Rajab 1445 H

Penjelasan Hadist: Puasa dan Amalan Khusus Bulan Rajab dari Ustadz Adi Hidayat dan Khalid Basalamah

Hadist Sahih Mengenai Puasa dan Amalan Khusus Bulan Rajab yang Perlu Dipahami Seorang Muslim

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kolase TribunPriangan.com
Penjelasan Hadist Mengenai Puasa dan Amalan Khusus Bulan Rajab yang Perlu Dipahami Muslim Menurut Ust Khalid Basalamah 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Hadist Mengenai Puasa dan Amalan Khusus Bulan Rajab yang Perlu Dipahami Muslim Menurut Ust Khalid Basalamah

Bulan Rajab menjadi salah satu bulan yang mulia dalam islam yang punya keistimewaan seperti bulan-bulan hijriah lainnya.

Bulan Rajab sendiri adalah bulan ketujuh dalam sistem kalender Islam, dan termasuk dalam satu di antara empat bulan haram atau bulan mulia.

Baca juga: TERNYATA Ini Amalan Utama yang Wajib Dimengerti Umat Muslim Mengenai Bulan Rajab

Sebagaimana diketahui penjelasan dalam Al-Quran surah At-taubah ayat 36 :

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa."

Dalam tahun hijriah terdapat 4 bulan muharram yang Allah diistimewakan.

Dimana dalam hadist yang shohih Bukhari Muslim, 4 bulan yang dimaksud adalah Rajab yang terhimpit antara bulan JUmadil dan Sya'ban, dan 3 bulan berentetan yakni Dzulqoidah, Dzulhijjah, juga Muharram.

Dalam perjalananya, sebagian umat muslim mengartikan bahwa bulan muharram adalah bulan yang dikhususkan dan terdapat amalan khusus bagi yang mengerjakan.

Baca juga: Mengenal Bacaan Doa Qunut NaziLlah, Berikut Latin, Terjemahan dan Tuntunan Bacanya

Lantas seperti apa hukum dan hadist shohih mengenai puasa dan amalan khusus yang dikerjakan dalam bulan Rajab?

Penejelasan Ustadz Adi Hidayat (UAH)

Hukum dan hadist shohih mengenai puasa dan amalan khusus yang dikerjakan dalam bulan Rajab pernah dibahasa Ustad Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu kajiannya.

Dalam kajian yang diunggah pada chanel Yputube Audio Dakwah, sang ustad menjelaskan mengenai hadist yang dipakai sebagain orang dalam menyambut bulan muharram termasuk bulan Rajab.

Menurut para pandangan ulama kita kata UAH, dari kalangan sahabat sampai tabiin dan kini samapi pada kita, dimana ada pernyataan dari salah seorang sahabat Ibnu Umar RadiaLLahu ta'ala anhuma, juga dari kalangan ulama setelahnya Alhasan Albasri, Atsauriq, menyampaikan pesan kepada kita, yang dinukil kemudian oleh Ibnu Rojab Al Hambaliq dalam Qitab La Tolifil Ma'arif halaman 207, menegaskan bagaiamana para ulama menjalani bulan tersebut.

"jika sudah tiba kemasa bulan ini, maka para alim, salafuhsolih, atau para ulama ini mulai mengefaluasi diri mereka agar terhindar dari maksiat, dan mulai meningkatkan ibadah mereka sebagai ketaqwaan kepada Allah", jelasnya.

Baca juga: BACAAN DOA Menghilangkan Pikiran Kotor dan Terjauhkan dari Sifat Tercela, Lengkap Beserta Artinya

Ia menambahkan berabgai amalan yang bisa dicontoh dari apa yang dikerjakan para ulama tersebut, namun tidak boleh bersandar pada hadist yang bermasalah.

"Ada yang meningkatkan sholatnya, bacaan Al-Qurannya ada yang bahkan memulai dengan puasanya, dan anda boleh mengerjakan puasa tapi tidak harus menyandarkan pada hadist yang bermasalah" kata UAH.

Karena memiliki kebiasaan berpuasa sebelum sampai pada bulan Ramadhan yang dikerjakan pada bulan sebelumnya, merupakan perkara yang sangat dicintai RasuluLlah.

"Diantara puasa yang dicintai RasuluLlah selain Ramadhan, adalah puasa dibulan-bulan Al Haram. Jadi silahkan puasa di bulan Dzulqoidah, Dzulhijah, pada waktu yang tidak dilarang, kemudain di Al Muharam, termasuk di bulan rajab ini, silahkan berpuasa pada amalan yang telah di anjurkan seperi puasa senin kamis, ayaumul bidah, atau daud, silahkan, tidak ada masalah, tapi jangan sandarkan itu kepada hadist yang tidak ada ketentuannya" papar UAH.

Baca juga: Ini Doa Buka Puasa Sesuai Sunnah Rasululllah Menurut Ustadz Khalid Basalamah

UAH menjelaskan bagi mereka yang berpuasa dengan menakar kadar puasa perhari yang dikaitkan dengan ganjaran yang sama sekali tidak dijelskan sanadnya atau dengan kata lain, menyandarkan amal yang berasumber dari hadist palsu (Doif).

"Ada yang puasa sehari di bulan Rajab mendapat sekian, dua hari mendapat sekian, tiga hari mendapat sekian, 7 hari dibukakan 7 pintu surga, 8 hari dibebaskan dari 8 pintu neraka, MasyaAllah itu hadistnya palsu, dan bukan hanya palsu tapi palsu banget". kata UAH.

Baca juga: TERNYATA Ini Amalan Utama yang Wajib Dimengerti Umat Muslim Mengenai Bulan Rajab

Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Selain UAH, perkara ini juga sempat dibahas Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya.

Dimana dalam hadist yang shohih Bukhari Muslim, 4 bulan yang dimaksud adalah Rajab yang terhimpit antara bulan JUmadil dan Sya'ban, dan 3 bulan berentetan yakni Dzulqoidah, Dzulhijjah, juga Muharram.

"Jadi bulan Rajab masuk dalam kategori bulan yang مُحَرَّمٌ atau Harram yang berarti dimuliakan", kata Ustadz Khalid dalam ceramahnya yang dikutip dari tayang youtube Dakwah Sunnah.

Kata Imam Qurtubi dalam tafsirnya, lanjut sang Ustad, yang dimaksud dengan makna dari pada hadist tersebut adalah arahan bagi muslimin yang mengerjakan amalan soleh pada keempat bulan tersebut, akan dilipatgandakan pahalanya, dibandingkan dengan bulan-bulan lain.

Begitu pula sebaliknya, siapapun yang berbuat dosa maka akan sama dilipatgandakan hukuman bagi orang tersebut.

Karena Allah mengatakan "مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ", itulah ajaran agama yang lurus dan janganlah kalian mendzolimi diri kalian khususnya di 4 bulan itu.

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Jumat, 21 Juli 2023 / 3 Muharram 1445, Keutamaan Puasa Asyura Begitu Besar

"Setelah saya telusuri diantara keepat bulan ini, bulan Rajab dan Dzulqoidah, tidak ada dalil yang sohih menjelaskan bahwasannya ada amalan khusus yang diprioritaskan. Namun semua ibadah yang antum/a kerjakan seperi puasa senin kamis, puasa ayaumul bidh, shalat tahajjud, shalat Dhuha, yang sudah terdapat dalilnya itu lebih besar pahalanya dibandingkan bulan lain". jelas sang Ustadz.

Namun kata Khalid, berbeda kondisi dengan kedua bulan lain dari keempat bulan tersebut ada ibadah khusunya.

"Tapi (berbeda dengan) bulan Dzulhijah dan Muharram yang memang ada ibadah khususnya, seperti bulan Dzulhijjah terdapat puasa Arrafah pada tanggal 9, ada Idul Adha pada tanggal 10, kemudian ada hari Tasyrik 3 hari (11,12,13) atau yang dikenal dengan hari menyembelih. " kata Khalid.

"Hal yang sama juga terjadi pada bulan Muharram, yang didalamnya ada puasa Tasyu'a dan Asyura pada tanggal 9 dan 10, tapi ditekankan dalam bulan rajab secara khusu memang tidak ada dalil yang shohih, sekali lagi itu adalah apa yang saya pelajari dari keterbatasan saya, dan apa yang saya pelajari, Walahu a'lam", tambah Khalid.

Penjelasan hukum berpuasa dalam bulan muharaam seperi Rajab ini bukan berarti salah jika mengerjakan pusa dibulan ini, hanya saja ada ketentuan umum untuk bisa menghidupkan bulan-bulan Al Harram agar bisa berpuasa.

Selain itu, penjelasan ini juga mengarahkan agar menempatkan secara adil bahwa hadist palsu menjadikan anda melarang ibadah yang terdapat ketentuannya, juga sebaliknya jangan juga melakukan ibadah dengan sandaran hadist yang salah, WaLLahu a'lam.

Dengan demikian itulah penjelasan amalan utama yang harus dimengerti muslim mengenai bulan muharom termasuk rajab.

Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan kebaikan bagi siapa saja yang membaca juga menerapkannya dalam kehidupan.(*)

(TribunPriangan.com/ Lulu Aulia Lisaholith)

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Gogole News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved