Tol Cilacap Yogyakarta

DAFTAR 16 Desa di Kecamatan Kemranjen dan Sumpiuh di Banyumas yang Terdampak Tol Cilacap-Yogyakarta

aftar 16 desa di Kecamatan Kemranjen dan Sumpiuh di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang terdampak mega proyek Tol Cilacap-Yogyakarta.

Editor: Machmud Mubarok
PUPR
Rencana trase Tol Cilacap-Yogyakarta. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Daftar 16 desa di Kecamatan Kemranjen dan Sumpiuh di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang terdampak mega proyek Tol Cilacap-Yogyakarta.

Saat ini progres pembangunan jalan tol tersebut dalam proses pembebasan lahan.

Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta merupakan jalan tol solicited yang tahapan penyusunan FBC dan transaksinya akan dibiayai melalui pinjaman ESP-ADB.

Jalan tol ini telah masuk dalam RTRW Provinsi Jawa Tengah.

Proyek jalan Tol Cilacap-Yogyakarta rencananya total sepanjang 121,75 km.

Baca juga: 22 Desa dan 3 Kecamatan di Banyumas Bakal Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta

Baca juga: 7 Desa dan1 Kelurahan di Kecamatan Sumpiuh Banyumas Bakal Tergusur Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta

Tol Cilacap-Yogyakarta nantinya akan terkoneksi dengan Jalan Tol Gedebage–Tasik–Cilacap atau tol Getaci, lalu rencana Jalan Tol Pejagan-Cilacap serta Jalan Tol Solo–Yogyakarta–YIA Kulonprogo.

Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta bakal menghubungkan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Kabupaten Banyumas merupakan salah satu wilayah yang bakal dilewati oleh jalan tol ini.

Terdapat 22 desa di tiga Kecamatan Kabupaten Banyumas yang akan terkena pembangunan Tol Cilacap-Yogyakarta.

Mega Proyek Tol Cilacap-Yogyakarta akan segera dibangun dan saat ini dalam proses pembebasan lahan. Rencananya bakal melewati 4 kecamatan dan 16 desa di Cilacap.
Mega Proyek Tol Cilacap-Yogyakarta akan segera dibangun dan saat ini dalam proses pembebasan lahan. Rencananya bakal melewati 4 kecamatan dan 16 desa di Cilacap. (Istimewa)

Berikut daftar lengkap 22 Desa dan 3 Kecamatan di Kabupaten Banyumas terimbas Tol Cilacap-Yogyakarta.

1. Kecamatan Kemranjen

  • Desa Sibalung
  • Desa Kecila
  • Desa Nusamangir
  • Desa Sidamulya
  • Desa Sirau
  • Desa Sibrama
  • Desa Grujugan
  • Desa Kebarongan

2. Kecamatan Tambak

  • Desa Gumelar Kidul
  • Desa Karangpetir
  • Desa Karangpucung
  • Desa Plangkapan
  • Desa Prembun
  • Desa Gebangsari

3. Kecamatan Sumpiuh

  • Desa Lebeng
  • Desa Pandak
  • Desa Selandaka
  • Kelurahan Sumpiuh
  • Desa Karanggedang
  • Desa Kemiri
  • Desa Kradenan
  • Desa Kuntili

Dimulai pada 2022, terdapat tiga tahapan proyek jalan Tol Cilacap-Yogyakarta menurut data dari Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Tahapan pertama adalah penyiapan proyek dan tender, mengutip laporan kompas.com.

Proses penyiapan proyek dan tender Tol Cilacap-Yogyakarta akan berlangsung mulai tahun 2022 hingga 2023.

Tahap kedua adalah financial close dan pembebasan lahan.

Tahapan untuk proyek Tol Cilacap-Yogyakarta diharapkan dapat selesai dalam kurun waktu tahun 2023-2024.

Lalu tahap ketiga proyek Tol Cilacap-Yogyakarta adalah proses konstruksi.

Proses konstruksi bisa segera dimulai secara bertahap mulai tahun 2024 hingga 2029.

Targetnya, sesuai dalam perencanaan, pada tahun 2026 proses konstruksi beberapa ruas jalan sudah rampung sehingga bisa dioperasikan secara bertahap hingga tahun 2074.

Proyek Jalan Tol Cilacap–Yogyakarta ini akan didanai melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan besar investasi mencapai Investasi Rp 38,47 triliun.

Di antara total dana tersebut, biaya yang akan dialokasikan untuk pengadaan (porsi pemerintah) adalah Rp 2,37 triliun.

Sementara besar dana yang dihabiskan untuk konstruksi sebesar Rp 27,21 triliun.

Lalu di mana lokasi Exit Tol Cilacap-Yogyakarta?

Nantinya exit tol berada di Jalan Raya Sampang - Buntu atau tepatnya di Desa Buntu dekat dengan Sari Rasa Waterpark.

Exit Buntu - Exit Sumpiuh 16 km
Exit Buntu - Maos Kidul 14 km
Exit Jeruklegi - Maos Kidul 14 km.

Mega Proyek Tol Cilacap-Yogyakarta

Tol Cilacap-Yogyakarta merupakan kepanjangan dari Tol Gedebage-Tasik-Cilacap (Getaci).

Kepala  Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan dengan dibangunnya Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap diharapkan peningkatan konektivitas dan ekonomi di Indonesia khususnya di Kawasan selatan Pulau Jawa yang berada di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, serta mendukung Kawasan Pariwisata Pangandaran.

"Sesuai pesan bapak Presiden Jokowi serta bapak Menteri Basuki, kita semua mengharapkan pekerjaan proyek tol ini memiliki hasil dengan kualitas yang semakin lebih baik dengan standar internasional," ujarnya.

Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap sepanjang 206,65 Km melintas di dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 Km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 Km dengan total Panjang 206,65 Km.

Untuk tahap 1 yakni Seksi 1 JC Gedebage – SS Garut Utara, dan Seksi 2 SS Garut Utara – SS Tasikmalaya dengan target operasi pada tahun 2024. Kemudian tahap 2, terdiri dari Seksi 3 SS Tasikmalaya – SS Patimuan, dan Seksi 4 SS Patimuan – SS Cilacap dengan target operasi pada tahun 2029.

Masa pengusahaan Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap adalah selama 40 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan nilai investasi sebesar 56,20 Triliun Rupiah yang dilaksanakan oleh PT. Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang. (*)

Baca Berita-berita TribunPriangan.com Lainnya di Google News

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved