One Day One Hadits

ONE DAY ONE HADITS, Selasa 21 November 2023 / 7 Jumadil ula 1445, Keutamaan Sayyidul Istighfar

ONE DAY ONE HADITS Senin, 20 November 2023 / 6 Jumadil ula 1445 Keutamaan Sayyidul Istighfar

|
canva.com
Ilustrasi - Kitab Hadist 2 (Design Canva) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Setiap manusia tak pernah luput dari salah dan dosa.

Tak ada yang bisa lepas dari jeratan dosa dan kesalahan dalam kehidupan, sehari-hari, baik dosa kecil maupun dosa besar.

Namun Islam sebagai agama yang selamat salalu menawarkan kemudahan dalam menebus segala kerusakan dan kesalahan yang pernahdibuat sorang muslim.

Dengan catatan oran tersebut harus bersungguh-sungguh dalam memohon pengampunan terharap apa yang pernah dibuat sebagai penebus dosa kepada Rabb-nya sebagai Tuhannya.

Baca juga: One Day One Hadits, Berikut Hadits Tentang Adab Bersin dalam Islam

Sebagai seorang muslim yang beriman, menjadi kewajiban senantiasa memohon ampun bukan hanya sekali dalam seumur hidupnya, sebab tak menutup kemungkinan orang tersbeut akan kembali berbuat rusak pada dirinya, orang lain, amupun lingkungan kehidupannya.

Maka dari itu, seorang muslim diwajibkan sebisa mungkin memohon pengampunan setiap hari, setiap jam, bahkan dianjurkan jika mampu setiap menit dan detiknya dengan beristigfar atau dengan bedzikir kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Tuhan semesta alam.

Ada berbagai macam dzikir yang diajarkan dalam islam, mulai dari sholat sebagai dzikir yang dikerjakan setiap hari dengan pembagian waktu 5 kali melalui gerakan dan lisan, dan ada juga dzikir yang dianjurkan untuk dilafadzkan melalui lisan.

Lafadz dzikir pun ada bermacam-macam, salah satu yang paling ditekankan untuk diucap adalah Sayidul Istighfar.

 

Sayidul Istighfar merupakan lafal istighfar yang paling utama dari berbagai bentuk istighfar lainnya, atau dengan kata lain sebgai tuan dari segala istigfar atau dzikir permohonan ampun kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang tak boleh ditinggalkan.

Sebab, Dzikir atau istigfar ini menjanjikan pahal yang sangat besar jika diketahui para muslim.

Rasulullah saw menyebutkan, Dzikir ini minmal diucapkan sekali pada pagi hari, dan sekali pada sore hari.

عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَيِّدُ الْاِسْتِغْفارِ أَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ :

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ 

Dari  Syaddad bin Aus Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Sesungguhnya Istighfâr yang paling baik adalah seseorang hamba mengucapkan :

(Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau).
(Beliau bersabda) “Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga. (Imam al-Bukhari dalam shahîhnya (no. 6306, 6323) dan al-Adabul Mufrad (no. 617, 620)).

Maka dari itu, sudah sepantasnya, sebagai seorang muslim yang sami'na waa ato'na, hendaknya memaksimalkan dzikir ini sebagai pegangan dan pedoman yang telah dianjurkan RasuluLlah.

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :

Setiap bani Adam itu pasti banyak berbuat dosa, namun yang terbaik dari orang yang berbuat dosa yaitu yang memohon ampun kepada Allah Azza wa Jalla dan bertaubat, sebab Allah Azza wa Jalla memerintahkan hamba-Nya untuk selalu memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya.

Selain itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakan lafazh istigfar ini dengan Sayyidul Istighfar karena terkandung dalam hadits ini makna taubat dan merendahkan diri di hadapan Allah Azza wa Jalla , yang tidak terdapat dalam hadits-hadits taubat lainnya.

Adapun, Imam ath-Thibiy rahimahullah berkata, “Karena do’a ini mengandung makna-makna taubat secara menyeluruh maka dipakailah istilah sayyid, yang pada asalnya, sayyid itu artinya induk atau pimpinan yang dituju dalam semua keperluan dan semua urusan kembali kepadanya.”(Bahjatun Nâzhirîn Syarah Riyadus Shalihin, Syaikh Salim al-Hilali)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengumpulkan dalam  hadits ini makna-makna yang indah dan lafazh-lafazh yang bagus sehingga pantas untuk dinamakan sayyidul Istighfâr.

Barangsiapa mengucapkan sayyidul istighfar di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga.

Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga.

Tema hadist yang berkaitan dengan al quran :

1. QS : Thâha/20:82

Allâh pun berjanji akan mengampuni orang-orang yang meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya.  Allah Azza wa Jalla berfirman :

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَىٰ

Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.

2. QS : Az-Zumar/39:53

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allâh. Sesungguhnya Allâh mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” 

2. QS : Muhammad/47:19

Allah Azza wa Jalla memerintahkan kepada kita untuk banyak beristighfâr/meminta ampun kepada-Nya. Begitu pula Allâh memerintahkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk beristighfar. Allah Azza wa Jalla berfirman :

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ 

…Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan dosa orang mukmin laki-laki dan perempuan…” . (*)

Simak berita updat TribunPriangan.com lainya di : Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved