Wisata Sumedang
Loji Jatinangor, Peninggalan Bersejarah yang Bisa Terlihat dari Pinggir Jalan di Sumedang
Loji Jatinangor, Peninggalan Bersejarah yang Bisa Terlihat dari Pinggit Jalan di Sumedang
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Tribuners, jika kamu berkunjung ke Sumedang dan ingin merasakan sensasi wisata yang berbeda, kamu bisa kunjungi Menara Loji Jatinangor.
Menara Loji Jatinangor ini berlokasi di jalan Jatinangor menuju Kiara Payung.
Menara Loji Jatinangor ini merupakan peninggalan bersejarah yang menandai Jatinangor atau Cikeruh (nama dulu Jatinangor) sebagai pusat perkebunan zaman Belanda yang sangat terkenal.
Selain sebagai aset sejarah, menara ini pun merupakan aset obyek wisata yang ada di Sumedang yang memerlukan revitalisasi termasuk penggantian replika lonceng, sentuhan seni dan promosi wisata.
Seperti halnya Menara jam Gadang di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.
Baca juga: Serunya Berwisata Sejarah di Benteng Gunung Palasari Sumedang, Ada Satu Ruangan Dipercaya Angker
Baca juga: Menelusuri Destinasi Wisata Air Gajah Depa Sumedang, Dijamin Bikin Betah
Dikutip dari laman jatinangor.itb.ac.id, Menara Loji merupakan saksi sejarah yang menunjukkan bahwa Jatinangor merupakan sentra perkebunan karet di Jawa Barat sekitar tahun 1800-an.
Lokasinya berada di Cikeruh (sekarang Jatinangor) Kabupaten Sumedang dengan luas sekitar 962 hektar.
Seorang Tuan Tanah berkebangsaan Jerman bernama Baron Braud pada saat itu membangun menara jaga bernama Menara Loji.
Menara Loji Jatinangor ini berfungsi sebagai pos pantau untuk mengawasi para pekerja.
Menara ini juga memiliki fungsi sebagai penanda bagi para pegawai perkebunan unuk memudahkan penyampaian pembagian waktu.
Biasanya pengawas perkebunan membunyikannya sebanyak 3 kali.
Yakni pada pukul 05.00 WIB sebagai penanda bahwa penyadapan akan dimulai.
Baca juga: Arum Jeram Pangcalikan, Wisata Sumedang yang Seru dan Penuh Adrenalin
Kemudian pukul 10.00 WIB agar para pekerja mengambil mangkuk tadah getah karet, dan terakhir pukul 14.00 WIB sebagai tanda berakhirnya jam kerja.
Menara ini masih berdiri kokoh dan sekarang menjadi bagian dari Kampus ITB Jatinangor.
Hanya sayang loncengnya sebagai penada waktunya ada yang mencuri sekitar tahun 1980-an, sehingga sampai saat ini sudah tidak dibunyikan lagi.
Nah, jika kamu penasaran dengan tempat bersejarah yang satu ini jangan lupa kunjungi jika main ke Sumedang ya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.