Puasa Arafah

Apa Sebenarnya Makna Puasa Arafah yang Dapat Menghapus Dosa 2 Tahun Lamanya? Begini Penjelasannya

Apa Sebenarnya Makna dari Puasa Arafah, Dapat Menghapus Dosa 2 Tahun Lamanya?

Kompas.com
Ilustrasi berbuka puasa.(Dok. Shutterstock) 

Hari  Arafah sejatinya sangat berkaitan dengan momen Nabi Ibrahim mendapatkan wahyu juga merupakan waktu terakhir khutbah Rasulullah.

Mengutip laman UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, puasa Arafah berkaitan erat dengan peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS, yang mendapat perintah melalui mimpi untuk menyembelih Nabi Ismail.

Hari tersebut bertepatan pada tanggal 8 Dzulhijjah.

Keesokan harinya, pada tanggal 9 Dzulhijjah, barulah Nabi Ibrahim baru mendapat pengetahuan untuk menginterpretasikan ihwal mimpi tersebut.

Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan hari Arafah, yaitu hari di mana Nabi Ibrahim mengetahui (arafa) cara untuk menafsirkan mimpinya dan melaksanakannya sesuai perintah Allah SWT.

Peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim tersebut merupakan kejadian luar biasa bagi Nabi Ibrahim pun sangat menegangkan.

Oleh karenanya, umat Islam memperingati peristiwa pada hari tersebut dengan melaksanakan puasa Arafah.

Selain itu dilansir dari buku 'Sejarah Lengkap Rasulullah Jilid 2' (2012) oleh Ali Muhammad Ash-Shallabi dijelaskan bahwa hari Arafah juga berkaitan dengan saat Rasulullah menyampaikan khutbah terakhirnya.

Khutbah tersebut disampaikan ketika sedang menunaikan ibadah haji yang disebut haji Wada.

Ketika itu, Rasulullah menyampaikan khutbah di tengah Padang Arafah di hadapan ratusan ribu kaum muslim, yang berisi tata cara, sunnah-sunnah, dan hukum-hukum ibadah haji.

Beberapa hukum haji tersebut yaitu mengenai hukum puasa di hari Arafah bagi orang yang menunaikan ibadah haji, cara mengurus jenazah orang yang mati dalam keadaan berihram, dan ketentuan mengenai boleh atau tidaknya menunaikan ibadah haji untuk orang lain.

Baca juga: One Day One Hadits Rabu 21 Juni 2023 Tentang Keutamaan Puasa Arafah

Pelaksanaan Puasa Arafah

Hari Arafah adalah hari kedua dalam prosesi ibadah haji, yang artinya puasa Arafah dilaksanakan bertepatan dengan saat jemaah haji melakukan ibadah wukuf di Padang Arafah.

Wukuf sendiri merupakan aktivitas berdiam diri di Arafah dalam keadaan ihram yang dilakukan sejak tergelincirnya matahari di hari Arafah sampai terbitnya fajar shadiq di hari Nahar.

Bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, disunnahkan untuk melakukan puasa Arafah karena dipenuhi keutamaan sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang telah dijelaskan di atas.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved