Tol Cilacap Yogyakarta

22 Desa di Kabupaten Banyumas Bakal Terdampak Tol Cilacap-Yogyakarta, Termasuk Desa Kuntili

Tol Cilacap-Yogyakarta ini rencananya akan membentang sepanjang 121,75 km, akan melewati 22 desa di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah

Editor: Machmud Mubarok
PUPR
Rencana trase Tol Cilacap-Yogyakarta. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Sebanyak 22 desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akan dilewati jalan Tol Cilacap-Yogyakarta.

Pada prinsipnya warga sudah menyampaikan persetujuannya.

Mereka juga memberikan usul pada pemerintah.

Pemerintah saat ini sedang melanjutkan proses pembangunan jalan tol Jogja-Cilacap.

Rencananya, Proyek jalan Tol Cilacap-Yogyakarta ini rencananya akan membentang sepanjang 121,75 km.

Selanjutnya dalam proyek ini nantinya juga akan melewati Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.

Baca juga: Termasuk Desa Suren, 8 Desa & 1 Kelurahan di Kecamatan Kutoarjo Purworejo Terimbas Tol Cilacap-Jogja

Mega Proyek Tol Cilacap-Yogyakarta akan segera dibangun dan saat ini dalam proses pembebasan lahan. Rencananya bakal melewati 4 kecamatan dan 16 desa di Cilacap.
Mega Proyek Tol Cilacap-Yogyakarta akan segera dibangun dan saat ini dalam proses pembebasan lahan. Rencananya bakal melewati 4 kecamatan dan 16 desa di Cilacap. (Istimewa)

Untuk Kabupaten Banyumas sendiri nantinya da 22 Desa yang direncanakan terdampak jalan tol.

Untuk diketahui dari 22 Desa itu diketahui nantinya terdiri dari 3 Kecamatan yakni Kemrajen, Sumpiuh dan Tambak.

Berikut 22 Desa terdampak jalan Tol Cilacap-Yogyakarta:

 Kecamatan Kemranjen

Desa Sibalung
Desa Kecila
Desa Nusamangir
Desa Sidamulya
Desa Sirau
Desa Sibrama
Desa Grujugan
Desa Kebarongan

Kecamatan Tambak

Desa Gumelar Kidul
Desa Karangpetir
Desa Karangpucung
Desa Plangkapan
Desa Prembun
Desa Gebangsari

Kecamatan Sumpiuh

Desa Lebeng
Desa Pandak
Desa Selandaka

Kelurahan Sumpiuh

Desa Karanggedang
Desa Kemiri
Desa Kradenan
Desa Kuntili

Pemkab Banyumas Sudah Melakukan Konsultasi Publik

Bappedalitbang Banyumas bersama dengan tim teknis dari pusat juga tengah melakukan konsultasi publik penyusunan amdal.

Masyarakat Kabupaten Banyumas terutama di 3 kecamatan dan 22 desa yang akan dilewati oleh tol mengusulkan beberapa masukan.

Secara umum masyarakat di Kecamatan Kemranjen, Sumpiuh, dan Tambak menerima dengan adanya proyek tol.

Namun demikian masyarakat meminta agar jalan tol yang melewati wilayah mereka adalah tol layang.

"Mereka meminta agar jalan tol yang melawati adalah jalan tol layang."

"Alasannya logis, karena ketiga daerah itu adalah daerah rawan banjir di Banyumas," ujar Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappedalitbang Banyumas, Barkah, Jumat (26/8/2022).

Seperti yang diketahui Kemranjen, Sumpiuh dan Tambak adalah daerah cekungan.

Sisi utaranya adanya pegunungan dan sisi selatan adalah daerah yang berdekatan dengan laut.

"Air dari gunung turun ke bawah ditambah air laut."

"Sehingga sering menjadi banjir."

"Suara masyarakat yang paling keras adalah minta tol layang dan menjadi masukan supaya lebih antisipasi dan selalu melibatkan masyarakat," katanya.

Selain itu masyarakat juga mengharapkan agar ganti untung dapat dibayarkan secara langsung dan jangan dicicil.

Terkait rencana exit tolnya diperkirakan akan berada di Kecamatan Sumpiuh dan pintu keluarnya melalui jalan lingkar Sumpiuh.

Barkah memaparkan berdasarkan peta rencana pembangunan akan ada rest area di Banyumas yaitu tepatnya berada di Kecamatan Kemranjen.

Sebelumnya sempat diberitakan, penyusunan Analsis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Proyek pembangunan jalan tol Cilacap-Yogyakarta sudah dimulai.

Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappedalitbang Banyumas, Barkah mengatakan telah melakukan konsultasi publik penyusunan amdal.

Ia mengatakan konsultasi publik yang dilaksanakan pada 18 Agustus 2022 lalu, adalah untuk Amdal.

Sampai saat ini Tol Cilacap-Yogjakarta masih menyusun studi kelayakan akhir yang ditarget selesai pada akhir 2022 ini.

Saat konsultasi publik beberapa waktu lalu, Barkah mengatakan kemungkinan penyiapan amdal 2022-2023.

Kemudian juga penyiapan Larap, penetapan lokasi juga 2022-2023.

Dia melanjutkan, tahapan persiapan yang dilakukan saat ini merupakan Tahap kedua.

Selanjutnya mulai masuk pada transaksi.

"Jika tidak salah tender di 2023."

"Kemudian pengadaan tanah di 2023-2024," tuturnya.

Sementara tahap konstruksi, bisa jadi dimulai pada 2024 pertengahan, namun dengan catatan pengadaan tanah selesai pada 2024.

Diketahui jalan tol ini rencananya terkoneksi dengan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap di sisi barat, dan jalan tol Solo-Jogja-YIA Kulon Progo di sisi Timur.

Kehadiran tol ini sepanjang 121,75 km akan menghubungkan tiga provinsi sekaligus yakni provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Profil Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta

Proyek Tol Cilacap-Yogyakarta akan dimulai dengan tahap pertama berupa penyiapan proyek dan tender pada 2022 hingga 2023.

Tol Cilacap-Yogyakarta nantinya akan terkoneksi dengan Jalan Tol Gedebage–Tasik–Cilacap, rencana Jalan Tol Pejagan-Cilacap serta Jalan Tol Solo–Yogyakarta–YIA Kulonprogo.

Proyek jalan Tol Cilacap-Yogyakarta ini rencananya total sepanjang 121,75 km.

Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta bakal menghubungkan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Tahapan Tol Cilacap-Yogyakarta

Dimulai pada 2022, berikut tahapan proyek jalan Tol Cilacap-Yogyakarta menurut data dari Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Tahapan Tol Cilacap-Yogyakarta yang pertama adalah penyiapan proyek dan tender, mengutip laporan kompas.com.

Proses penyiapan proyek dan tender Tol Tol Cilacap-Yogyakarta akan berlangsung mulai tahun 2022 hingga 2023.

Pada tahap kedua, berikutnya adalah financial close dan pembebasan lahan.

Tahapan financial close dan pembebasan lahan untuk proyek Tol Cilacap-Yogyakarta diharapkan dapat selesai dalam kurun waktu tahun 2023-2024.

Tahap ketiga proyek Tol Cilacap-Yogyakarta adalah proses konstruksi.

Proses konstruksi bisa segera dimulai secara bertahap mulai tahun 2024 hingga 2029.

Targetnya, sesuai dalam perencanaan, pada tahun 2026 proses konstruksi beberapa ruas jalan sudah rampung sehingga bisa dioperasikan secara bertahap hingga tahun 2074.

Pendanaan dan investasi

Proyek Jalan Tol Cilacap–Yogyakarta ini akan didanai melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan besar investasi mencapai Investasi Rp 38,47 triliun.

Di antara total dana tersebut, biaya yang akan dialokasikan untuk pengadaan (porsi pemerintah) adalah Rp 2,37 triliun.

Sementara besar dana yang dihabiskan untuk konstruksi sebesar Rp 27,21 triliun.

Tiga tahap konstruksi

Proses konstruksi akan dibagi menjadi tiga tahapan:

Tahap pertama berlangsung mulai dari kuartal tiga (Q3) 2024 hingga kuartal dua (Q2) 2026.

Tahap konstruksi ke dua akan berlangsung pada Q3 2026 hingga Q2 2028.

Tahap konstruksi ke tiga direncanakan terjadi pada Q3 2027 hingga Q2 2029.

Jalan Tol Cilacap–Yogyakarta akan terkoneksi dengan Jalan Tol Gedebage–Tasik–Cilacap, rencana Jalan Tol Pejagan-Cilacap serta dengan Jalan Tol Solo–Yogyakarta–YIA Kulonprogo. (tribunmataraman.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Tol Jogja-Cilacap Lewati 22 Desa di Banyumas Ini, Warga Tak Keberatan tapi Usul 1 Hal, https://jateng.tribunnews.com/2023/03/11/tol-jogjga-cilacap-lewati-22-desa-di-banyumas-ini-warga-tak-keberatan-tapi-usul-1-hal?page=all

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved