One Day One Hadits

ONE DAY ONE HADITS, Berikut Sifat-sifat Ruh Manusia Dari Apa yang Mereka Lakukan Selama di Dunia

Berikut One Day One Hadits Tentang Sifat-Sifat Ruh Manusia Dari Apa yang Mereka Lakukan Selama di Dunia

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi salat 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, dalam menjalani kehidupan di dunia, kita selaku manusia atau mahluk Allah SWT wajib melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Baik itu ibadah salat, bersedekah, berbuat baik pada sesama atau menjadi manusia yang bisa berguna untuk orang lain.

Baca juga: UPDATE Harga BBM Pertamina Hari Ini 6 Oktober 2023, Ternyata Segini Harga Pertamax Turbo Terbaru

Agar kelak, saat kita meninggal dunia dalam keadaan Husnul Khatimah (meninggal dalam keadaan baik).

Tentu, dalam menjalani hidup di dunia pun jangan sampai lupa, kita bergaul dengan dengan orang saleh dan salehah hingga perbanyak ilmu agama agar kelak ruh yang mendiami tubuh kita pun akan bahagia di akhirat nanti.

Baca juga: One Day One Hadits, Berikut Penjelasan Tentang Hakikat Dunia Bila Dibandingkan dengan Akhirat

Seperti salah satu hadits berikut yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari yang berbunyi:

 

عن عائشة رضي الله عنهاأنها سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم قال :

الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

Artinya: Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Ruh-ruh itu (seperti) pasukan yang mengelompok, maka ruh-ruh yang saling kenal akan menjadi akrab, adapun ruh-ruh yang tidak saling kenal akan menjadi saling tidak cocok.”(Hadits riwayat Imam Al-Bukhari).

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Ini Keutamaan-keutamaan Menahan dan Menghindari Amarah

Lantas, pelajaran apa yang terdapat di dalam hadits tersebut:

 

1. Allah SWT menciptakan ruh dan menciptakan sifat-sifat khusus untuk ruh tersebut.

Di antara sifat ruh (jiwa) adalah dia tidak mau berkumpul dan bergaul dengan selain jenisnya. 

 

2. Makna ini telah didukung oleh banyak dalil, baik dari Al-Quran maupun Al-Hadits.

Dalil-dalil tersebut menyebutkan kata nafs dengan makna ruh.

Bahkan, disebut pula bahwa ruh ada yang baik (thayyibah) ada pula yang kurang baik (khabitsah).

Dalam sebuah hadits, Nabi menceritakan proses pencabutan ruh seorang manusia oleh malaikat.

Apabila manusia itu mukmin yang baik, malaikat mengatakan,

 

أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ، اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ

Artinya: “Wahai jiwa yang baik, keluarlah engkau menuju ampunan dari Allah  dan keridhaan-Nya.”

Lantas dibawalah nyawa tersebut oleh para malaikat ke langit, dengan bau yang sangat harum semerbak.

Baca juga: One Day One Hadits, Belajar Suri Tauladan yang Baik dari Kesempurnaan Nabi Muhammad SAW

Setiap kali melewati kumpulan para malaikat, mereka pun berkata:

 

مَا هَذَا الرُّوحُ الطَّيِّبُ؟

Artinya: “Ruh siapakah yang baik ini?”

Para malaikat pembawa ruh tersebut mengatakan,“Fulan bin Fulan,” disebutlah namanya yang terbaik semasa hidup di dunia.

Sebaliknya, apabila manusia itu adalah seorang kafir atau munafik, para malaikat mengatakan:

 

أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيثَةُ اخْرُجِى إِلَى سَخَطٍ مِنَ اللهِ وَغَضَبٍ

Artinya: “Wahai jiwa yang jelek, keluarlah menuju kemurkaan Allah l dan kemarahan-Nya.”

Para malaikat kemudian membawa ruh tersebut menuju langit, dengan bau yang sangat busuk.

Setiap ruh tersebut melewati kumpulan para malaikat, mereka mengatakan:

 

مَا هَذَا الرُّوحُ الْخَبِيثُ؟

Artinya: “Ruh siapa yang jelek ini?”

Para malaikat pembawa ruh tersebut menjawab, “Fulan bin Fulan,” dengan menyebutkan namanya yang terjelek ketika dia hidup di dunia.

Demikianlah Nabi menjelaskan adanya jiwa yang baik dan jiwa yang buruk. 

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Mengikuti Sunnah Nabi Adalah Bukti Cinta Kepada Rasulullah

3. Sebenarnya, sangat mudah mengetahui seperti apa cerminan dirimu.

Cukup dengan melihat bersama siapa saja kamu sering bergaul, seperti itulah cerminan dirimu.

Kenyataan ini telah dipaparkan oleh Rasulullah SAW bersabda:

 

الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ

Artinya: "Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin" (Hr Bukhori).

 

4. Kalau seorang biasa berkumpul dengan seseorang yang hobinya berjudi, maka kurang lebih dia seperti itu juga.

Begitu pula sebaliknya, kalau dia biasa berkumpul dengan orang yang rajin shlat berjamaah, maka kurang lebih dia seperti itu.

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Mencintai Rasulullah Adalah Perintah Agama dan Prinsip Keimanan

5. Memilih teman yang baik adalah sesuatu yang tak bisa dianggap remeh.

Karena itu, Islam mengajarkan agar kita tak salah dalam memilihnya. Rasulullah pun bersabda :

 

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Artinya: "Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman" (HR Abu Dâwud no. 4833 dan at-Tirmidzi no. 2378. (ash-Shahîhah no. 927)

 

6. Sudah dapat dipastikan, bahwa seorang teman memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap temannya.

Teman bisa mempengaruhi agama, pandangan hidup, kebiasaan dan sifat-sifat seseorang. (*)

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved