TB Hasanuddin Sebut Ada Cawapres Songong Saat Debat Semalam, Rakyat Terbuka Pandangannya

Laporan Kontributor TribunPriangan.com,  Kiki Andriana 

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Debat cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (21/1/2024) malam di Jakarta, dinilai membuka pandangan rakyat yang selama ini tertutup.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI-P, Mayjen TNI (Purn.) Tubagus Hasanuddin mengatakan bahwa kini, rakytat bisa melihat kualitas calon pemimpin yang akan dipilih pada 14 Februari 2024 itu. 

Dia mengatakan, ketika menyaksikan debat semalam, banyak hal yang menarik. Terkhusus, Mahfud MD menunjukkan kematangannya di dunia politik. 

"Saya menonton debat, menarik. Pak Mahfud benar-benar seorang politikus, kemudian juga seorang profesor yang handal, matang, di dalam menanggapi pertanyaan murid-muridnya," kata Hasanuddin kepada TribunJabar.id saat dihubungi dari Sumedang, Senin (22/1/2024). 

Ketua Dewan Penasihat TPD Ganjar Pranowo-Mahfud MD Provinsi Jawa Barat ini mengatakan, Mahfud MD tampak menonjol, di samping cawapres lain yang melontarkan pertanyaan-pertanyaan di luar substansi.  

"Sementara cawapres lain, saya melihat ada yang bertanya bukan masalah substansi, tetapi, lebih menunjukkan hafalan semata,"

"Dan di dalam gestur badannya, menunjukkan sikap yang belum dewasa dan songong," kata Hasanuddin.  

Hasanuddin menjelaskan, bahwa dia sepakat dengan pendapat-pendapat lain tentang penampilan debat para cawapres, yang secara langsung menampilkan kualitas masing-masing calon itu. 

"Saya rupaya sepakat juga dengan pendapat-pendapat yang lain, seperti inilah, kemampuan seseorang diuji di depan publik,"

"Sehingga rakyat menjadi terbuka matanya, apakah mau memilih calon yang memang disiapkan untuk memimpin negeri ini, atau dipimpin pemimpin karbitan," katanya. 

Dia juga menyentil soal pertanyaan yang tidak diawab Mahfud MD saat debat semalam hingga pernyataan "pertanyaan receh" yang menguar dalam debat semalam. 

"Ya betul, kalau tidak substansial dan pertanyaan-pertanyaan itu recehan, ngapain guru besar menjawab anak-anak yang belum mengerti soal ilmu," kata Hasanuddin.(*)