Teks Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat Tentang Refleksi Mengisi Bulan Rabiul Awal dengan Amalan-amalan Sunnah
Khutbah Jumat ini mengingatkan jamaah bahwa banyak sekali peristiwa penting yang terjadi pada bulan Rabiul Awal antara lain kelahiran Nabi Muhammad
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلَامًا تَامًّا
Allāhumma shalli ‘alā Muhammad wa ‘alā āli Muhammad ṣalātan kāmilatan wa salāman tāmman. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Dalam Islam, berpuasa di hari kelahiran Nabi Muhammad tidak dilarang, bahkan dianjurkan.
Hal ini karena Nabi Muhammad sendiri sering berpuasa di hari Senin, yang bertepatan dengan hari kelahirannya.
Baca juga: Teks Khutbah Jumat Tentang Makna Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Spirit dan Hikmah Independence Day
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim, di mana Nabi Muhammad bersabda bahwa beliau dilahirkan, diutus, dan menerima wahyu pada hari Senin. Hal ini terdapat dalam hadis riwayat Imam Muslim, Nabi bersabda:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Artinya: "Nabi Saw ditanya mengenai puasa hari Senin. Beliau menjawab; Itu adalah hari aku dilahirkan, pada hari itu aku diutus dan pada hari itu aku mendapatkan wahyu."
Berdasarkan kitab Kanz an-Najah wa s-Surur fi al-Ad’iyati allati Tasyrohu as-Shudur memperbanyak berpuasa dan membaca shalawat di bulan Rabiul Awal adalah salah satu cara untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad.
Ini adalah tindakan ibadah yang dianjurkan dan dianggap sangat baik dalam Islam. Selain itu, banyak umat Muslim juga mengadakan berbagai acara dan kegiatan keagamaan selama bulan ini untuk mengenang dan merayakan kelahiran Nabi.
Baca juga: Teks Khutbah Jumat Tentang Spirit Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan, Ikhtiar Fastabiqul Khoirot
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Ketiga, mengadakan maulid Nabi Muhammad Saw. Dalam kitab Al-Wasail fi Syarhis Syamail, Imam As-Suyuthi menyebutkan beragam keutamaan dan keberkahan memperingati Maulid Nabi.
Salah satu keutamaannya adalah mendapatkan naungan rahmat dari Allah dan para malaikat. Kata Imam Suyuthi, para malaikat mengelilingi rumah, masjid, atau perkemahan yang dijadikan tempat peringatan Maulid Nabi.
Hal ini menunjukkan bahwa Allah mengutus para malaikat untuk memberikan perlindungan dan mendoakan kebaikan bagi para penghuni tempat tersebut.
Baca juga: Teks Khutbah Jumat Tentang Jihad Mencegah Polusi Udara, Spirit Melawan Kerusakan Alam
Selanjutnya, orang yang senantiasa mengadakan maulid Nabi, maka para malaikat meminta ampunan dosa bagi penghuni tempat tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa Allah memberikan kesempatan bagi para penghuni tempat tersebut untuk mendapatkan pengampunan dosa dari-Nya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.