Tabrakan Kereta Api di Cicalengka
Postingan Terakhir Julian Setiono Masinis Korban Adu Moncong Kereta di Bandung Isyarat Kepergian?
Sosok Julian Dwi Setiono, Masinis yang Meniggal dalam Adu Banteng Kereta di Cicalengka
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM - Kecelakaan antara KA 350 Commuterline Bandung Raya dengan Pib 65A KA Turangga di petak stasiun Cicalengka-Haurpugur Km 181+700, Jumat (5/1/2024) pagi tadi, menyisakan duka mendalam.
Pasalnya terdapat 3 orang kru kereta yang menjadi korban akibat benturan keras dua Lokomotif daerah operasi pulau jawa tersebut, salah satunya adalah Julian Dwi Setiono
Julian Dwi Setiono merupakan Masinis KA Kereta Rel Diesel (KRD) Lokal Padalarang Cicalengka, yang gugur dalam insiden maut tersebut.
Baca juga: Detik-detik Adu Moncong KRD Bandung Raya dengan KA Turangga, Gerbong Remuk 2 Masinis Tewas
Sosok Julian
Julian diketahui menikah pada 2019 lalu.
Kini ia memiliki seorang anak perempuan yang berusia lebih kurang tiga tahun, hal ini terlihat dari beberapa momen foto bersama anak istrinya yang dibagikan.
Selain Masinis, Julian memiliki hobi bersepeda sambil menikmati pemandangan mulai ke air terjun sampai kepegunungan.
Julian juga memiliki hobi memotret.
Baca juga: Detik-detik Adu Moncong KRD Bandung Raya dengan KA Turangga, Gerbong Remuk 2 Masinis Tewas
Hal ini terlihat beberapa postingan soal kamera hingga ponselnya.
Selain itu, Julian juga beberapa membagikan momen saat ia bekerja di KAI sebagai seorang masinis lengkap dengan kereta api.
Selain itu, banyak video tausyiah ustadz yang ia posting.
Mulai dari tausyiah soal kematian, ibadah hingga tentang orangtua.
Bahkan beberapa bulan terakhir, postingan Julian tentang agama yang mendominasi di media sosialnya.
Baca juga: PT KAI Sebut Semua Penumpang KA Turangga dan Baraya yang Tabrakan Selamat
Postignan Terakhir Jadi Sorotan Warganet
Pantauan Tribun, akun medsos sang Masinis @zuliands mendapat banyak doa dari warganet.
Selain akun, postingan sang MAsinis diketahui juga perhatian warganet, karena didigua menjadi pertanda Almarhum akan pergi untuk selamanya.
"Banyak orang yang hidup jasadnya tetapi mati hatinya," kata ustad di dalam video.
"Orang yang paling buruk adalah orang yang mati hatinya sebelum mati fisiknya,"
"Orang kalau mati hatinya sebelum mati fisiknya maka apapun yang dia perbuat tidak pernah mendatangkan kemaslahatan,"
Postingan terakhir Julian Dwi Setiono ramai dikomentari warganet.
Banyak yang mendoakan kebaikan untuk almarhum yang telah gugur saat menjalankan tugas.
Diketahui, akhir-akhir ini Julian memang nampak sering memposting video ceramah dari beberapa ustadz yang terkemuka di Tanah Air.
Postingan religius ini seolah pertanda bahwa Julian akan pergi untuk selama-lamanya.
Baca juga: Imbas Kecelakaan KA Turangga Cicalengka, Rute Yogya-Bandung Terpaksa Diubah, Ini Daftar Alurnya
Duka Mendalam Bagi Para Penggemar
Mengutip TribunJakarta.com, Rail Fans atau penggemar kereta, Julian Dwi Setiono adalah sosok yang sangat ramah.
Melalui akun TikToknya, salah satu rail fans mengaku sangat kehilangan Julian Dwi Setiono.
"Selamat jalan Mas Ponisan & Mas Julian, bakti mu akan selalu terkenang di kalangan railfans," tulisnya.
Sejumlah netizen mengaku sampai menangis dan gemetar saat mengetahui Julian Dwi Setiono meninggal dunia.
"Selamat jalan Mas Ponisan & Mas Julian, bakti mu akan selalu terkenang di kalangan railfans," tulisnya.
Sejumlah netizen mengaku sampai menangis dan gemetar saat mengetahui Julian Dwi Setiono meninggal dunia.
Baca juga: Daftar Panjang Tragedi Kecelakaan Lokomotif Kereta Api di Indonesia Juga Dunia Dalam Waktu 8 Dekade
Dugaan Penyebab Kecelakaan

Berdasarkan keterangan saksi Heri Aliyudin, kecelakaan tersebut terjadi di single rel atau rel tunggal di Kilometer 180 antara Stasiun Haurpugur dan Cicalengka.
Heri menduga dua kereta itu terlibat adu banteng.
"Kalau ngobrol dengan penduduk sini harusnya kereta lokal itu berhenti dulu, tapi enggak. Tidak tahu kekeliruan dari mana, tapi kereta itu tetap jalan," ungkap salah satu penumpang KA Turangga relasi Surabaya-Bandung, Jumat (5/1/2024), seperti dikutip dari Kompas TV.
Saksi juga mengungkap dugaan soal sinyal atau kode pemberitahuan melintasnya kereta api.
"Kata penduduk biasanya ada sinyal itu sinyal enggak ngangkat katanya. Ada sinyal manual nah ini enggak jalan," kata dia.
"Menurut penduduk kalau ada sinyal ada yang ngangkat salah satu sehingga ada yang dari arah berlawanan itu dia berhenti dulu," imbuh dia.
Vice President Public Relation PT. KAI Joni Martinus mengungkapkan kecelakaan terjadi di Kilometer 180 antara Stasiun Haurpugur dan Cicalengka.
Menurutnya, ada sekitar sembilan gerbong pada KA Turangga relasi Surabaya-Bandung.
Kemudian ada tujuh gerbong pada KA Commuter Line Padalarang-Cicalengka. Pihak KAI masih belum memastikan penyebab kecelakaan tersebut.
"Kami masih harus dalami dulu penyebabnya," kata dia.
Baca juga: KA Tabrakan di Cicalengka, Ratusan Penumpang Antre Pengembalian Tiket di Stasiun Tasikmalaya
3 Korban Meninggal
Selain Julian ada dua korban lainnya yang meninggal dunia.
Mereka adalah Asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka atas nama Ponisan dan Pramugara KA Turangga atas nama Andrian.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, jalur Haurpugur-Cicalengka untuk sementara waktu tidak dapat dilintasi setelah KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya bertabrakan.
KAI sedang berupaya mengevakuasi dua rangkaian keereta dan melakukan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan.
"Bagi perjalanan KA-KA yang akan melintas di wilayah Haurpugur – Cicalengka, KAI akan melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain," ujar Joni kepada Kompas.com.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, laporan sementara diketahui tiga orang tewas dalam tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya.
Lokasi persis tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya berada di Kampung Babakan, Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Telah terjadi laka kereta antara KA Turangga jurusan Surabaya Gubeng Bandung dengan No lokomotif CC 206 13 97 dengan KA Lokal Padalarang-Cicalengka dengan No KA 350," ujar Tompo
Baca juga: 24 Korban Luka Tabrakan Adu Banteng Kereta Dirawat di RSUD Cicalengka
Jasad Korban Terjepit
Jasad seorang masinis belum berhasil dievakuasi dalam kondisi terjepit di bangkai kereta api yang mengalami kecelakaan, Jumat (5/1/2024).
Dua kereta api yang mengalami kecelakaan yakni Commuter Line Bandung Raya dan KA Turangga, di Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Akibat kejadian itu dua masinis dipastikan meninggal dunia.
Tim gabungan Basarnas sudah berhasil mengevakuasi seorang masinis yang meninggal dunia.
Sedangkan seorang masinis lainnya belum berhasil dievakuasi karena dalam kondisi terjepit.
Namun tim gabungan harus ekstra hati-hati melakukan evakuasi, sebab tim melihat ada percikan api di bangkai kereta api tersebut.
"Satu jenazah dievakuasi ke RSUD Cicalengka," kata Kakan, salah seorang relawan yang ikut membantu evakuasi korban.
Selain itu, terdapat juga seorang penumpang yang terjepit di kereta api.
Di lokasi pihak kepolisian memasang garis polisi, untuk menghindari warga atau pihak lain selain petugas evakuasi yang mendekati lokasi.
Baca juga: Kesaksian Warga Detik-detik Kereta Api Tabrakan di Cicalengka: Seperti Suara Bom!
Keterangan KAI
Vice President Public Relation PT Kereta Api Indonesia (KAI), Joni Martinus, mengatakan, terjadi kecelakaan kereta di antara Stasiun Haurpugur-Cicalengka tepat di KM 181.
Pihaknya pun hingga kini masih berupaya untuk melakukan pemeriksaan hingga investigasi terkait penyebab kecelakaan.
"Sejauh ini kami belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab kecelakaan," ujarnya, Jumat.
"Sebab, harus kita dalami dan kita lakukan pemeriksaan investigasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait," sambungnya.
Hingga kini, pihak PT KAI tengah melakukan upaya untuk tetap mengoperasikan kereta api namun dengan cara memutar jalur.
"Artinya kereta api melewati rute jalur selatan dari Bandung menuju Tasikmalaya, kemudian Banjar," tuturnya.
"Kita lakukan perjalanan memutar melalui utara melalui Bandung menuju Cikampek dan Kroya," tambahnya.
Baca juga: KA Turangga Tabrakan dengan KRD Commuter Bandung Raya, Ini Kata Basarnas
Joni menyatakan, konsekuensi terganggunya operasional kereta dengan jalur yang memutar memakan waktu tambahan hingga dua sampai tiga jam.
"Saat ini tim gabungan dari Daop 2 bandung, kemudian bantuan dari daop lain sedang melakukan upaya untuk bisa evakuasi semua penumpang yang ada di Daop 2 tersebut," katanya.
"Kami juga mengerahkan alat-alat berat ke lokasi sehingga jalur yang saat ini terhalang, kita harapkan bisa kembali dilalui kereta api segera," ujarnya.
Joni menambahkan, saat ini fokus utama evakuasi keselamatan penumpang.
"Sejauh ini kami sedang melakukan pemeriksaan, kami sedang menuju lokasi, update lebih lanjut akan kita berikan," ucapnya.
Joni mebambahkan, KA Turangga memiliki sembilan gerbong dan KA Commuter Bandung Raya memiliki tujuh gerbong.
"Kami akan melakukan berbagai upaya untuk bisa melakukan evakuasi, tak hanya pada penumpang tapi juga rangkaian kereta api," ungkapnya.
"Kami ingin secepatnya bisa melaksanakan itu," tandasnya.(*)
Diolah dari Sripoku.com / TribunJakarta.com
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News
Tabrakan Kereta Api di Cicalengka
kereta api
Julian Setiono
Masinis KA 350 Commuterline Bandung Raya
Cicalengka
Imbas Kecelakaan KA Turangga Cicalengka, Rute Yogya-Bandung Terpaksa Diubah, Ini Daftar Alurnya |
![]() |
---|
Daftar Panjang Tragedi Kecelakaan Lokomotif Kereta Api di Indonesia Juga Dunia Dalam Waktu 8 Dekade |
![]() |
---|
KA Tabrakan di Cicalengka, Ratusan Penumpang Antre Pengembalian Tiket di Stasiun Tasikmalaya |
![]() |
---|
24 Korban Luka Tabrakan Adu Banteng Kereta Dirawat di RSUD Cicalengka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.