Puasa 2024
Ramadhan 2024 Berapa Hari Lagi? Jangan Lupa Puasa Qodho Bagi yang Belum Ganti Ini Jadwalnya
Ramadhan 2024 Berapa Hari Lagi? Jangan Lupa Puasa Qodho Bagi yang Belum Ganti Ini Jadwalnya
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Puasa Ramadan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan Umat Muslim diseluruh dunia setiap satu tahun sekali.
Dalam pelaksanaannya, masing-masing wilayah memiliki metode dan perhitungan tersendiri untuk menentukan permulaan puasa.
Adapun, umat islam memiliki perhitungan hari atau kalender tersendiri yang disebut sebagai Kalender Hijrian.
Kalender Hijriyah, terdiri dari 12 bulan mirip dengan kalender Masehi.
Baca juga: Kapan Puasa Ramadhan 1445 Hijriah Dilaksanakan? Segera Catat Ini Jadwal Lengkapnya
Mengingat tahun ini telah memasuki tahun ke 1445 Hijriah, TribunPriangan ingin membagikan kalender perhitungan Bulan Suci Ramadhan.
Sebab, kalender Islam 1445 H dapat menjadi acuan bagi Umat Muslim untuk mengetahui jadwal puasa serta hari-hari penting sepanjang tahun ini.
Mengapa demikian?, hal ini dikarenakan perhitungan kalender Hijriah, berbeda dengan Kalender Masehi.
Baca juga: Kapan Puasa Ramadhan Tahun 2024 Dilaksanakan? Segera Catat, Ini Jadwal Lengkapnya
Kalender Masehi penanggalannya berakhir pada pukul 00.00, Kalender Hijriyah penanggalan masuknya melihat perputaran bulan.
Artinya, berakhirnya hari setelah memasuki waktu Maghrib.
Mengingat tahun ini telah memasuki tahun ke 1445 Hijriah, TribunPriangan ingin membagikan kalender perhitungan Bulan Suci Ramadhan.
Berikut Kalender Islam 1445 H, lengkap dengan jadwal puasa dan hari penting yang dirangkum dari kalender terbitan Kementerian Agama (Kemenag) RI dari NU Online.
Jadwal Puasa Ramadhan 2024

Berdasarkan Rukyatul Hilal global, puasa Ramadan 1445 Hijriah akan berlangsung dalam 29 hari tepatnya pada 12 Maret 2024.
Sementara itu, menurut kalender Hijriah yang disusun berdasarkan sistem Ummul Qura yang digunakan Arab Saudi, awal puasa 2024 jatuh pada 11 Maret Kalender 2024.
Selanjutnya maka Idul Fitri akan jatuh pada 10 April Kalender 2024.
Berdasarkan metode yang digunakan ini, puasa Ramadan diperkirakan akan berlangsung selama 30 hari.
Baca juga: Kapan Puasa Asyura Tahun 2023 Tiba? Ini Keutamaan, Niat dan Tata Caranya
Sedangkan, Indonesia sendiri baru akan menetapkan awal puasa 2024 dan Idul Fitri 2024, melalui sidang isbat yang digelar pada akhir bulan Syaban.
Hal tersebut sesuai dengan Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia menggunakan metode rukyah dan hisab untuk menentukan permulaan bulan Ramadan.'
Berikut adalah Kalender Islam yang berlaku untuk tahun 2024.
Klik Link Disini >>>
Selain itu, penanggalan Hijriah bisa menjadi acuan bagi para muslimin yang belum mengganti pusanya di Bulan Ramadhan tahun lalu.
Niat Puasa Qadha
Niat puasa sejatinya apa yang telah tersirat didalam hati saja, sebab melafalkannya tidak dianggap wajib.
Namun jika seseorang ragu dan takut salah dalam niatnya, maka boleh untuk melafalkan dalam bahasa apapun, namun dianjurkan menggunakan bahasa Arab.
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaa'i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'ala"
yang artinya, "Saya niat berpuasa untuk mengganti puasa Ramadhan karena Allah SWT."
Tata Cara Puasa Qadha
Puasa qadha harus dilakukan sebanyak hari puasa Ramadhan yang ditinggalkan.
Sebagai contoh, jika seorang muslim meninggalkan puasa Ramadhan sebanyak 7 hari, maka ia harus membayarnya dengan puasa qadha sebanyak 7 hari juga.
Tata cara melakukan puasa qadha sama seperti puasa Ramadhan, yaitu menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga waktu maghrib.
Yang membedakan antara puasa qadha dengan puasa Ramadhan hanya bacaan niatnya saja.
Lantas bolehkah Puasa Senin Kamis Digabung Qadha Ramadhan?
Baca juga: Kapan Jadwal Puasa dan Lebaran 1445 Hijriah, Ini Link Lengkap Kalender 2024 Kementrian Agama
Hukum Menggabungkan Puasa Qadha dan Senin-Kamis menurut pandagan UAS
"Apakah puasa Senin Kamis boleh digabung dengan puasa Qadha Ramadhan?Jika boleh, bagaimana bacaan niat Puasa Senin Kamis digabung puasa Qadha Ramadhan?"
Ustad Abdul Somad mengatakan puasa Qadha Ramadhan boleh digabung dengan Puasa Senin Kamis.
Bahkan, hal ini dianjurkan oleh Ustaz Abdul Somad, yang dicontohkan secara mudah.
Seperti yang dikatakan dalam ceramah Ustad Abdul Somad, yang dilansir di YouTube audio Islam.
Hal ini diutarakan UAS, saat ia menjawab pertanyaan mengenai bisa tidaknya qadha puasa Ramdhan yang digabungkan dengan puasa senin kamis.
Sang menanya mengatakan, ia biasa mengqadha puasa di hari Senin dan Kamis, dengan niat puasa Senin Kamis, tetapi dalam hati sekaligus dengan menggabungkan dengan qadha atau puasa ganti Ramadhan.
"Cara (mengqadha puasa) itu laksanakan di hari Senin, laksanakan di hari Kamis, laksanakan di Ayyamul Bidh 13,14,15, laksanakan di hari-hari sunnah, tapi niatnya Qadha," ujarnya.
"Qadha di hari Senin, pada bulan Muharram. Jadi dapat tiga. Qadha nya dapat sehari, dapat puasa hari Senin, dapat puasa bulan Muharram. Tapi niatnya satu saja,"
"Ya Allah aku berniat makan sahur untuk niat qadha besok pagi. Jadi gak perlu sebut banyak-banyak. Aku niat puasa qadha, sekaligus puasa senin, sekaligus puasa syawal, sekaligus puasa ini, sekaligus, enggak. Satu saja, nanti yang lain menyusul, automaticly," jelas Ustad Abdul Somad.
Jadi, dalam hal ini, dibolehkan untuk sekaligus puasa Senin Kamis, puasa ayyamul Bidh, dan qadha.
Niat puasa qadha Ramadhan yang biasa dilafalkan juga yakni "Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ."
"Ingat, baca niat puasa qadha saja, jangan digabung dengan niat puasa lainnya," kata UAS.
Baca juga: LENGKAP Sejarah dan Peritiwa Besar di Bulan Rajab, Awal Nur Nubuah hingga Pembebasan Baitul Maqdis
Kapan Batas Waktu Puasa Qadha?
Salah satu yang jadi pertanyaan yaitu sampai kapan batas waktu qadha puasa atau batas waktu bayar utang puasa Ramadhan?
Ini penjelasannya dilansir Tribun-timur.com dari buku berjudul Belum Qadha Puasa Sudah Masuk Ramadhan Berikutnya:
Seseorang yang tidak dapat melakukan puasa ketika Ramadhan, maka ia diwajibkan mengqadha puasanya. Kewajiban puasa tidak hilang meskipun masa wajibnya (hari-hari pada bulan Ramadhan) telah usai.
Kewajiban qadha ini juga tertuang dalam firman Allah:
فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan, (kemudian tidak puasa), maka wajib menggantinya pada hari-hari yang lain. (QS. Al-Baqarah : 184)
Dan juga terdapat perintah qadha puasa dalam hadist nabi:
كُنَّا نَحِيضُ عَلىَ عَهْدِ رَسُولِ الله r فَنُؤْمَرُ بِقَضاَءِ الصَّومِ
Dari Aisyah radhiyallahuanha berkata,"Dahulu di zaman Rasulullah SAW kami mendapat haidh. Maka kami diperintah untuk mengganti puasa. (HR.Muslim)
Qadha puasa berlaku bagi siapa saja yang memiliki kewajiban puasa namun tidak melakukanya.
Semoga bermanfaat!(*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.