu ‘Anhu mendaki gunung Shafa.

Setelah tiba di puncaknya, memegang lidahnya sembari berucap: “Wahai lidah, ucapkanlah perkataan yang baik niscaya engkau beruntung. Diamlah dari perkataan yang buruk niscaya engkau selamat. Lakukanlah itu sebelum engkau menyesal. Sungguh aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

أَكْثَـرُ خَطَايَا ابْنِ آدَمَ مِنْ لِسَانِهِ (رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ)

Artinya: Sebagian besar dosa dan kesalahan manusia itu bersumber dari lidahnya. (HR Ath-Thabarani).

Sahabat Nabi yang lain, Mu’adz bin Jabal Radliyallahu ‘Anhu suatu ketika bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: “Apakah kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita bicarakan?” Rasulullah lalu balik bertanya:

وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِيْ النَّارِ عَلَى وُجُوْهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ؟ (رَوَاهُ التِّـرْمِذِيُّ)

Artinya: Adakah sesuatu yang menjerumuskan manusia ke neraka lebih banyak daripada perkataan yang diucapkan lidah-lidah mereka? (HR At-Tirmidzi).

Baginda Nabi juga menasihati:

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved