Permintaan Properti Hunian Tapak Masih Mendominasi di Semester I/2023

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Indonesia Property Market Report mencatat, permintaan masyarakat terhadap hunian masih didominasi oleh permintaan rumah tapak, yakni sebesar 92 persen dari total pencarian produk properti.

Sementara Riset 99 Group mencatat, tren pembelian rumah hunian masih didominasi rumah tapak, yakni sebesar 64,1 persen per semester I 2023.

Kendati demikian tingginya permintaan rumah tapak ini berbanding lurus dengan kasus penipuan terhadap konsumen oleh pengembang.

Musthafa Hadid, CEO Kavia Land, salah satu grup usaha pengembang properti berskala nasional, mengatakan, maraknya penipuan di dunia properti sebenarnya tidak melulu terjadi akibat pengembang yang bandel.

Baca juga: Purna Bakti Jadi Wabup Sumedang, Erwan Kembali Sebagai Pengusaha Bangun Properti di Tanjungsari

Namun menurutnya, penipuan muncul karena masyarakatnya yang belum sepenuhnya memahami bagaimana proses penyediaan rumah.

"Dalam situasi tersebut, pengembang sering kali memanfaatkan kelemahan konsumen untuk melakukan penipuan," ujar Musthafa Hadid, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (25/11/2023).

Musthafa menegaskan, pengembang yang kredibel justru memberi pemahaman terhadap konsumen sebelum ada salah satu pihak yang merasa mengalami kerugian.

“Kami memastikan bahwa setelah serah terima kunci, konsumen bisa langsung menempati rumah impiannya. Kami bisa memastikan bahwa konsumen tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan hunian impian yang nyaman,” kata Musthafa Hadid.

Kini pihaknya menyediakan rumah yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dalam tiga proyek berbeda. Harga jual mulai dari Rp700 jutaan hingga Rp2 miliar.

Pihaknya pun tengah mengembangkan proyek perumahan yang berlokasi di kawasan Harjamukti, Depok, Jawa Barat. (*)