2 Orang Anak di Cianjur Minta Bantuan Kapolri dan Kapolda Lewat Video, Ibunya Disekap di Dubai

Viral dua orang anak meminta bantuan kepada Kapolri untuk membantu memulangkan ibunya yang disekap bekerja

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa / tangkapan layar
Viral dua orang anak meminta bantuan kepada Kapolri untuk membantu memulangkan ibunya yang disekap bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Dubai Uni Emirat Arab (UEA), Selasa (4/7/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi. 

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR - Viral dua orang anak meminta bantuan kepada Kapolri untuk membantu memulangkan ibunya yang disekap bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Dubai Uni Emirat Arab (UEA). 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, seorang PMI tersebut merupakan Ida (30) asal Kampung Pasir Layung, Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur

Dalam rekaman yang beredar kedua anak tersebut bernama Herawati (15) dan Muhammad (11). Kedua anak tersebut memohon kepada Kapolri, Kapolda Jabar dan Kapolres Cianjur untuk membantu memulangkan ibunya yang diduga menjadi korban perdagangan orang. 


"Ibu kami berangkat ke Dubai pada 2022, dan diberangkatkan oleh sponsor H. Rahmat. Dengan itu Bapak Kapolri, Kapolda Jabar dan Kapolres Cianjur, kami sudah membuat laporan ke Polres Cianjur melalui LBH Keadilan," kata Herawati dalam video berdurasi 1 menit 21 detik. 

Ia mengungkapkan, berdasarkan komunikasi terakahir, bahwa ibu merek tengah disekap oleh kelompok perdagangan manusia, dan dijadikan budak seks. 

"Kami sudah tidak bisa menghubungi dan komunikasi lagi. Ibu kami meminta untuk segera dipulangkan, dan berharap agar Kapolres Cianjur menangkap sponsor H Rahmat," ucapnya. 

Shalatuddin kuasa hukum keluarga mengatakan, Ibu Ida dari kedua anak itu diberangkatkan oleh seorang yang mengaku sebagai sponsor pada tahun 2022.
Namun setelah berada di penempatan, Ida malah dipekerjakan tidak sesuai dengan perjanjian kerja. 

"Tetapi ibu Ida ini tidak sesuai dengan penempatan apa yang dijanjikan, malah ditempatkan di Dubai. Tiba-tiba dua bulan lalu Ibu Ida memberitahukan ke suaminya Suryana (42) ia kabur dari majikannya karena diperlakukan tidak manusiawi," ucap dia. 

Ia mengungkapkan, setelah kabur dari majikan Ida kemudian disekap sekelompok perdagangan orang dan dijadikan pelayaan seks. 

"Setiap hari harus berpakaian minim melayani. Kemungkinan setelah memberitahukan dan dia mengirimkan share lock lokasi dia disekap," kata dia. 

Dia mengungkapkan, pihaknya pun telah melaporkan  sponsor yang memberangkatkan Ida ke Luar Negeri secara unprosedural atau jalur ilegal. 

"Sehingga kami membuat pengaduan ke Polres Cianjur dan suaminya ini hanya tau bahwa Rahmatlah selaku sponsor karena yang datang ke rumahnya," paparnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved