5 Keunggulan Bukit Nanggerang Pangandaran, Rekomendasi Objek Wisata Baru Buat Liburan Akhir Tahun

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Ada objek wisata tersembunyi yang berada di Pangandaran Jawa Barat. Tempat wisata ini dinamakan Bukit Nanggerang.

Berada di RT 10/06 Dusun Bagolo Kolot Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Bukit Nanggerang tidak jauh dari Pantai Karapyak dan wisata Karinjing Forest.

Dari pertigaan tikungan jalan menuju Pantai Karapyak, wisatawan hanya perlu menempuh satu kilometer menuju Bukit Nanggerang.

Baca juga: Liburan Akhir Tahun di Pangandaran, Pemkab Siapkan Sarana Agar Wisatawan Nyaman

Bukit Nanggerang merupakan tempat wisata baru yang dibuka sejak September 2023 oleh warga setempat dan dibantu oleh Pemerintah Desa Bagolo.

Di bukit ini, wisatawan akan disajikan berbagai keunggulan, seperti pemandangan indah hamparan laut Pantai Karapyak, bukit-bukit yang menjulang di sekitar pantai, Pulau Nusakambangan, Sungai Citanduy, perkebunan kelapa, persawahan.

Kemudian, wisatawan juga bisa melihat keindahan sunrise dan sunset di lokasi yang sama. Ketika cuaca bagus, di pagi hari bisa melihat Gunung Slamet dan Gunung Kembar.

Ada yang menyebut bahwa Bukit Nanggerang seperti halnya ketika berada di negeri awan, sebab di pagi hari ketika cuaca bagus, wisatawan dapat melihat awan di bawah bukit.

Wisatawan dapat camping di sekitaran area Bukit Nanggerang.

Baca juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata di Bandung Dekat Masjid Raya Al Jabbar, Siap Temani Liburan Akhir Tahun!

Kepala Desa Bagolo, Sutoyo mengatakan, warga bergotong royong bersih-bersih sekitar bukit guna menyambut wisatawan yang akan liburan akhir tahun di Bukit Nanggerang.

"Setiap Jumat Sabtu warga melakukan bersih-bersih. Bahkan, warga membuat trek khusus untuk sepeda gunung," ujar Sutoyo kepada Tribunjabar.id di Bukit Nanggerang, Rabu (20/12/2023) pagi.

Walau terbilang objek wisata baru, di Bukit Nanggerang sudah disediakan tempat duduk, kamar mandi dan saung-saung yang dibuat warga setempat. (*)