One Day One Hadits

Ternyata Ini Keutamaan Menyantuni Kaum Dhuafa dan Membahagiakan Anak Yatim

ONE DAY ONE HADITS, Selasa, 29 Agustus 2023 / 12 Shafar 1445, Keutamaan Menyantuni Kaum Duafa

Istimewa
One Day One Hadits. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Setiap muslim diwajibkan untuk mengerjakan amal soleh.

Amal yang dikerjakan dapat bermacam-macam mulai dari mengerjakan sholat 5 waktu, berpuasa, berzakat, membaca Al-Qur'an, berbuat baik terhadap sesama, bersedekah, juga termasuk menyentuni kaum duafa dan anak yatim.

Namun kali ini yang akan dibahas adalah keutamaan dan kebaikan yang ditekankan dalam Islam mengenai penyantunan kaum duafa dan anak yatim.

Baca juga: Jalan Tol Sepanjang 121,75 Kilometer Ini Bakal Usir 2 Desa di Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen

Lantas seperti apa keutamaan yang di dapat seorang muslim dari amalan menyentuni kaum duafa?

Membantu dan menolong sesama terkhususnya bagi mereka yang sedang berada dalam kesulitan, menjadi salah satu amalan yang begitu mulia dan amat di anjurkan.

Hal ini ditekan dalam ayat-ayat suci Al-Quran, dimana Allah Subahana Wataa Alaa, telah memerintahkan kita untuk membantu mereka yang mebutuhkan bantuan.

Baca juga: One Day One Hadits, Keutamaan dan Kewajiban Suami Memberikan Nafkah Kepada Keluarga

Kaum Duafa sendiri adalah mereka yang tergolongan orang-orang dengan kondisi hidupnya berada dalam keadaan miskin, tertindas, tidak berdaya, serta mengalami penderitaan.

Dengan kata lain duafa adalah orang-orang yang lemah dalam permasalahan ekonomi dan sebagainya.

Selain itu, Dari Abu Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: السَّاعِي عَلَى الْأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ -وَأَحْسِبُهُ قَالَ يَشُكُّ الْقَعْنَبِيُّ -كَالْقَائِمِ لَا يَفْتُرُ وَكَالصَّائِمِ لَا يُفْطِرُ

Orang yang membantu dan menyantuni para janda dan orang-orang miskin seperti orang yang berjihad di jalan Allah’, (salah seorang perawi yaitu al-Qa’nabi agak ragu dan menduga beliau ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam menambah dalam sabdanya) ‘Dan seperti orang yang salat malam tidak pernah istirahat dan juga seperti orang puasa tidak berbuka’.”(Muttafaqun alaihi).

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Wasiat Rasulullah SAW Soal Berbuat Baik pada Wanita

Pelajaran yang Terdapat di Dalam Hadist 

Armalah dalam hadis ini ditunjukan bagi wanita yang tidak memiliki suami, baik ditinggal pergi oleh suaminya (janda) maupun wanita yang tidak pernah menikah sebelumnya, baik dia miskin maupun berkecukupan.

Dimana sebagian ulama mengkhususkan istilah untuk janda yang miskin, adapun jika janda tersebut kaya maka tidak dikatakan armalah, wallāhu a’lam.

Baca juga: 1 Kelurahan di Kecamatan Sumpiuh Banyumas Ini Siap-siap Terusir Jalan Tol Sepanjang 121,75 Kilometer

Makna dari al-sā’ī sendiri adalah yang bekerja untuk kepentingan mereka dan berusaha memenuhi nafkah atau kebutuhan mereka.

Selain itu, Islam senantiasa memotivasi pemeluknya untuk memberikan perhatian kepada kaum duafa, sebab orang yang membantu dan menyantuni janda dan orang miskin, senantiasa dijanjikan tempat terbaik di sisi Allah Subaha Wataa Alaa.

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Bersedekah Karena Allah SWT Akan Jauh Lebih Baik Daripada yang Diberi

Adapun, Nabi Muhammad Sallallāhu ‘alayhi wa sallam juga memotivasi umatnya untuk memberikan perhatian kepada ibadah yang bersifat horizontal yaitu  berbuat baik kepada sesama manusia dan makhluk lainnya.

Disamping memberikan perhatian yang besar terhadap ibadah yang bersifat vertikal yaitu dalam rangka takarub kepada Allah ‘azza wa jalla.

Sebab sebagian amal saleh memiliki kedudukan pahala yang sama dengan jihad, salat lail dan puasa sunah.

Hanya Allah ‘azza wa jalla yang mengetahui kadar pahala dari amal-amal saleh; kadang suatu amalan kelihatan mudah atau diremehkan oleh sebagian orang akan tetapi pahalanya sama dengan amalan yang berat dan juga sebaliknya.

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Bersedekah Karena Allah SWT Akan Jauh Lebih Baik Daripada yang Diberi

Tema Hadist yang Berkaitan dengan Al-Quran

Ibnu Baṭṭāl raḥimahullāh berkata ;

Barang siapa yang tidak mampu berjihad dan qiamulail serta puasa sunah maka hendaknya dia mengamalkan hadis ini dan membantu janda serta orang miskin agar dia dikumpulkan bersama golongan mujāhidīn fī sabīlillāh walaupun dia tidak melakukannya atau tidak berinfak dengan dirham, atau ketemu musuh lalu musuh takut kepadaya.

Begitu juga, agar dia dikumpulkan bersama golongan orang yang rajin berpuasa sunah dan salat malam serta mendapatkan derajat mereka padahal dia makan di siang harinya dan tidur di malam harinya selama hidupnya.

Oleh karenanya, sepatutnya setiap mukmin antusias terhadap perniagaan yang tidak merugi ini dengan cara memberikan bantuan dan santunan kepada janda dan orang miskin demi wajah Allah ta’āla agar dia kembali dalam perdagangannya dengan mencapai derajat mujāhidīn, orang-orang yang rajin berpuasa dan salat malam tanpa harus letih dan lelah.

Itulah keutamaan yang Allah berikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.”

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Kunci Masuk Surga Adalah Jalankan Kewajiban Salat 5 Waktu

  • Surah : Shof  Ayat 10-11

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ، تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya." 

  • Surat Al Isra ayat 26-27

(26) وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
(27) إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

Artinya: "Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."

  • Surat Al Baqarah ayat 177

۞ لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

Artinya: "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved