One Day One Hadits

ONE DAY ONE HADITS Ini Keutamaan-keutamaan Menahan dan Menghindari Amarah

ONE DAY ONE HADITS Ahad, 1 Oktober 2023 / 15 Rab'iul Awwal 1445 - Keutamaan Menghindari Amarah

|
Kolase TribunPriangan.com
Ilustrasi Kitab Hadist 1 (Design Canva) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Marah merupakan sifat harfiah yang dimiliki setiap manusia.

Namun baiknya sifat manusiawi ini bisa diredam.

Bagaimana panduan Islam dalam meredam amarah?

Ada marah yang diperbolehkan dan ada yang dilarang dan masuk sifat tercela dalam Islam.

Semuanya tergatung ituasi dan kondisinya. Dalam banyak dalil hadist, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam menganjurkan untuk jangan marah dan menahan emosinya.

Bagi siapapun yang tidak marah dan sabar menahan amarahnya, maka dijanjikan akan mendapatkan surga.

Ini adalah kabar gembira bagi yang sabar dan tidak mudah marah saat situasi tertentu.

Baca juga: One Day One Hadits, Belajar Suri Tauladan yang Baik dari Kesempurnaan Nabi Muhammad SAW

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ [رواه البخاري]

"Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah".(Riwayat Bukhari)

Ada dua makna tersirat dari hdist tersebut, yakni seorang muslim hendaknya bisa menahan diri dari sebab yang membuat dirinya marah, sampai kembali agar tidak marah.

Karena jangan sampai melakukan kelanjutan dari marah.

Sifat ini menjadi sangat penting bagi setiap muslim, karena denga sumber kemarahan tersebut dapat mendatankan hal buruk yang tak diinginkan.

Seperti seorang suami yang marah hingga mau mentalak istrinya, seorang ibu yang marah hingga menyumpai anaknya, dan lain sebagainya.

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Mengikuti Sunnah Nabi Adalah Bukti Cinta Kepada Rasulullah

Pelajaran yang Terdapat dalam Hadits 

1. Sabda beliau:(لا تغضب ) maknanya adalah: jangan engkau realisasikan kemarahanmu, dan larangan tersebut bukan kembali kepada sifat marah itu sendiri, karena sifat marah adalah tabiat manusia dan tidak mungkin bagi manusia untuk untuk menolak sifat itu.

Dalam hadits yang lain:

" جاء رجل إلى النبى ( صلى الله عليه وسلم ) فقال : يارسول الله : علمنى علماً يقربنى من الجنة ويبعدنى عن النار قال : لا تغضب ولك الجنة"

seorang laki-laki pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata:'Wahai Rasulullah ajarkan kepadaku suatu ilmu yang mendekatkan aku ke Surga dan menjauhkan aku dari Neraka.'Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:'Jangan marah dan bagimu Surga.

2. Yang dimaksud dengan meninggalkan marah adalah menjauhi segala sebab dan sarananya dan segala perkara yang bisa menjerumuskan ke dalam hal tersebut.

3. Di dalamnya ada kaidah untuk sadu dzari'ah  (menutup sarana yang menjerumuskan kepada keharaman), dan bahwasanya menjaga lebih baik daripada mengobati.

4. Marah menghalangi seseorang dari berlaku adil dalam perkataan dan perbuatan.

5. Orang yang tidak marah akan perbuatannya dan perkataannya terkontrol baik dalam kondisi ridha maupun marah.

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Selasa, 12 September 2023 / 26 Shafar 1445, Penuntut Ilmu dan Pemburu Harta

6. Tidak marah tanda kesempurnaan akal

7. Keburukan semuanya ada dalam kemarahan

8. Kemarahan dari Syetan

9. Orang yang kuat adalah orang yang menguasai hawa nafsunya ketika sedang marah

10. Orang yang bisa mengendalikan marah berhak mendapatkan janjiNya yaitu,"SURGA."

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Mencintai Rasulullah Adalah Perintah Agama dan Prinsip Keimanan

Tema Hadist yang berkaitan dengan Al-Quran

  • Surat Ali 'Imran 134

Menahan amarah sifat orang yang taqwa.

" الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ "

" (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan". (*)

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved