Serem! Dua Sekolah Siluman Ada di Tasikmalaya, Begini Ceritanya

"Serem", Kota Tasikmalaya ternyata memiliki sekolah siluman. Bahkan sampai dua sekolah. Tepatnya di Kelurahan Setiajaya

Editor: ferri amiril
Tribun Priangan.com/firman suryaman
Kepala SDN 2 Siluman, Iis Suhartini (ketiga dari kanan) bersama sejumlah guru. 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com Tasikmalaya, Firman Suryaman

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, TASIKMALAYA - "Serem", Kota Tasikmalaya ternyata memiliki sekolah siluman. Bahkan sampai dua sekolah. Tepatnya di Kelurahan Setiajaya, Kecamatan Cibeureum.

Jangan kaget dulu. Kedua sekolah tersebut tentu saja bukan sekolah makhluk halus. Tapi lokasinya berada di sebuah kampung bernama seperti makhluk halus, Kampung Siluman, yang terletak di Kelurahan Setiajaya.

Sesuai kebiasaan, nama sekolah suka diambil dari nama tempat di mana sekolah tersebut berada. Jadilah kedua sekolah tersebut dinamai SDN 1 Siluman dan SDN 2 Siluman.

"Iya, kami ini guru-guru siluman," kata Kepala SDN 2 Siluman, Iis Suhartini, berseloroh, saat ditemui, Kamis (25/05/23).

Iis membenarkan nama sekolah seperti nama makhluk halus yang populer di tanah air, karena kebetulan berada di Kampung Siluman.

"Bagi orang luar pasti merasa kaget ada sekolah bernaman siluman. Tapi bagi kami sudah terbiasa, karena memang diambil dari nama kampung di sekolah ini," ujar Iis.

Ia mengungkapkan, SDN Siluman sebelumnya ada empat sekolah, yakni SDN 1 sampai 4. Namun saat ini digabung dan tinggal dua sekolah.

"Jadi asalnya ada empat SDN Siluman. Kemudian ada kebijakan merger sekolah yang memiliki nama sama. Setelah dimerger jadi hanya dua saja yaitu SDN 1 dan SDN 2 Siluman," kata Iis yang juga pernah menjadi Kepala SDN 1 Siluman.

Meski memiliki nama sekolah dari nama makhluk halus, minat warga sekitar untuk menyekolahkan anaknya ke SDN 2 Siluman cukup tinggi.

"Saat ini tercatat ada sekitar 500 murid, mulai kelas I hingga kelas VI," ujar Iis.

Sekolah pun memiliki sejumlah program unggulan, salah satunya adalah program bank sampah.

"Melalui bank sampah, sampah yang masih bisa dimanfaatkan dikumpulkan dan dijadikan bahan bernilai seni dan ekonomis," kata Iis.(*)

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved