Banjir di Dayeuhkolot

Dayeuhkolot Kabupaten Bandung Kembali Terendam Banjir, 700 Rumah di 8 RW Terdampak

Banjir mulai merendam Kampung Bojongasih, Dayeuhkolot malam tadi, ketinggian air hingga Jumat (21/11/2023) siang, mulai dari 30 sentimeter hingga 1 me

Editor: Machmud Mubarok
TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin
Salah satunya yang terendam banjir adalah daerah Dayeuhkolotbanjir. Banjir terjadi akibat luapan anak Sungai Citarum. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Beberapa daerah di Kabupaten Bandung kembali terendam banjir setelahnya Kamis (30/11/2023)  sore hingga tadi malam, wilayah Kabupaten dan Kota Bandung diguyur hujan deras

Salah satunya yang terendam banjir adalah daerah Dayeuhkolotbanjir. Banjir terjadi akibat luapan anak Sungai Citarum.

Warga yang melakukan kegiatan terpaksa menerjang banjir.  Ada yang berjalan melewatinya, dengan membawa baju ganti, dan ada juga yang menggunakan perahu. 

Banjir mulai merendam Kampung Bojongasih, Dayeuhkolot malam tadi, ketinggian air hingga Jumat (21/11/2023) siang, mulai dari 30 sentimeter hingga 1 meter. 

Baca juga: Waspada! Hujan Lebat Mengguyur Sumedang, Pengendara Motor Tak Berani Menerjang Derasnya Air

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrim Priangan Timur, Jadwal Guyuran Hujan di Kota Banjar

Walau demikian, anak- anak terlihat bergembira bermain air yang merendam rumah hingga jalan. Mereka berenang di jalan yang terendam air dengan menggunakan ban dan bola. 

Kepala Desa Dayeuhkolot, Yayan Setiana mengungkapkan, akibat banjir tersebut sebanyak 8 RW di Desa Dayeuhkolot terendam. 

"Adapun yang terendam itu di RW 1, 2, 3, 4, 5, 9, 10 dan 11 dengan kedalaman bervariatif," ujar Yaya, saat ditemui di Dayeuhkolot, Jumat (1/12/2023). 

Dari delapan RW yang terendam banjir, terdapat sekitar 700 rumah yang terdampak

"Di RW 4 itu ketinggian air mencapai 1 meter, di beberapa RW ada yang 30 sentimeter, ada juga yang mencapai 1 meter, " kata Yayan.

Menurut Yayan, pihaknya tengah menambah pompa air untuk mengurangi ketinggian banjir. Memang kata dia, sudah ada pompa, tapi sekarang sedang diupayakan pompa tambahan biar cepat surut. 

"Meski pemerintah sudah membangun folder air Cipalasari, Yana mengatakan ketika hujan deras, folder tersebut tak mampu menampung debit air, " katanya. 

Akibatnya, air yang harusnya masuk ke Sungai Citarum, jadi masuk ke permukiman warga. 

"Ketika tidak tertampung, debit airnya besar jadi meluap, memang sudah ada folder air itu tapi ya masih seperti ini (banjir), " katanya. 

Hingga kini banjir di Dayeuhkolot, masih belum surut, namun warga khawatir, air akan lebih besar karena di daerah tersebut sudah mulai mendung. 

Jadi kata Yana, tak menutup kemungkinan debit Sungai Citarum meningkat, dan Air dari anak Sungai Citarum tak bisa masuk, hingga kembali memasuki permukiman warga. 

"Sekarang air sungai Citarum kondisinya lagi naik, terus cuaca juga mendung, kemungkinan sore hujan lagi, kalau sudah hujan ya pasti air yang merendam permukiman naik lagi, " ucapnya.  (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved