Hobi "Mahasiswa", Jersey Persib Collector Naungi Ratusan Kolektor Persib Bandung

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Adi Ramadhan Pratama

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Jersey Persib Collector (JPC), menjadi salah satu komunitas yang memeriahkan "Pameran Foto #WeArePERSIB Dari Masa ke Masa" di Atrium Mall Paskal 23, Kota Bandung pada Minggu, (7/1/2024).

Dengan memamerkan semua jersey Persib dari masa ke masa, komunitas JPC menjadi bukti banyak orang yang sangat "tergila-gila" dengan tim berjuluk Pangeran Biru. Dibuat pada tahun 2016, JPC didasari dengan rasa kecintaan dari sekelompok "mahasiswa" terhadap tim kebanggaan Kota Bandung.

Salah satu pendiri Jersey Persib Collector (JPC), Nays Muntahar menjelaskan, sebelum komunitasnya dibuat banyak bobotoh yang kesulitan menyalurkan hobinya untuk mengkoleksi jersey Pangeran Biru dari masa ke masa.

"Pada saat didirikan tahun 2016, antusiasnya sudah sangat luar biasa. Karena memang sebelumnya, kami sudah tertarik kepada jersey Persib, cuma belum ada wadahnya. Lalu sama kami, sekitar empat orang membuat komunitas ini yang dulu awalnya namanya #jerseypersib. Tapi, kami ganti menjadi Jersey Persib Collector (JPC)," ujarnya saat ditemui di Atrium Mall Paskal 23, Kota Bandung pada Minggu, (7/1/2024).

Nays mengatakan, komunitas JPC ini hanya berfokus mengoleksi jersey Persib yang original, entah itu bekas pemain atau yang dibeli di store. Selama 8 tahun berdiri, JPC saat ini sudah menampung hobi dari lebih 500 anggota per tahun ini.

Baca juga: Legenda Persib Bandung Yudi Guntara Dibuat Merinding Oleh Jersey Sutiono Lamso

Meskipun memiliki banyak anggota aktif, komunitas JPC sebenarnya tidak pernah membuka "open recruitment" kepada masyarakat luas. Namun bagi masyarakat umum yang ingin bergabung, bisa langsung mengikuti semua aturan yang ada di dalam komunitas.

"Jika ingin bergabung dengan JPC, wajib dan harus mempunyai jersey original Persib. Dan di setiap event baik di Bandung ataupun luar dengan komunitas lain, diwajibkan menggunakan jersey original Persib. Terserah background mereka apa, tapi yang jelas ketika dengan kami mereka harus menggunakan jersey original Persib," jelasnya.

Nays mengungkapkan, sebagai salah satu kolektor yang memiliki lebih dari 250 jersey Persib, dirinya tidak pernah mengeluh atau bosan mengincar jersey-jersey Pangeran Biru. Karena menurutnya, yang paling "nikmat" dari seorang kolektor jersey Persib adalah saat proses mendapatkan benda yang ingin dimilikinya.

"Sebenarnya seni-nya itu, ketika kami mencari jersey yang diinginkan. Jadi yang kami nikmati itu, bukan kami saat mendapatkan jersey tersebut, namun ketika proses pencarian itu. Kalau sudah dapat paling kami simpan saja di rumah. Jadi intinya kenikmatannya itu ketika proses mendapatkannya," tambahnya.

Pria berkacamata tersebut menjelaskan, salah satu yang paling berkesan saat mencari jersey yaitu saat bertemu langsung dengan legenda Persib, Ruhiat.

"Yang saya pakai ini. Ini saya mengejar hingga ke Wado Sumedang. Saya perjalanan dari Lembang sengaja ke sana, untuk mendapatkan jersey ini. Jadi sebelumnya saya ada informasi dari beberapa temen saya, yang sedang kami cari," ucapnya.

Walaupun saat dibeli harganya terlampau tinggi karena sudah langka, Nays mengatakan, sebagai seorang kolektor harga tidak terlalu dipikirkan. Karena menurutnya, mendapatkan jersey Persib yang diinginkannya menjadi suatu kebanggaan.

Bahkan dirinya rela harus merogoh kocek berapapun, untuk jersey yang dirinya inginkan terutama jersey original di masa era Perserikatan Persib. Pasalnya menurut Nays, jersey era Perserikatan terbilang lebih mudah dirawat dibandingkan dengan era saat ini.

"Jersey-jersey dulu itu lebih aman dan awet. Lalu tidak rentan rusak kalau dicuci. Berbeda dengan yang sekarang. Itu alasnya, kenapa kami berani tawar harga di atas. Karena memang sebanding, meskipun lenih dari 10 tahun kami akan beli berapapun. Berbeda dengan yang baru, 4 tahun juga sudah copot atau retak," pungkasnya.(*)