Kisah Aria Naizar, Putuskan Berhenti Sekolah Demi Bantu Pengobatan Ibu dengan Jualan Tahu Bulat

Namanya Aria Naizar Syaputra, yang saban hari berkeliling belasan kilometer guna membawa makanan ringan tahu bulat untuk dijual.

|
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TribunPriangan.com/ Aldi M Perdana
Aria Naizar (12) dan ibunya, Susan (31), saat ditemui TribunPriangan.com di kediamannya pada Rabu (19/7/2023). 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABIPATEN TASIKMALAYA - Sebuah rumah kecil yang ditinggali oleh seorang Ibu beserta dua anaknya, menjadi satu-satunya tempat mereka berlindung dari terik dan hujan.

Rumah tersebut berada di ujung gang yang terletak di RT 04/RW 10 Kampung Mekarsari, Desa Manggungjaya, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dari sanalah seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun membawa barang dagangannya untuk menghidupi ibu dan adiknya.

Baca juga: Jemaah Haji Asal Tasikmalaya yang Meninggal di Tanah Suci Bertambah, Total 9 Orang

Namanya Aria Naizar Syaputra, yang saban hari berkeliling belasan kilometer guna membawa makanan ringan tahu bulat untuk dijual.

Lantaran ibunya mengidap gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah selama dua minggu sekali, Aria memutuskan untuk berhenti sekolah dan mencari pemasukan.

“Suami saya sudah 1 tahun tidak ada tanggungjawab (red: menafkahi). Beberapa bulan ke belakang pergi (meninggalkan keluarga), bahkan sudah nikah lagi,” ungkap Susan (31) ibu kandung Aria kepada TribunPriangan.com saat ditemui di kediamannya pada Rabu (19/7/2023).

Meski Aria memutuskan untuk berhenti sekolah, adik perempuannya yang baru kelas 3 di tingkat Sekolah Dasar (SD) masih tetap mengenyam pendidikan.

Baca juga: Bukan Kecamatan Tawang, Ternyata Ini 4 Kecamatan Tersempit di Kota Tasikmalaya

“Ini juga sama saya disuruh sekolah aja dulu, fokus. Tapi dia (red: Aria) nolak, katanya, ‘enggak, Bu, ah, lebih baik adik saja yang nerusin sekolah, saya mah lalaki, mau ngurus Ibu, biayain ini-itu’, katanya gitu,” kata Susan meniru perkataan anaknya, Aria.

Hal senada juga diutarakan guru-gurunya di tempat Aria besekolah dulu. Susan mengakui bahwa guru-gurunya itu kerap menghubungi Aria supaya kembali bersekolah.

“Katanya paling tidak tamat SD. Tapi Aria keukeuh, pengennya jualan,” jelas Susan.

“Semenjak saya harus cuci darah, Aria mulai jualan tahu bulat. Tahu bulatnya mah ngambil dari orang, dia yang keliling. Ke Puskesmas Cihaurbeuti (Kabupaten Ciamis), Puskesmas Jamanis, Puskesmas Panembong, terus ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soekardjo (Kota Tasikmalaya),” lanjutnya.

Baca juga: Bukan Kecamatan Mangkubumi, Ternyata Ini 4 Kecamatan Terpadat di Kota Tasikmalaya

Dia juga mengungkap, bahwa biasanya Aria menggunakan ojek terlebih dahulu dari rumahnya ke salah satu puskesmas tersebut, kemudian mulai berjualan dengan berjalan kaki.

Melalui pantauan TribunPriangan.com di lapangan, jarak tempuh tersebut sekira belasan kilometer.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved