Hampir 100 Persen Pemandu Wisata Lokal di Pangandaran Belum Berlisensi

Disparbud Pangandaran diharapkan menganggarkan dana untuk pelatihan bagi para pemandu wisata lokal.

Penulis: Padna | Editor: Gelar Aldi Sugiara
padna/tribun jabar
Wisatawan di obyek wisata Citumang, Kabupaten Pangandaran, Minggu 19 November 2023. Hampir 100 Persen Pemandu Wisata Lokal di Pangandaran Belum Berlisensi. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran mengakui, bahwa pemandu wisata lokal atau tour guide belum 100 persen berlisensi.

Menurut Hendayana Kabid Industri Pariwisata Ekonomi Kreatif Disparbud Kabupaten Pangandaran Yan Yan, belum terlisensinya para pemandu wisata lokal dikarenakan belum ada Peraturan Bupati (Perbup) yang khusus mengatur hal tersebut.

"(Perbup terkait guide lokal) memang belum ada dan baru perumusan. Ya, mudah-mudahan draftnya secepatnya dibahas," ucap Yan Yan kepada Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Minggu (3/12/2023) pagi.

Baca juga: Karapyak Glamping Pangandaran, Wisata Kuliner Kekinian yang Bisa Manjakan Perut saat Liburan

Kata Yan Yan, Pemerintah Daerah (Pemda) harus ikut mendorong agar semua pemandu wisata lokal mendapatkan lisensi.

"Ya, seperti pelatihan dan nantinya punya sertifikat lisensi," ujarnya.

Kendati demikian, dirinya mengklaim bahwa hampir semua pemandu wisata lokal di seluruh destinasi Pangandaran sudah berlisensi.

"Sebagian sudah, sudah punya (kartu tanda pengenal pramuwisata atau lisensi)," kata Yan Yan.

Baca juga: DAFTAR UMK 2024 Kota/Kabupaten se-Jawa Barat, Tasikmalaya, Ciamis, Garut, Pangandaran Naik Berapa?

Terpisah, Ketua bidang pendidikan dan peningkatan SDM DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Pangandaran sekaligus juga sebagai asesor kepemanduan, Sutan Abdul Rosid mengatakan, guide lokal yang berlisensi itu baru ada empat orang.

"Jadi, yang lainnya banyak yang belum lisensi. Ya, hampir 100 persen guide lokal mah belum punya lisensi," ujarnya.

Untuk itu dirinya mendorong Disparbud Pangandaran supaya menganggarkan dana untuk pelatihan bagi para pemandu wisata lokal.

"Karena walaupun tidak seperti PHRI yang bisa diambil langsung pajaknya tapi pemandu atau pramuwisata itu memberikan pelayanan prima agar tamu pengunjung bisa merasa puas dan kembali lagi ke Pangandaran," kata Sutan.

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved