One Day One Hadits
One Day One Hadits, Kemenangan Pertolongan dengan Sebab Orang-orang Lemah
Berikut Ini Dia One Day One Hadits, Kemenangan Pertolongan Dengan Sebab Orang-orang Lemah
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM = Tribuners, kita sebagai manusia tentunya tak lepas dari rasa angkuh atau pun sombong.
Manakala kita diberi rezeki berlebih oleh Allah SWT, lantas kita bisa seenaknya pada yang lemah? Itu bukanlah ajaran yang Rasulullah ajarkan pada umatnya.
Kita selaku umat Rasulullah harus terus meneladani sifat-sifat baik Rasulullah, meski kita lemah dalam hal ketidakberdayaan, namun hanya berdoa kepada Allah SWT kita akan diberikan pertolongan terbaik.
Baca juga: One Day One Hadits, Perintah Saling Tolong Menolong Pada Saudara Muslim yang Terzalimi
Seperti salah satu hadits dari al Imam al Bukhari berkata:
عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ، قَالَ: رَأَى سَعْدٌ -رَضِيَ اللهُ عَنْهُ-، أَنَّ لَهُ فَضْلاً عَلَى مَنْ دُوْنَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: ((هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ؟)).
Artinya: Dari Mush’ab bin Sa’ad, beliau berkata bahwa Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu memandang dirinya memiliki keutamaan di atas yang lainnya (dari para sahabat). Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bukankah kalian ditolong (dimenangkan) dan diberi rezeki melainkan dengan sebab orang-orang yang lemah di antara kalian?”. al Imam al Bukhari, di dalam Shahih-nya, Kitab al Jihad was-Siyar, Bab Man Ista’ana bidh- Dhu’afa-i wash Shalihina fil-Harbi, nomer(2896).
Baca juga: One Day One Hadits, Anjuran Saling Tolong Menolong Kepada Orang yang Membutuhkan Bantuan
Lantas, pelajaran apa yang bisa diambil yang terdapat di dalam hadits tersebut:
1. Orang-orang yang lemah merupakan sumber kebaikan umat Islam. Karena sesungguhnya, walaupun tubuh mereka lemah, namun keimanan mereka kuat.
Demikian pula keyakinan dan kepercayaan mereka (kuat) kepada Rabb.
Mereka pun tidak peduli terhadap kepentingan pribadi dan tujuan-tujuan keduniaan. Dengan sebab inilah, maka apabila mereka berdoa dengan ikhlas, Allah pun mengabulkan doa mereka.
Allah juga memberi rezeki kepada umat ini dengan sebab (doa) mereka.
2. Hadits ini mengandung anjuran untuk tawadhu’ (merendah hati) dan tidak sombong kepada orang lain.
3. Hadits ini mengandung (penjelasan) hikmah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam merubah kemungkaran, melunakkan hati orang lain, dan mengarahkannya kepada apa-apa yang Allah cintai dan Allah ridhai.
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Hati-hati Terhadap Ujub Salah Satu Sifat Tercela yang Dilarang Rasulullah
4. Punya kedudukan, jabatan, popularitas, harta banyak itu semuanya palsu kalau kita tidak mencintai, mengasihi, menolong orang-orang yang lemah.
5. Karena sesungguhnya kalian diberi rezeki dan ditolong (dimenangkan) dengan sebab orang-orang yang lemah (di antara) kalian.
Betapa banyak orang-orang yang kafir dan fajir diberi rezeki oleh Allah SWT, bahkan mereka pun ada yang diberi kemenangan oleh Allah SWT.
Namun itu semua karena istidraj (pemberian kenikmatan sementara, agar mereka semakin sesat dan jauh dari petunjuk Allah).
Bahkan terjadi pula pada kaum Muslimin kekalahan, namun hal ini agar mereka kembali dan bertaubat untuk beribadah dengan ikhlas kepada Allah SWT.
Sehingga, justru mereka pun mendapatkan ampunan Allah dan keleluasaan (kemenangan) setelahnya.
Baca juga: One Day One Hadits, Saling Mengasihi di Kalangan Orang-orang Beriman Bagaikan Perumpamaan Satu Tubuh
Maka ketahuilah, tidak setiap pemberian nikmat (dari Allah) merupakan penghormatan dan kemuliaan, sebagaimana tidak setiap musibah merupakan siksaan.
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ
وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ
Artinya: (Dalam pada itu manusia tidak menghiraukan balasan akhirat), oleh yang demikian, maka kebanyakan manusia apabila diuji oleh Tuhannya dengan dimuliakan dan dimewahkan hidupnya, (ia tidak mahu bersyukur tetapi terus bersikap takbur) serta berkata dengan sombongnya: "Tuhanku telah memuliakan daku!"
Dan sebaliknya apabila ia diuji oleh Tuhannya, dengan disempitkan rezekinya, (ia tidak bersabar bahkan ia resah gelisah) serta merepek dengan katanya: "Tuhanku telah menghinakan daku!" (Surat Al-Fajr :15-16). (*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.