Persib Bandung
Mengapa Bobotoh Walk Out saat Laga Persib Bandung vs Madura United? Diduga karena Ini
Laga perdana Persib Bandung di Liga 1 2023/2024 ternodai dengan adanya aksi walk out dari para bobotoh.
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Laga perdana Persib Bandung di Liga 1 2023/2024 ternodai dengan adanya aksi walk out dari para bobotoh.
Aksi walk out ini dilakukan kala Persib Bandung menghadapi Madura United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (2/7/2023).
Berdasarkan pantauan Tribun di lapangan, bobotoh yang berada di Tribun Utara mulai meninggalkan area Stadion GBLA pada pergantian babak pertama.
Kala itu Persib harus tertinggal 0-1 dari Madura United saat Hugo Gomes alias Jaja membobol gawang Teja Paku Alam di menit 5'.
Baca juga: Persib Bandung Nyaris Telan Kekalahan dari Madura United, David da Silva Jadi Penyelamat
Tepat setelah peluit babak pertama dibunyikan wasit Gedion Dapaherang, bobotoh langsung berbondong-bondong meninggal Tribun Utara.
Tak sampai di situ, berselang beberapa menit kemudian bobotoh di Tribun Timur pun mulai meninggalkan area stadion sejak menit ke-75.
Namun sebagian bobotoh sempat menyaksikan David da Silva mencetak gol ke gawang Madura di menit 79'.
Sedangkan Tribun Selatan yang biasanya diisi oleh komunitas Bomber, terlihat sepi dari awal pertandingan.
Baca juga: Daftar Lengkap Harga Tiket Nonton Persib di Kandang Musim 2023/2024
Dengan adanya aksi walk out ini, laga kandang perdana Persib di Liga 1 2023/2024 terasa seperti pertandingan away karena tidak ada Viking Clap.
Belum diketahui alasan pasti mengapa bobotoh melakukan walk out pada laga perdana Persib Bandung.
Namun, aksi tersebut diduga karena bobotoh mengeluhkan mekanisme pembelian tiket Persib di kandang yang dirasa sulit dan menghambat.
Humas Viking Persib Club (VPC), Hendri Darmawan mengaku, pihaknya menerima berbagai keluhan dari para pengurus dan anggota distrik VPC.
Hendri menuturkan, para pengurus dan anggota distrik khususnya di daerah turut mempertanyakan penerapan sistem baru tersebut.
"Teman-teman distrik menganggap perubahan sistem ini terlalu mendadak, karena sistem sebelumnya baru saja benar-benar lancar pas paruh musim kedua liga kemarin, sekarang sudah diubah lagi, jadi harus ada penyesuaian lagi," ujarnya melalui telepon, Jumat (30/6).
Para pengurus dan anggota, kata Hendri, khawatir sistem baru pembelian tiket Persib akan mematikan fungsi distrik sebagai akomodator pembelian tiket secara kolektif atau komunitas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.