Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 29 Desember 2023, Introspeksi Diri di Penghujung Tahun
Naskah Khutbah Jumat 29 Desember 2023 -11 Jumadil akhiroh 1445, Instropeksi Diri di Penghujung Tahun
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TRIBUNPRIANGAN.COM - Qobliyah Jumat atau Shalat Jumat merupakan shalat sunnah yang diwajibkan bagi para pria muslim yang telah balig.
Jumat merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari, Jumat pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.
Beberapa syarat berlaku dalam pelaksanaan khutbah pada sholat Jumat, di antaranya:
1) Khatib harus laki-laki, baligh, berakal, suci dari hadast besar dan kecil, menutup aurat dan bisa membedakan antara sunnah dan rukun khutbah.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat Singkat 22 Desember 2023, Bertemakan Manfaat Melaksanakan Salat Jumat
2) Khutbah harus diperdengarkan dan didengarkan oleh jamaah sholat Jumat.
Dalam bekhutbah sang khotib bebas menerangkan perihal ketaatan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Ada berbagai jenis topik khutbah Jumat, tapi kali ini TribunPriangan.com ingin mengajak bermuhasabah pada diri masing-masing dipenghujung tahun 2023 ini, dikutip dari kemenag.go.id.
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْـدُ. فَإِنِّيْ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ .وقال أيضا: وَإِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ.كَمَا أُوْصِيْ بِطَاعَةِ رَسُوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقَائِلِ: أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعةِ، وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّينَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةً ضَلاَلَةٌ.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.
Shalawat dan salam semoga tercurah pada Nabi akhir zaman, suri tauladan kita, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang akan terus meningkatkan komitmen kita untuk taat menjalankan perintah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan Rasul-Nya serta menjauhi segenap larangan-larangannya.
Baca juga: NASKAH Khutbah Jumat 22 Desember 2023 dengan Tema Penghormatan dan Penghargaan Terhadap Ibu
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Tak terasa kita telah berada di masa penghujung tahun 2023.
Bukan tak mungkin lagi untuk setiap muslim agar bisa introspeksi atas apa yang telah dilakukan selama setahun yang telah melewati kita.
Sebab introspeksi sangat penting dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan, sembari berjanji dengan diri sendiri juga dengan melibatkan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى agar tidak melakukan dosa yang sama serta berusaha memulai dengan sesuatu yang lebih pantas di sisiNya.
Adapun kebaikan yang berupa ketakwaan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang selama ini telah dijalankan dapat diteruskan dan ditingkatkan lagi sebelum memasuki tahun yang baru di depan mata.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 22 Desember 2023, Spesial Hari Ibu: Ibumu, Ibumu, Ibumu, Kemudian Ayahmu
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Kehidupan manusia di dunia ini seperti melewati sebuah jalan dengan lintasan penuh dengan dinamika dan tantangan.
Medan terjal yang harus terus kita daki, hingga medan menurun dan mendatar, tak boleh membuat kita terlena.
Perjalanan kita menyisakan masa lalu sebagai pengalaman, masa kini sebagai kenyataan, dan masa yang akan datang sebagai harapan.
Sehingga kita butuh rambu-rambu agar kita senantiasa lancar dan selamat sampai ke tujuan dan ketakwaan lah rambu-rambu yang mampu memandu kita berada pada jalan yang benar dan bekal yang paling baik dalam perjalanan.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 15 Desember 2023 Hari Ini Bertemakan Sifat Seorang Muslim Sejati
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah: 197 Allah ta'ala berfirman :
وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
“Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-Baqarah: 197)
Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa dunia adalah sebuah perjalanan panjang.
Dimana kita haruslah menyempatkan diri berhenti istirahat untuk mengumpulkan kembali semangat dan tenaga guna melanjutkan perjalanan.
Begitu juga dalam kehidupan di dunia, kita mesti harus menyediakan waktu untuk melakukan introspeksi, evaluasi, menghitung, sekaligus kontemplasi yang dalam bahwa Arab disebut dengan muhasabah.
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah bersabda:
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
“Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.”
Sementara dalam Al-Qur’an Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى juga telah mengingatkan pentingnya melakukan introspeksi diri dengan melihat apa yang telah kita lakukan pada masa lalu untuk mengahadapi masa depan.
Dilain sisi dalam sebuah riwayat, Sayyidina Umar bin Khattab pernah bertutur:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا وَتَزَيَّنُوْا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ وَإِنَّمَا يَخِفُّ الْحِسَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِى الدُّنْيَا
“Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.”
Dari perintah Allah dan Rasul serta nasihat dari para sahabat, kita bisa mengambil beberapa catatan penting tentang manfaat dari introspeksi diri ini.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 15 Desember 2023, Menjaga Silaturahmi dan Toleransi di Tahun Politik
Maasyiral muslimin rakhimakumullah,
Setidaknya, ada lima manfaat yang bisa kita rasakan dari upaya melakukan ‘charging’ (mengecas) semangat hidup melalui introspeksi diri ini.
Pertama, sebagai wahana mengoreksi diri.
Dengan introspeksi diri, kita akan mampu melihat kembali perjalanan hidup sekaligus mengoreksi manakah yang paling dominan dari perjalanan selama ini.
Apakah kebaikan atau keburukan, apakah manfaat atau mudarat, atau apakah semakin mendekat atau malah menjauh dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Kita harus menyadari bahwa semua yang kita lakukan ini harus dipertanggungjawabkan di sisi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Kedua, upaya memperbaiki diri.
Dengan introspeksi diri, kita akan mampu melihat kelebihan dan kekurangan diri yang kemudian harus diperbaiki di masa yang akan datang.
Dengan memperbaiki diri, maka kualitas kehidupan akan lebih baik dan waktu yang dilewati juga akan senantiasa penuh dengan manfaat dan maslahat bagi diri dan orang lain.
Ketiga, momentum mawas diri.
Diibaratkan ketika kita pernah memiliki pengalaman melewati jalan yang penuh lika-liku, maka kita bisa lebih berhati-hati ketika akan melewatinya lagi.
Mawas diri akan mampu menyelamatkan kita dari terjerumus ke jurang yang dalam sepanjang jalan.
Keempat, memperkuat komitmen diri.
Setiap orang pasti memiliki kesalahan, dan oleh karenanya, introspeksi diri menjadi waktu untuk memperbaiki diri dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kembali kesalahan yang telah dilakukan pada masa lalu.
Jangan jatuh di lubang yang sama, serta harus bisa membuang masa lalu yang negatif, lakukan hal positif hari ini dan hari yang akan datang.
Kelima, sebagai sarana meningkatkan rasa syukur dan tahu diri.
Kita harus sadar sesadar-sadarnya bahwa keberadaan kita sampai dengan saat ini sama sekali tak bisa lepas dari nikmat-nikmat yang telah dikaruniakan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Oleh karenanya, introspeksi diri akan membawa kita mengingat nikmat yang tak bisa dihitung satu persatu.
Jangan sampai kita menjagi golongan orang-orang yang tak tahu diri dan kufur kepada nikmat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 15 Desember 2023: Silaturahmi dan Toleransi yang Tetap Terjaga di Tahun Politik
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Dari uraian ini, mari kita senantiasa melakukan introspeksi diri setiap saat.
Terlebih saat ini kita berada di penghujung tahun 2023 dan akan memasuki tahun baru 2024 yang menjadi waktu ideal untuk melakukan introspeksi diri.
Semoga kita senantiasa mendapatkan petunjuk yang terbaik dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan mampu melihat perjalanan tahun lalu untuk menjalani tahun yang akan datang.
Amiin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua :
بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ(*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di Google News
Naskah Khutbah Jumat 22 Desember 2023 Bertemakan Mempersiapkan Bekal di Akhirat Kelak |
![]() |
---|
NASKAH Khutbah Jumat 22 Desember 2023 dengan Tema Penghormatan dan Penghargaan Terhadap Ibu |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 22 Desember 2023, Spesial Hari Ibu: Ibumu, Ibumu, Ibumu, Kemudian Ayahmu |
![]() |
---|
NASKAH KHUTBAH JUMAT 22 Desember 2023, Amalan Agar Tak Jadi Bahan Ghibah Orang Lain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.