Rembuk Stunting Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah: Uji Coba Dapur Umum di 3 Kecamatan

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Pemerintah Kota Tasikmalaya menggelar Rembuk Stunting Tingkat Kota Tasikmalaya Tahun 2023, di Hotel Horison Kota Tasikmalaya, Kamis (20/7/2023).

Acara ini dihadiri oleh Pj. Wali Kota Tasikmalaya, anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Ketua TP PKK Kota Tasikmalaya, perwakilan Forkopimda, staf ahli bidang kemasyarakatan, dan tamu lainnya.

Dilansir dari portal tasikmalayakota.go.id, PJ Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, menyampaikan bahwa Stunting merupakan salah satu isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Karena itu, kata Cheka, dalam upaya penurunan angka stunting diperlukan kerja sama yang sinergis dan terintegrasi antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.

Baca juga: Tasikmalaya Butuh Kantong Darah 80 Labu per Hari, Hotel Santika Gelar Donor Darah

Baca juga: Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Luncurkan Setaman Cinta, Cegah Inflasi Lewat Kemandirian Pangan

Berdasarkan data informasi mengenai angka stunting di Kota Tasikmalaya sampai dengan bulan Mei 2023 adalah 12, 22 persen menurut E-PPGBM dan 22,4 persen menurut SSGI.

Ia juga menyampaikan pada kegiatan Rembuk Stunting kali ini merupakan tahapan ketiga dari delapan aksi konvergensi yang akan dilakukan.

Pada tahapan ini akan disepakati tentang upaya apa saja yang akan dilakukan dalam rangka menurunkan angka stunting di Kota Tasikmalaya, sekaligus pemberian penghargaan berupa pin bagi orang tua asuh anak stunting yang sudah dinyatakan lulus atau dengan kata lain berstatus gizi normal.

Pj Wali Kota menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Tasikmalaya telah melaksanakan berbagai program dalam menangani stunting antara lain:

1. One ASN One Stunting,
2. Penyusunan Indikator Kinerja Utama Tematik Stunting, serta
3. Pemberian makanan tambahan bagi balita dan baduta stunting.

Ke depan, para penderita stunting ini akan mendapatkan makanan bergizi dalam bentuk siap saji. 

 "Kita kemarin sudah punya program One ASN One Stunting. Hanya sekarang kita tingkatkan lagi tak hanya memberikan bahan makanan, tapi sekarang kita berikan bentuk makanannya (siap santap, Red)," ujarnya. 

Pemkot lanjut Cheka akan mendirikan dapur umum yang mendistribusikan makanan sehari tiga kali untuk setiap anak stunting. Pendistribusian makanan siap saji itu minimal dilakukan selama 3 bulan.

Mekanismenya, kata Cheka, saat diaplikasikan bisa diantar atau datang ke dapur. Dari 10 kecamatan akan dilakukan uji coba nanti di 3 kecamatan dulu. 

"Yaitu di Kawalu, Mangkubumi dan Cipedes. Ke depan akan di seluruh tempat agar lebih banyak lagi dapur-dapurnya,"tambahnya.

Cheka mencontohkan, dalam program yang telah diterapkan dalam penanganan stunting di wilayahnya ini hanya diberikan makanan berupa telur dan lainnya. 

"Nah telur ini kan belum tentu dia masak. Karena dia memasaknya harus pakai gas dan belum tentu si penerima punya gasnya. Makanya sekarang sudah dalam bentuk makanan yang siap di makan. Siap saji dan dikawal oleh ahli gizi," terangnya. 

Cheka menjelaskan,  program ini ditingkatkan pihaknya untuk memastikan gizi penderita stunting benar-benar terpenuhi agar tak stunting. 

Selain itu ia berharap acara yang diselenggarakan hari ini dapat memberikan motivasi dan semangat bagi kita semua dalam mewujudkan target zero new stunting di Kota Tasikmalaya sesuai dengan target Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Sebagai informasi kegiatan Rembuk Stunting ini merupakan tahapan ketiga dari delapan aksi konvergensi yang akan dilakukan. Pada tahapan ini akan disepakati tentang upaya apa saja yang akan dilakukan dalam rangka menurunkan angka stunting di Kota Tasikmalaya.

Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama dalam percepatan penuruan angka stunting, sekaligus pemberian penghargaan dan penyematan pin bagi orang tua asuh anak stunting yang dinyatakan lulus atau telah berstatus gizi normal. (*)