Anas Urbaningrum Bebas
Ini Isi Pidato Anas Urbaningrum di Depan Ribuan Pendukungnya Sesaat Keluar Lapas Sukamiskin
Ini Isi Pidato Anas Urbaningrum di Depan Ribuan Pendukungnya Sesaat Keluar Lapas Sukamiskin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum akhirnya bebas dari Lapas Sukamiskin, Selasa (11/4/2023).
Kebebasan Anas disambut meriah oleh para pendukungnya yang datang secara langsung ke Lapas Sukamiskin.
Anas keluar dari pintu Lapas sekitar pukul 13.45 WIB, lebih cepat dari yang dijadwalkan yakni pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Tanggapan AHY soal Bebasnya Anas Urbaningrum Hari Ini: Haha, Enggak Ada Urusan Sama Saya
Anas keluar dari Lapas menggunakan kemeja putih lengkap dengan kopiah berwarna hitam, didamping Kalapas Sukamiskin, Kunrat Kasmiri bersama Kadivpas Jabar, Kusnali serta sahabatnya Ma'mun Murod, Gede Pasek Suardika dan Saan Mustopa.
Anas Urbaningrum memulai pidatonya dengan mengucap rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'alaa dan berterima kasih kepada keluarga para sahabat serta Kalapas Sukamiskin yang dianggapnya sebagai kepala sekolah.
Dalam isi pidatonya, Anas sempat melontarkan ucapan terima kasih yang bernada sindiran terhadap lawan-lawan politiknya.
Baca juga: Ketua Umum PB HMI: Anas Urbaningrum Bebas Adalah Peristiwa Menggembirakan Bagi HMI
Anas juga menegaskan, bahwa masih banyak kawan-kawannya yang tetap setia meski telah dipisahkan selama sembilan tahun.
Berikut ini isi lengkap pidato Anas Urbaningrum
Pertama mohon maaf, kalau ada yang berpikir bahwa saya di tempat ini mati membusuk, kalau ada yang berpikir saya ditempat ini menjadi bangkai fisik dan bangkai sosial.
Minta maaf bahwa itu Alhamdulillah tidak terjadi, Alhamdulillah dengan dukungan keluarga, teman-teman para sahabat saya masih bisa hadir, hidup tegak berdiri, bukan hanya hidup saya hadir di sini dengan sadar, sehat dan waras.
Kedua, saya juga mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa dengan waktu saya agak lama di sini, terhitung hari ini berarti 9 tahun 3 bulan, waktu yang cukup lama itu hampir dua periode Pak Saan di DPR.
Mohon maaf kalau ada yang berpikir dengan waktu yang lama itu kemudian bisa memisahkan saya dengan sahabat saya seperjuangan.
Mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa bisa memisahkan saya dari gerak hidup dan denyut nadi Indonesia yang kita cintai, karena ikatan batin, ikatan rasa, ikatan nilai, ikatan spirit, ikatan komitmen dan ikatan keberanian untuk terus melangkah maju itu akan membuat yang berpikir seperti itu, mohon maaf seperti tidurnya di siang hari, tidur di siang bolong, jadi saya sungguh mohon maaf.
Saya juga mohon maaf kalau ada yang menyusun skenario besar, bahwa dengan saya dimasukan dalam waktu yang lama di tempat ini, menganggap bahwa Anas Urbaningrum sudah selesai, skenario boleh besar, boleh hebat, tetapi se-hebat apapun, sekuat apapun, serinci apapun skenario manusia tidak akan mampu mengalahkan skenario tuhan.
Dengan begini saya ingin mengatakan kepada kita semua bahwa saya ingin berpikir ke depan, ke depan itu juga sekaligus dengan permohonan maaf, dalam tradisi para aktivis, pertandingan dan kompetisi itu hal biasa, kami para aktivis diajarkan itu sejak kecil, sejak bayi.
Tetapi buat saya pertandingan itu dalam konteks demokrasi adalah pertandingan yang jujur, fair terbuka dan objektif, tidak boleh menggunakan pihak lain, tidak boleh pakai teknik lama, nabok nyilih tangan, itu pertandingan yang jujur kalau tidak ada pertandingan yang jujur, sesungguhnya buat para aktivis tidak tertarik untuk ikut pertandingan, itulah yang ingin saya sampaikan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.