Berita Seleb
Penyanyi Populer 1990 Sinead OConnor, Meninggal Dunia di Usia 56 Tahun, Berpulang saat Sudah Mualaf
Penyanyi dan Penulis Lagu Populer 1990 Sinead O'Connor, Meninggal Dunia di Usia 56 Tahun, Berpulang saat Sudah Mualaf
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Kabar duka datang dari dunia musik internasional, pelantun lagu Prince tak terlupakan 'Nothing Compares 2 U', Sinead O'Connor meniggal dunia pada, Rabu (26/7/2023).
Kabar berpulangnya penulis lagu yang populer dan menduduki puncak tangga lagu Hot 100 pada tahun 1990 tersebut, dibeberkan pihak keluarga.
“Dengan sangat sedih kami mengumumkan meninggalnya Sinéad yang kami cintai. Keluarga dan teman-temannya sangat terpukul dan meminta privasi pada saat yang sangat sulit ini,” kata keluarga penyanyi tersebut, Dikutip dari The Associated Press via KompasTV pada, Kamis (27/7/2023).
Namun keluarga tidak menjenlaskan secara detail penyebab meniggalnya penyanyi asal Irlandia tersebut.
Adapun Para pemimpin nasional Irlandia mengucapkan belasungkawa atas kematian perempuan bernama lahir Sinead Marie Bernadette O'Connor tersebut.
Baca juga: INNALILLAHI, Aries Rinaldi Eks Kiper Persib Bandung Saat Juara Perserikatan 1994 Meninggal Dunia
Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengatakan "Sinead O'Connor dicintai dunia dan talentanya tak tertandingi".
Sementara itu Presiden Irlandia Michael D Higgins memuji O'Connor sebagai penyanyi yang "otentik" dan memiliki "suara indah dan unik".
"Irlandia kehilangan salah satu komposer, pencipta lagu, dan penampil terbaiknya dalam usia yang relatif muda," kata Higgins.
"Penyanyi yang memiliki talenta unik dan hubungan luar biasa dengan penggemar yang sangat dia cintai," lanjut Higgins.
Baca juga: Coco Lee, Pengisi Suara dan Penyanyi OST Mulan Meninggal Dunia Bunuh Diri Karena Depresi
Karir Dunia Permusikan
Sinead dikenal dengan kepalanya yang dicukur nyaris plontos dan memiliki suara soprano mezzo multi-oktaf dengan jangkauan emosional yang luar biasa.
Sinead memulai karirnya dengan menyanyi di jalan-jalan Dublin dan kemudian ketenarannya meningkat hingga ke panggung internasional.
Dikutip dari berbagai sumber, Sinead merilis album pertamanya The Lion And The Cobra pada tahun 1987, yang masuk 40 besar di Inggris dan AS, dan album tersebut mendapat kritik bagus.
Berikutnya, Sinead merilis I Do Not Want What I Haven't Got, dengan "Nothing Compares 2 U" sebagai salah satu nomor.
Ditulis oleh Prince, lagu tersebut mencapai nomor satu di seluruh dunia, termasuk di AS dan Inggris.
O'Connor, yang blak-blakan dalam pandangan sosial dan politiknya, merilis 10 album studio antara tahun 1987 dan 2014.
Baca juga: Innalillahi, Pemeran Koh Ahong di Sinetron Si Doel Anak Sekolahan Meninggal Dunia
Pada tahun 1991, dia dinobatkan sebagai artis tahun ini oleh majalah Rolling Stone dan membawa pulang Brit Award untuk artis solo wanita internasional.
Tahun berikutnya, salah satu peristiwa paling terkenal dalam karirnya terjadi ketika dia merobek gambar Paus Yohanes Paulus II ketika diundang dalam acara TV AS Saturday Night Live.
Sinead mengaku hal itu dilakukannya sebagai bentuk protes terhadap pelecehan seksual anak di Gereja Katolik.
Tindakannya itu mengakibatkan dia dilarang tampil seumur hidup oleh penyiar NBC dan menuai protes di AS, namun sayang salinan rekamannya dihancurkan di Times Square New York.
Album studio terakhir O'Connor, I'm Not Bossy, I'm The Boss, dirilis pada 2014, dilansir dari BBC.
Baca juga: INNALILLAHI, Pedangdut Senior Tanah Air Connie Nurlita Meninggal Dunia, Diduga Serangan Jantung
Sinead O'Connor mengejutkan penggemarnya pada 2021 ketika dia mengumumkan pensiun dari dunia musik.
Dia beralasan "sudah semakin tua" dan "lelah".
Sepanjang kariernya di dunia musik, Sinead O'Connor telah melahirkan 10 album.
Selain itu, dilansir People, lagu "Nothing Compares 2 U" mendapat empat nominasi Grammy Awards pada 1991.
Namun O'Connor memboikot acara tersebut. Dia menulis surat terbuka dan menyatakan penyelenggara Grammy Award "lebih banyak mengakui aspek komersial dari sebuah seni".
Namun, beberapa hari kemudian dia meralat ucapannya.
Baca juga: Inalillahi, Kabar Duka Artis Senior Tanah Air Eeng Saptahadi Meninggal Dunia
Masa Kecil yang Kelam
Semasa hidup O'Connor sering berbicara tentang tentang perjuangan kesehatan mental dan masa kecilnya yang penuh dengan kehancuran.
Terlahir dari keluarga Katolik Roma di Glenageary, County Dublin, ia merupakan salah satu anak yang mengalami broken home.
Setelah orang tuannya berakhir dengan perceraian, O'Connor dikirim untuk tinggal bersama sang ibu, yang sering melakukan kekerasan terhadapnya.
"Itu adalah kekerasan fisik, yang dilakukan secara seksual," katanya kepada PEOPLE pada tahun 2012.
"Dia tidak mencoba berhubungan seks dengan saya, tapi dia menghabiskan banyak waktu untuk menghancurkan sistem reproduksi saya. Itu juga bersifat psikologis. Itu adalah ruang penyiksaan, sungguh. Tapi saya memaafkan ibu saya, dia hanya sedang tidak sehat," lanjutnya.
Ia pun berhasil melarikan diri dari sang ibu, setelah usianya beranjak 13 tahun.
O'Connor memilih tinggal bersama sang ayah, dan mengaku kahidupan beberapa tahun berasama sang ayah jauh lebih baik dan stabil.
Baca juga: Innalillahi, Ibunda Tyas Mirasih Meninggal Dunia Setelah Sebulan Terakhir Dirawat di Rumah Sakit
Namun kekerasan yang diturunkan sang ibu seakan sering menghantuinya, untuk berbuat hal yang sama.
Ia kembali berulah, dengan sengaja mengutil dan bolos sekolah.
Saat itulah sang ayah mengirimkannya ke rumah sakit jiwa Magdalena selama 18 bulan.
"Saya tidak akan pernah mengalami kepanikan, teror, dan penderitaan seperti yang saya alami di tempat itu," katanya kepada SPIN pada tahun 1990.
Tak hanya itu, ia juga pernah didiagnosis dengan gangguan bipolar pada tahun 2000 dan harus menjalani pengobatan.
Setelah hampir satu dekade menjalani pengobatan, masalah pada dirinya tak kunjung selesai.
Ia mengungkap bahwa dirinya menderita sindrom stres pascatrauma (PTSD), dan gangguan kepribadian ambang, bahkan sudah lebih dari sekali mencoba bunuh diri.
Kekcewaannya semikin bertambah dalam hidupnya, saat kehilangan sang putra sematawayangnya karean bunuh diri pada tahun 2022.
Namun dengan tekad yang kuat ia tetap mencoba bertahan dan terus terbuka tentang semuanya.
Baca juga: Inalillahi, Kabar Duka Artis Senior Tanah Air Eeng Saptahadi Meninggal Dunia
"Saya benar-benar merasa penggunaan kata 'g**a', atau kata-kata yang terkait dengan kekerasan, harus menjadi kejahatan yang dapat dihukum penjara," katanya kepada PEOPLE pada tahun 2012. "Kita harus berbelas kasih dan lembut terhadap saudara-saudari kita yang telah terluka dan terluka dan rapuh, sekaligus kuat dan hidup. Kita tidak boleh mengejek mereka yang cukup berani untuk menunjukkan luka-luka mereka," ucapnya saat itu.
Tak cukup sampai disitu, Pada Januari 2022, O'Connor dirawat di rumah sakit hanya beberapa hari setelah putranya yang berusia 17 tahun, Shane, meninggal dunia.
Dimana saat itu penyanyi ini mencari perawatan medis setelah mengunggah serangkaian unggahan Twitter yang mengkhawatirkan dan mengklaim untuk mengakhiri hidupnya.
"Saya telah memutuskan untuk mengikuti anak saya. Tidak ada gunanya hidup tanpa dia. Semua yang saya sentuh, saya hancurkan," tulisnya saat itu.
"Saya hanya hidup untuknya. Dan sekarang dia telah pergi," O'Connor berbagi melalui akun Twitter yang tidak terverifikasi yang ditautkan ke akunnya.
Sinead pernah memposting video Facebook pada tahun 2017 dari sebuah motel New Jersey tempat dia tinggal, dia mengatakan bahwa dia tetap hidup demi orang lain. Namun jika dia bisa memilih, dia lebih memilih "pergi".
Tweet terakhirnya, diposting pada 17 Juli lalu adalah: "Untuk semua ibu dari anak-anak yang bunuh diri," kemudian memposting sebuah mantera yang berisi welas asih dari Tibet.
Baca juga: Innalilahi, News Anchor Taufik Imansyah Meninggal Dunia karena Sakit
Memeluk Agama Islam
Sinead O'Connor menyatakan memeluk Islam pada tahun 2018.
Setelah menjadi mualaf, Sinead O'Connor pun memutuskan menjual pakaiannya dan mendonasikan hasilnya ke Bray Women's Refuge.
Asosiasi itu didirikan untuk merawat 140 wanita dan anak-anak setiap tahunnya.
"Ini untuk mengumumkan, akan ada penjualan semua pakaian pra-Islam saya dalam bantuan dari Bray Women's Refuge, yang melakukan pekerjaan luar biasa seperti itu," ungkap Sinead di Twitter.
"Orang-orang juga akan mengajukan penawaran dalam lelang gaun dan pakaian lain yang dikenakan dalam promosi album 'I Not Not Bossy I 's The Boss'," tulisnya lagi.
Selain itu ia juga mengubah namanya menjadi Shuhada 'Sadaqat, namun tetap menggunakan nama Sinead O’Connor sebagai nama panggung.
Baca juga: INALILLAHI, Aktor Tanah Air Iqbal Pakula Meninggal Dunia, Ternyata Idap Penyakit Ini
"Musiknya dicintai di seluruh dunia dan bakatnya tak tertandingi," kata Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Sinead merilis memoar, Rememberings, pada tahun 2021.
Pada Januari 2022, putranya yang berusia 17 tahun, Shane, ditemukan tewas setelah dilaporkan hilang dua hari sebelumnya.
Setelah kematian putranya, Sinead menulis di media sosial, dia mengatakan putranya telah "memutuskan untuk mengakhiri perjuangan duniawinya" dan meminta agar tidak ada yang mengikuti tindakan putranya itu.
Sinead O'Connor kemudian membatalkan semua pertunjukan live-nya selama sisa tahun 2022 karena "kesedihan yang berkelanjutan" setelah kematian putranya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dn KompasTV
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.