Berita Viral

VIRAL Warga Pungut Daging Impor Ilegal di TPA Provinsi Riau yang Bercampur Lumpur, Warganet: Miris

Viral, Sekumpulan warga saling berebut tumpukan daging di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang penuh dengan lumpur di riau, ini Kronologinya.

(Instagram.com/@Undercover)
Viral sudah dimusnahkan oleh Bea Cukai, puluhan ton daging kerbau impor ilegal kembali diperebutkan oleh warga di TPA Kecamatan Bantan, Bengkalis, Riau. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Sebuah unggahan yang mendeskripsikan sekumpulan warga saling berebut tumpukan daging di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Bantan, Bengkalis, Provinsi Riau, tengah viral di media sosial belum lama ini.

Tumpukan daging seberat 41,2 ton tersebut diketahui merupakan hasil impor ilegal dari India, yang sebelumnya telah dimusnahkan oleh pihak Bea Cukai karena tak meiliki kelengkapan berkas izin edar di Indonesia.

Terlihat melalui video yang diunggah akun @undercover, puluhan warga kembali berusaha menggali lokasi di mana puluhan ton daging kerbau itu dibuang.

Beberapa di antara mereka bahkan sampai berebut demi mendapatkan daging-daging tersebut.

Setidaknya setiap warga bisa membawa lebih dari 2 karung kecil daging kerbau.

Tak diketahui secara pasti apakah kelak puluhan daging kerbau yang dipungut warga akan dikonsumsi atau kembali dijual.

Baca juga: Viral, Rekaman CCTV Kades di Tuban Lakukan Aksi Gendam di Klinik Kecantikan, Raup Uang Rp 4,8 Juta

Selain puluhan warga yang berkumpul demi memungut kembali daging- daging, terlihat pula satu unit excavator yang tengah menggali di sekitaran lokasi TPA.

Hingga Kamis (1/5/2023) sore, video tersebut telah ditonton sebanyak 177 ribu orang dan disukai sebanyak 4.289 pengguna instagram.

Komentar Warganet

Video tersebut tak luput dari tanggapan warganet di dunia maya. Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan hal di luar nalar tersebut.

"Kasian banget yaa.. kenapa sih ga di cek halal atau tidak, dan di bagikan ke warga yg membutuhkan. Kasian makan di buang", tulis akun memey8981.

"Ngeri kalo dagingnya dijual lagi dipasar, mungkin udah mengandung bakteri," tambah akun tasri_yonk.

"mereka yang menikmati yang kena dampak nnti se-Indonesia raya, celetuk akun setyowati8466.

"Miris", sambut akun fanyiss.

Baca juga: VIRAL, Kisah Derlin Siswa SMA di Banten yang Rajin Bangun Pagi Bikin Kue untuk Dijual di Sekolah

Asal Usul Daging Ilegal

Kepala Dinas Kominfo Bengkalis, Hendrik Dwi Yatmoko, memastikan daging impor ilegal yang diperebutkan warga itu sudah tak lagi higienis.

Daging dalam kondisi beku tanpa tulang itu bermerek Black Gold sebanyak 1.123 kotak.

Masing-masing kotak itu memiliki massa seberat 20 kg.

Selain dari Black Gold, ada pula daging kerbau beku tanpa tulang merek Al Tamam sebanyak 937 kotak dengan berat satuan yang sama.

Sementara kisaran nilai barang mencapai Rp2,17 miliar.

Plt Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Bengkalis, Hakim Satria menuturkan, daging itu merupakan hasil penindakan pada sarana pengangkut KM. Nur Muhammad GT.27 No. 700/PPE.

Adapun tersangka berinisial Z, yang merupakan nahkoda kapal membawa daging impor ilegal dari Port Klang Malaysia ke Kuala Sungai Bukit Batu, Bengkalis pada 6 April 2023 dini hari.

Hal ini diketahui berdasarkan pemeriksaan yang menyatakan barang itu tidak dilengkapi dokumen kepabeanan sah.

Baca juga: VIRAL Pengunjung Panyaweuyan Majalengka Diminta Bayar Tiket Padahal Cuma Nongkrong di Warung Kopi

Selain itu, kerugian negara atas penyelundupan barang ilegal ini diperkirakan mencapai Rp279,9 juta.

Sementara penyidikan terhadap tindak pidana di bidang kepabeanan atas penindakan itu masih berlangsung.

Lalu, terhadap barang bukti, hakim meminta untuk dimusnahkan.

Guna masalah tidak menjadi semakin luas, pihak kepolisian bersama pemerintah daerah pun melakukan operasi pasar.

Langkah ini diambil sebagai antisipasi daging ilegal yang dipungut dari tempat pembuangan sampah itu dijual kembali oleh warga.

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo menyampaikan bahwa ada sekitar 62 kg daging impor ilegal yang disita dari warga.

Pihaknya pun mendatangi rumah-rumah warga dan meminta mereka agar tidak menjual dan mengkonsumsi daging tersebut.

Plt Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan, Moga Simatupang turut buka suara.

Dia mengakatn, Bea Cukai dan Polres Bengkalis sudah mendatangi rumah warga serta meminta mereka mengembalikan daging impor ilegal.

Baca juga: Viral, Seorang Ayah Terpaksa Pindahkan Anaknya ke SLB, Gra-gara Sering Dibully di Sekolah Asal

Daging ilegal yang telah dikembalikan warga pun ditimbun dan dimusnahkan ulang memakai campuran kapur.

Kedalaman tanah galinya ditingkatkan dari 3 meter menjadi 5 meter.

Hal itu disampaikan Moga berdasarkan informasi dari Balai Pengawasan Tertib Niaga (BPTN) Medan.

Adapun Kepala Dinas Kominfo Bengkalis, Hendrik Dwi Yatmoko juga menyebut bahwa ada kemungkinan warga yang memanfaatkan daging ilegal itu.

Misalnya, dibersihkan untuk dijual lagi.

Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat agar tidak tergiur dengan daging yang dijual murah di pasar.

Baca juga: VIRAL Kisah Anak SD di Majalengka yang Pingsan di Sekolah, Ternyata Sibuk Rawat Kakek dan Adik

Perbedaan Kualitas Daging Impore

Daging sapi impor umumnya sampai ke Indonesia dalam dua keadaan, yakni beku dan sejuk.

Sebenarnya keduanya sama-sama mengalami proses pendinginan, namun tentu ada bedanya.

"Chilled beef (daging sejuk) itu disedot udaranya (vacuum), maka dari itu protein masih dapat terus mengalami proses kembang karena ada enzim di dalamnya," kata Executive Chef dari The Westin Jakarta, Daniel Kusser saat ditemui di Restoran Seasonal Tastes, Senin (16/10/2017).

Daging beku atau frozen, menurut Kusser, akan mematikan enzim sehingga protein tak lagi dapat mengalami proses kembang.

Situs Grass Land Beef dari Amerika Serikat menuliskan jika daging beku sesungguhnya bukanlah daging segar. Namun beda hal dengan daging sejuk.

Proses bungkus kedap udara kemudian pendinginan selama 10-28 hari dibutuhkan untuk menjaga daging tetap segar.

Baca juga: VIRAL, Kasus Bullying Kembali Terjadi di Lingkungan Kampus, Mahasiswa Baru di Makassar Jadi Korban

Pemasok daging sapi berkualitas tinggi dari Australia ke Indonesia, Stockyard menyebutkan butuh waktu maksimal dua hingga tiga bulan agar daging sapi sejuk dari pertama disembelih, dibungkus, didinginkan, dikirim dan kemudian sampai ke Indonesia.

Selama proses yang membutuhkan waktu lama tersebut, menurut Kusser, daging sejuk tetap konsisten dalam soal ukuran dan kualitas.

Oleh karena itu ia lebih memilih daging sapi sejuk ketimbang daging sapi beku dari Australia.

Meski harga daging sapi sejuk tentu lebih mahal dari yang beku.

Baca juga: VIRAL, Beredar Video Gisella Anastasia Dipeluk Oleh Seorang Laki-Laki, Pacar Baru?

Daging sejuk bahkan dapat bertahan hingga tiga bulan sejak di tangan konsumen.

"Namun jika terlampau lama tidak dimasak, proses kembang daging akan terlalu pesat. Membuat daging jadi bertekstur kering karena menyerap air," katanya.

Kusser menambahkan, yang terbaik adalah langsung mengolah daging sejuk. Penyimpanan daging sejuk yang disarankan adalah 3-5 derajat celcius.(*)

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved