Anas Urbaningrum Bebas
Begini Reaksi Penolakan Loyalis Anas Urbaningrum yang Diberi Saran untuk Minta Maaf ke SBY
Anas Urbaningrum Disarankan Minta Maaf ke SBY, Begini Reaksi keras penolakan dari Loyalis
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM - Terpidana korupsi mega Proyek Hambalang Anas Urbaningrum akan segera bebas pada Selasa (11/4) dari Lapas Kelas I Sukamiskin, Kota Bandung.
Bebasnya mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut saat ini tengah menjadi sorotan.
Pasalnya, banyak spekulasi berbeda dari berbagai pihak, mengenai kebenaran dari kasus yang menjerat Eks Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.
Baca juga: Anas Urbaningrum Bebas Hari Ini, Berikut Daftar Organisasi yang Siap Jemput di Lapas Sukamiskin
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyarankan Anas Urbaningrum meminta maaf kepada Presiden keenam RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menaggapi saran tersebut, Koordinator Nasional Sahabat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad membalas pernyataan Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief.
Menurut Rahmad, seharusnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta maaf pada Anas usai bebas dari penjara besok.
Baca juga: Tanggapan AHY soal Bebasnya Anas Urbaningrum Hari Ini: Haha, Enggak Ada Urusan Sama Saya
"Sudah seharusnya, SBY mohon ampun kepada Allah SWT dan minta maaf ke Mas Anas. Minta maaf pula kepada pendiri dan kader kader Partai Demokrat," kata Rahmad melalui keterangan tertulis, Senin, (10/4).
Menurutnya, permintaan maaf itu lebih layak disampaikan SBY karena telah berupaya menggusur Anas Urbaningrum dari pimpinan Partai Demokrat hingga diproses hukum.
"Masih ingat pidato Pak SBY yang ditujukan khusus ke KPK dari Jeddah? Yaitu agar KPK segera menetapkan status Mas Anas. Jika salah katakan salah. Jika tidak salah, tolong dijelaskan kenapa tidak salah," ujar Rahmad.
Baca juga: Anas Urbaningrum Bebas Hari ini, Berikut Rundown Penyambutan hingga Dresscode yang Dipakai
Rahmad mengatakan SBY pula yang membuat Partai Demokrat terpuruk di Pemilu 2014. Kala itu, perolehan suara Demokrat jeblok dibanding pemilu sebelumnya.
Rahmad menyebut SBY berharap Partai Demokrat bisa selamat dengan menggusur Anas Urbaningrum dari tampuk kepemimpinan.
Namun, Rahmad menyebut pamor Demokrat justru anjlok.
Baca juga: Kenakan Pakaian Putih, Pendukung Anas Urbaningrum Sudah Berdatangan ke Lapas Sukamiskin
"Berharap, setelah Anas berhasil digusur, Pak SBY bisa tampil sebagai pahlawan yang menyelamatkan kapal Partai Demokrat. Perkiraan SBY meleset. Ternyata Demokrat betul betul karam akibat ulah Pak SBY. Bahkan perolehan suara Demokrat terendah sepanjang sejarah di Era SBY jadi Ketua Umum, 2014 dan 2019," imbuh Rahmad.
Rahmad juga membantah pernyataan Andi Arief yang menyebut Anas membuat pamor Partai Demokrat anjlok akibat kasus korupsi yang menjeratnya.
Ia mengklaim elektabilitas Partai Demokrat kala itu mencapai 32 persen, dan merupakan paling tinggi dibanding partai lainnya.
"Saat itu, Demokrat juga dinilai publik sebagai partai yang sangat demokratis," ujar Rahmad.
Rahmad yakin SBY bersedia menyampaikan permohonan maaf kepada Anas, dan bersedia menjadi penghubung komunikasi antara keduanya.
Baca juga: Ketua Umum PB HMI: Anas Urbaningrum Bebas Adalah Peristiwa Menggembirakan Bagi HMI
Anas Urbaningrum akan bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4) besok.
Mulai besok statusnya akan beralih dari narapidana menjadi klien Balai Pemasyarakatan.
Anas mendekam di penjara karena divonis bersalah dalam kasus proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang 2010-2012.
Ia dihukum 8 tahun penjara dalam kasus tersebut di tingkat Peninjauan Kembali (PK).
Selain dihukum 8 tahun bui, hak politiknya juga dicabut.
Ia dilarang dipilih selama 5 tahun sejak bebas dari penjara.
Baca juga: Anas Urbaningrum Bebas Hari ini, Berikut Rundown Penyambutan hingga Dresscode yang Dipakai
Adapun sebelumnya, Demokrat kubu Moeldoko menyebut akan memberikan daya hajar tambahan bagi Partai Demokrat dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pasca mengetahui Anas akan segera dibebaskan.
Hal ini tentu akan memberikan sentuhan terindah lagi bagi eksistensi Partai Demokrat KLB pimpinan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, dan akan lebih mempunyai daya hajar yang dahsyat bagi para politisi kubu AHY," kata Saiful Huda dalam keterangan resmi, Selasa (4/4/2023).
Gede Pasek Suardika membantah dan menyebut Anas Urbaningrum tidak mengurusi konflik Partai Demokrat antara kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko.
Pasek merupakan rekan dekat Anas.
Bahkan Pasek juga menyediakan posisi khusus di partainya jika Anas sudah bebas dari penjara.
"Yang saya tahu selama ini mas Anas Urbaningrum fokus mengurusi kebebasannya. Soal bagaimana dampak kebebasannya kan bukan urusan beliau," kata Pasek Rabu (5/4/2023) lalu.
Pasek membantah pernyataan kubu Moeldoko yang menyebut Anas akan ikut merong-rong AHY setelah bebas dari penjara.
Baca juga: Anas Urbaningrum Bebas Hari Ini, Berikut Daftar Organisasi yang Siap Jemput di Lapas Sukamiskin
Saiful juga mengklaim Anas akan mengungkap tabir kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang di masa kepemimpinan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Konflik bermula ketika sejumlah kader partai Demokrat menggelar kongres luar biasa di Deli Serdang pada 5 Maret 2021.
KLB Deli Serdang itu menetapkan KSP Moeldoko sebagai ketua umum Demokrat.
Dua kubu lantas bertarung di pengadilan, dimana kubu Moeldoko selalu ditolak oleh pengadilan.
Bahkan Mahkamah Agung menolak kasasi yang diajukan Moeldoko.
Terbaru, kubu Moeldoko mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung, dan juga mengklaim punya empat novum baru.(*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.