Soal Terminal Cilembang Jadi Tempat Maksiat, Begini Kata Ketua MUI Kota Tasikmalaya

Soal Terminal Cilembang Jadi Tempat Maksiat, Begini Kata Ketua MUI Kota Tasikmalaya

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: ferri amiril
TribunPriangan.com/Aldi M Perdana
Soal Terminal Cilembang Jadi Tempat Maksiat, Begini Kata Ketua MUI Kota Tasikmalaya 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com Tasikmalaya, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Bekas Terminal Cilembang diketahui digunakan oknum untuk berjualan daging anjing dan minuman keras.

Selaku pemilik aset, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, mengingat Bekas Terminal Cilembang merupakan aset milik pemkab yang berlokasi di wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Keduanya menggelar pertemuan bersama dengan para tokoh agama dan beberapa elemen masyarakat di salah satu hotel di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Kamis (9/11/2023).

“Tadi kita bisa dengar, bisa kita saksikan, yang kalau mendengar dari media, melihat dari media sosial dan lain-lain tentang yang lagi hangat dibicarakan, bekas Terminal Cilembang, ternyata ketika bertemu, itu enggak ada yang tidak tuntas,” ucap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya, KH Aminuddin Bustomi kepada TribunPriangan.com di lokasi.

“Nah, termasuk apa yang menjadi aspirasi, harapan, simbol-simbol umat, kaitannya dengan membasmi penyakit masyarakat, narkoba, prostitusi, judi, termasuk juga, bukan lagi rahasia, di bekas Terminal Cilembanh ini juga ada penjualan daging anjing dan lain-lain, minuman keras tuak, ini sudah memperihatinkan,” lanjutnya.

Aminuddin juga menilai, bahwa pihak Pemkab Tasikmalaya memiliki keterikatan dengan masyarakat Kota Tasikmalaya, Jawa Barat di berbagai aspek.

“Ini tidak hanya sekarang, kita sama-sama ke depan. Bahkan lebih dari itu. Tadi kita bisa dengarkan sinergi serta kolaborasi positif antara Pemerintah Kabupaten yang tidak pernah merasa terpisah,” ucapnya.

“Yang terpisah itu hanya di sisi administrasi saja. Di sisi kultur, kemudian juga kearifan lokal, tidak akan pernah terpisah. Artinya, ke depan, dalam konsep pembangunan semakin komprehensif, saling melengkapi, itu yang luar biasa. Kita akan sama-sama tunggu action lanjutan, InsyaAllah,” pungkas Aminuddin. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved