Gempa Kembali Guncang Sumedang
Dahsyatnya Sesar Tampomas yang Sebabkan Puluhan Rumah Rusak di Kabupaten Sumedang
Dahsyatnya Sesar Tampomas yang Sebabkan Puluhan Rumah Rusak di Kabupaten Sumedang
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Gempa tektonik 3 kali berturut-turut yang terjadi di kota Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12/2023) malam, sedikitnya merusak 53 unit rumah.
Bencana alam yang terjadi tepat pada pukul 20.34 WIB tersebut diketahui dirasakan wilayah Bandung hingga Subang.
Pergeseran lempeng tersebut berhasil membuat para warga berhamburan keluar rumah selama kurang lebih 15 detik.
Mengutip pemberitaan Kompas.com, Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tiga kali gempa yang terjadi tersebut.
"Ada 53 rumah rusak, dan tiga korban luka ringan akibat gempa yang berpusat di wilayah Sumedang kota. Untuk korban sudah kami tangani," ujar Herman saat jumpa pers dengan BMKG via Zoom Meeting, Senin (1/1/2024) dini hari WIB.
Baca juga: 1.155 Gempa Guncang Jabar Selama 2023, Terbaru Terjadi di Sumedang Jelang Pergantian Tahun
Herman menuturkan, BPBD Sumedang dan unsur terkait telah melakukan asessmen di lapangan.
"Selain rumah, kami sudah melakukan antisipasi di dua rumah sakit yang ada di wilayah Sumedang kota. Untuk di Rumah Sakit Pakuwon (Swasta) terpantau aman. Sedangkan untuk RSUD Sumedang ada 248 pasien rawat inap, dan 83 pasien IGD yang sudah kami evakuasi," tutur Herman.
Adapun total pasien, kata Herman, dievakuasi ke 5 tenda yang ada di sekitar area RSUD Sumedang.
"Dari total pasien itu, ada dua pasien dengan kondisi sakit berat dan saat ini sudah mendapat perawatan intensif," sebut Herman.
Herman menambahkan, kondisi terkini, 1 Januari 2024 dini hari WIB, situasi dan kondisi di Sumedang sudah aman terkendali.
"Kami imbau masyarakat tetap tenang, tetap waspada, dan jangan percaya hoaks. Kami juga akan segera melakukan pemulihan," kata Herman.
Baca juga: Gempa Sumedang Magnitudo 4.8 Diduga Dipicu Oleh Sesar Aktif Cileunyi–Tanjungsari
Ada Dugaan Pergeseran Sesar Tampomas?
Namun ada dugaan kemungkinan gempa yang sebabkan aneka kerusakan ringan, termasuk retaknya terowongan tol Cisumdawu, tersebut dikarenakan pergeseran lempeng Tampomas.
Mengutip akun Twitter (X) @marufin, yang memperlihatkan tampilan plotting posisi episenter-episenter yang nampaknya bersumber dari sesar Tampomas.
Sesar Tampomas sendiri adalah patahan aktif sepanjang 8 km dg komponen pergerakan menurun (normal) & kecepatan yang belum diketahui.
Sesar aktif ini 'membelah' Gunung Tampomas, gunung berapi tidur (dormant).
Sementara prediksi sumber gempa Sumedang ada di ujung selatan dari sesar ini.
Ujung utara sesar Tampomas hanya berjarak 5 km dr lintasan sesar legendaris: sesar Baribis-Kendeng (sesar besar Jawa) khususnya segmen Tampomas.
Sesar besar ini merentang dari Serang di barat smp Surabaya di timur, membujur sepanjang pantura Jawa.
Melewati aneka kota pentingMeliputi Jakarta, Subang, Cirebon, Semarang, Purwodadi (Grobogan) & Surabaya.
Sesar Tampomas mungkin adalah sesar orde dua dr sesar Baribis-Kendeng, atau simpelnya : sesar cabang.
Karena kedudukan lintasannya yg menyudut (hingga hampir tegak lurus) thdp sesar Baribis-Kendeng.
Selain sesar Tampomas yg sdh masuk peta sesar aktif PusGen (pusat studi gempa bumi nasional) Balitbang @KemenPU , di Sumedang jg ada sesar Cileunyi-Tanjungsari yg jg diduga aktif.
Sesar ini pd dasarnya perpanjangan sesar Tampomas, yang membentang dari Sumedang smp Cileunyi.
Baca juga: 331 Pasien RSUD Sumedang Dievakuasi, 3 Bangunan RS Rusak Akibat Gempa Magnitudo 4.8
Diketahui sebelumnya, Gempa pertama terasa di Kabupaten Sumedang pukul 14.35 WIB dengan kekuatan gempa mencapai M 4.1.
Kemudian, gempa susulan 3.4 magnitudo terjadi pukul 15.38 WIB.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, sebelumnya masih belum dapat memastikan sumber gempa yang mengguncang pada siang, sore, hingga malam hari tersebut.
Dwikorita mengatakan, gempa Sumedang dipicu oleh sesar aktif yang belum dapat teridentifikasi.
Ada sesar Lembang, sesar Baribis, dan sesar Cileunyi-Tanjungsari, namun jika sesuai perhitungan BMKG jarak sesar yang ada tersebut cukup jauh dari pusatnya (gempa Sumedang).
Apakah ini dari patahan sesar yang sudah ada, atau ada patahan baru, ini harus melalui kajian science atau investigasi lanjut.
"Untuk saat ini, kami sifatnya masih memonitor, belum bisa memastikan sumber dari gempa ini. Sehingga, kami belum bisa memastikan penyebabnya. Karena, ada yang lebih urgent yaitu menenangkan dan menyelamatkan warga terlebih dahulu," ujar Dwikorita saat jumpa pers via Zoom Meeting, Senin (1/1/2024) dini hari WIB.(*)
Diolah dari Kompas.com
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di :
| Gempa Sumedang Magnitudo 4.8 Diduga Dipicu Oleh Sesar Aktif Cileunyi–Tanjungsari |
|
|---|
| 331 Pasien RSUD Sumedang Dievakuasi, 3 Bangunan RS Rusak Akibat Gempa Magnitudo 4.8 |
|
|---|
| Tepat Perayaan Tahun Baru, Warga Sumedang Kembali Rasakan Gempa Susulan |
|
|---|
| 5 Desa di Cimalaka Kena Dampak Gempa Sumedang, Belasan Rumah Dilaporakan Rusak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Tangkapan-layar-akun-marufin-mengenai-Dugaan-Sesar-Tampomas-Penyebabnya-yang-mengguncang-Sumedang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.