Mengenal Tari Cikeruhan dari Sumedang, Ronggeng yang Gemulai Namun "Bahaya"
Mengenal Tari Cikeruhan dari Sumedang, Ronggeng yang Gemulai Namun "Bahaya"
Penulis: Kiki Andriana | Editor: ferri amiril
"Saya belajar tari sudah sekitar 8 tahun. Sejak SMK, terus dilanjut di Universitas. Tidak belajar di sanggar, dulu sekolah di SMK Kesenian," kata Nadila seusai manggung.
Nadila mengatakan, Tari Cikeruhan memang agak berbeda dengan tarian lainnya. Sebab, selain ada unsur Ketuk Tilu, tarian ini juga ada unsur gimik. Misalnya, ketika ronggeng menolak rayuan, penolakan itu bukan dengan marah meski sambil menjauhkan tubuh pamogor. Tapi sambil tertawa centil.
"Saya gembira bisa menarikan tarian ini. Secara keseluruhan, memang saya hobi menari," katanya.
Agung Fauzi (25) yang berpasangan dengan Nadila adalah warga Kota Bandung. Dia mengatakan, pada masa-masa ketika menjadi mahasiswa, dia pernah membawa "Tari Cikeruhan" untuk ditampilkan di Jepang.
"Tahun 2018. Waktu itu ada acara ulang tahun hubungan Indonesia-Jepang. Waktu itu menari berdua dengan Gina Fitria," kata Agung.
Tari Cikeruhan yang ditampilkan di lapangan Pusat Pemerintahan Sumedang dilakukan oleh tiga pasangan. Namun, menurut Agung, tarian ini bisa dimainkan bahkan oleh satu pasangan saja.
Sumedang Tuan Rumah
Pemerintah Kabupaten Sumedang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi tuan rumah pelaksanaan Gelar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Barat 2023 di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Sabtu (16/12/2023).
Alasan banyaknya meraih penghargaan menjadikan Sumedang tuan rumah Gelaran WBTB 2023.
Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman mengatakan ada dua dimensi dalam warisan budaya tak benda. Yaitu, sebagao tontonan dan sebagai tuntunan.
"WBTB Jawa Barat bersumber dari budaya Sunda, ada Sunda Kacirebonan, Sunda Priangan, dan Sunda yang beririsan dengan Betawi,"
"Selain nyaman untuk ditonton juga ragam WBTB yang diakui Unesco bisa menjadi tuntunan berbangsa dan bernegara," kata Herman.
Menurut Herman, di ada 10 WBTB yang diakui level nasional. Untuk tahun 2023 ini ada Seni Ajeng Kasumedangan dan Pengobatan Tradisional Raksa Jagat yang sudah ditetapkan WBTB nasional.
Sebelumnya telah ditetapkan sebagai WBTB, Kuda Renggong (2014), Ngalaksa (2018), Tarawangsa (2018), Tari Umbul (2018), Rengkong (2022), Tari Jayengrana (2022), Goong Renteng (2022), Celempungan (2022).
Sementara untuk WBTB Jawa Barat ada empat warisan budaya Sumedang yaitu Bedog Cikeruh (2022), Bangreng (2022), Cikeruhan (2022) dan Kurupuk Bangreng (2023).
Puluhan Pengusaha Tambang "Mengantre" Diperiksa di Kejari Sumedang, Ada Apa? |
![]() |
---|
Daftar Nama 4 Korban Tabrakan Beruntun di Jatinangor Sumedang, Satu Orang Luka Berat |
![]() |
---|
Detik-detik Tabrakan Beruntun di Jatinangor Sumedang, Warga Sebut Banyak Lampu PJU Mati |
![]() |
---|
Tabrakan Beruntun 3 Kendaraan di Jatinangor, Sejumlah Korban Dievakuasi ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
Anggota DPRD Rahmat Juliadi : Sebenarnya PBB di Sumedang Naik, Gubernur Tak Bisa Intervensi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.