Ramadan 2023

Kapan Tepatnya Malam Lailatul Qadar Ramadan 2023? Berikut Tanggal, Keistimewaan, Ciri, dan Doanya

Apa keistimewaan, kapan, dan bagaimana cara mendapatkannya malam Lailatul Qadar?

Kompas.com
Ilustrasi Al Quran, Ramadan, Lailatul Qadar.(PIXABAY/MOHAMED_HASSAN) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Ramadan merupakan salah satu bulan mulia dalam Islam.

Ibadah yang dikerjakan selama bulan ini diberi ganjaran berupa pahala yang berlipat ganda.

Selain itu, dalam bulan ini terdapat malam yang disebut lebih baik dari 1000 bulan, atau yang lebih dikenal malam Lailatul Qadar.

Menurut sebagian ulama, Lailatul Qadar biasanya jatuh pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Ulama  menganjurkan kaum muslimin untuk meraih keberkahan Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar sendiri adalah waktu yang ditunggu-tunggu umat Islam selama menunaikan puasa di bulan Ramadan.

Malam tersebut dianggap istimewa bagi umat muslim, karena dipercaya menjadi malam yang lebih baik dari pada beribadah selama seribu bulan lamanya.

Baca juga: Kapan Tepatnya Malam Nuzulul Quran? Ini Waktunya dan Amalan yang Dapat Dikerjakan

Umat Islam menantikan Lailatul Qadar karena ayat-ayat pertama Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW lewat malaikat Jibril pada malam itu.

Lailatul Qadar kemudian disebut sebagai malam yang penuh kemuliaan, indah, dan lebih baik dari seribu bulan.

Umat Islam akan mendapatkan pahala ibadah selama seribu bulan apabila mengerjakan ibadah pada malam tersebut.

Dibanding malam-malam di bulan Hijriah lainnya, malam Lailatul Qadar merupakan salah satu yang cukup banyak disebutkan di hadis, begitu pula surah dalam Al-Quran.

Surah Al-Quran yang menjelaskan tentang malam lailatul qadar adalah surah ke-97, yaitu Surah Al-Qadr.

Baca juga: Berikut Ini Dia Bacaan Niat dan Tata Cara Salat Tasbih di Malam Nisfu Syaban

Dalam kelima ayat yang ada di dalamnya, dijelaskan bahwa lailatul qadar adalah malam penuh kemuliaan yang lebih baik dari 1000 bulan.

Selengkapnya berikut bacaan Surah Al-Qadr ayat 1-5 beserta terjemahannya:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr wa mā adrāka mā lailatul-qadr lailatul-qadri khairum min alfi syahr tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakahLailatul Qadar  itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."

Baca juga: Berikut Doa yang Bisa Kamu Amalkan di Malam Nisfu Syaban, Mohon Ampun Atas Segala Dosa dan Khilaf

Di samping itu, pada awal Surah Ad-Dukhan, tribunners juga dapat mengetahui bahwa Lailatul Qadar merupakan malam yang diberkahi.

حم, وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ، إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ. فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ، أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ, رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ رَبِّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَآ ۖ إِن كُنتُم مُّوقِنِينَ

Haa miim, wal-kitābil-mubīn, innā anzalnāhu fī lailatim mubārakatin innā kunnā munżirīn, fīhā yufraqu kullu amrin ḥakīm, amram min 'indinā, innā kunnā mursilīn, raḥmatam mir rabbik, innahụ huwas-samī'ul-'alīm, rabbis-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, ing kuntum mụqinīn, lā ilāha illā huwa yuḥyī wa yumīt, rabbukum wa rabbu ābā`ikumul-awwalīn

Artinya: "Haa mim. Demi Kitab (Al-Quran) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang meyakini." (QS. Ad-Dukhan [44]:1-7)

Lantas, apa keistimewaan, kapan, dan bagaimana cara mendapatkannya malam Lailatul Qadar?

Keistimewaan Lailatul Qadar

Ada beberapa keistimewaan yang didapat saat Lailatul Qadar tiba.

Berikut sejumlah keistimewaan tersebut.

1. Dosa-dosa diampuni

Salah satu keistimewaan yang menghampiri saat Lailatul Qadar adalah diampuninya dosa-dosa apabila umat Islam mengharapkan pahala dari Allah dan melakukan ibadah.

2. Dicatatkannya takdir tahunan

Lailatul Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.

Beberapa ulama punya penafsiran bahwa malam tersebut berkaitan dengan kehidupan makhluk, seperti rezeki, untung baik, hidup, mati, untung buruk, dan lainnya.

3. Doa-doa dikabulkan

Keistimewaan lain dari Lailatul Qadar adalah doa-doa yang tidak diterima pada waktu lain akan diterima ketika malam ini.

Oleh sebab itu, Muslim yang mengharap Lailatul Qadar wajib memperbanyak shalat, istighfar, membaca Al Quran, dan mengharap rahmat Allah.

Baca juga: MALAM NISFU SYABAN Hari Ini, Berikut Bacaan Niat dan Tata Cara Salat Tasbih

4. Lebih baik dari seribu bulan

Seperti yang sudah disebutkan bahwa Lailatul Qadar menjadi malam yang lebih baik dari seribu bulan, juga dapat diartikan sebagai malam yang jika setiap muslim menggerjakan kebajikan di malam tersebut, maka pahalanya akan berlipat ganda juga dilimpahkan bagi Muslim yang membersihkan diri sejak awal bulan Ramadhan.

Selain itu, Lailatuh Qadar juga disebut sebagai malam yang penuh berkah.

Seperti yang tertera dalam Al-Quran surah Al-Qadr ayar 1-5.

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr, [97]:1-5)

5. Malam Diturunkannya Al-Quran

Al-Quran menjadi salah satu mukjizat terbesar yang diterima oleh Rasulullah SAW.

Kitab suci tersebut, begitu pula dengan kitab-kitab sebelumnya, diturunkan pada bulan Ramadan.

Hal tersebut bisa diketahui dari Surah Al-Baqarah ayat 185. Bunyinya,

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)...." (QS. Al-Baqarah, [2]:185)

Selain itu, Ibnu Abbas dalam Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim (14: 403) juga mengatakan,

"Allah menurunkan Al-Qur'an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul 'Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al-Qur'an kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun."

6. Malam Turunnya Jibril AS beserta Malaikat-Malaikat Lainnya

Saat lailatul qadar, para malaikat turun ke langit dunia, begitu pula dengan penghulu mereka, Jibril AS. Firman Allah dalam Surah Al-Qadr ayat 4 berbunyi:

تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

Tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr
Artinya: "Pada malam itu, turun malaikat-malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."

Laman Rumaysho menjelaskan, turunnya malaikat ke dunia menandakan bahwa Allah juga menurunkan berkah dan rahmat-Nya.

7. Malam Pencatatan Takdir Tahunan

Pada ayat ke-4 Surah Ad-Dukhan sebelumnya, lailatul qadar menjadi momen, "dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah".

Menurut tafsiran Ibnu Katsir, penulisan takdir dalam setahun, mulai dari ajal hingga rezeki, akan dirinci dalam Lauhul Mahfuz.

Imam Nawawi juga menjelaskan, Allah akan memperlihatkan takdir-takdir tersebut kepada para malaikat untuk mereka melakukan tugas yang diperintahkan kepada mereka.

Kapan Pastinya Malam Lailatul Qadar?

Dikutip dari Kompas.com, Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menyampaikan bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang istimewa.

Cholil menjelaskan, Lailatul mempunyai arti malam, sementara Qadar memiliki arti mulia.

Pada malam itu Allah SWT memuliakan hamba-Nya yang mendapatkan Lailatul Qadar dengan pahala yang lebih baik daripada seribu bulan atau 84 tahun.

"Pada malam itu para malaikat turun ke Bumi. Pada malam hari itu orang-orang yang beribadah kepada Allah mendapatkan selain pahala juga perubahan-perubahan spiritual," kata Cholil Jumat (31/3/2023) lalu.

Ia menambahkan, Lailatul Qadar akan terjadi pada tanggal-tanggal ganjil, seperti 21, 23, 25, 27, dan 29.

"Menurut pendapat ulama di tanggal-tanggal ganjil di bulan Ramadhan. Tentu di malam hari," ujarnya.

dalam Hadits Riwayat Ahmad dijelaskan bahwa Rasulullah SAW mengabarkan jika malam Lailatul Qadar jatuh di malam puluhan ganjil akhir bulan Ramadhan yaitu 21, 23, 25, 27, 29, atau di akhir malam Ramadhan.

Berdasarkan awal Ramadhan 1444 H yang jatuh pada 23 Maret 2023, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada:

  • Malam 21 Ramadhan: 11-12 April 2023
  • Malam 23 Ramadan: 13-14 April 2023
  • Malam 25 Ramadan: 15-16 April 2023
  • Malam 27 Ramadan: 17-18 April 2023
  • Malam 29 Ramadan: 19-20 April 2023

Cara mendapatkan Lailatul Qadar

Dengan segala keutamaannya, sangat dianjurkan agar setiap muslim meraih keberkahan malam Lailatul Qadar, salah satu kiat yang dapat dilakukan untuk mendapatkannya adalah dengan melakukan ibadah.

Ada banyak amalan ibadah yang bisa dikerjakan selama malam yang mulia ini, mulai dari salat, membaca Al-Qur'an, hingga berzikir.

Namun, amalan paling utama pada Lailatul Qadar adalah salat.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,

"Barangsiapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901)

Salat yang dimaksud di sini bisa saja qiyamul lail ataupun bahkan salat wajib Isya dan Subuh. Ini berdasarkan hadis dari Utsman bin Affan.

Nabi SAW pernah mengatakan, "Siapa yang menghadiri salat Isya berjamaah, maka baginya pahala salat separuh malam. Siapa yang melaksanakan salat Isya dan Subuh berjemaah, maka baginya pahala salat semalam penuh." (HR. Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221)

Baca juga: Kapan Tepatnya Malam Nuzulul Quran? Ini Waktunya dan Amalan yang Dapat Dikerjakan

Doa yang Dianjurkan saat Malam Lailatul Qadar

Doa Malam Lailatul Qadar

Dalam bulan Ramadan, ternyata terdapat satu malam mulia bernama Lailatul Qadar.

doa malam Lailatul Qadar yang dianjurkan dilafalkan umat Islam sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:

Kaum muslimin juga disunahkan untuk membaca doa malam lailatul qadar.

Doa tersebut sebagaimana kata Aisyah RA yang diriwayatkan dalam hadits Imam At-Tirmidzi, sebagai berikut:

وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي

Artinya, "Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, 'Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai Lailatul Qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?' Rasulullah saw menjawab, 'Bacalah, 'Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī,''" (HR At-Tirmidzi).

Rasulullah mengatakan, berikut doa yang dapat dibacakan pada malam Lailatul Qadar:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni

Artinya: "Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf (menghapus kesalahan), karenanya maafkanlah aku (hapuslah dosa-dosaku)." (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850, sahih)

Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar

Wallahu a'lam, hanya Allah SWT yang tahu pasti kapan terjadinya Lailatul Qadar di malam-malam terakhir Ramadan.

Kendati demikian, dalam sejumlah hadis, Nabi SAW telah menyebutkan ciri-ciri maupun tanda-tanda yang dapat dicermati oleh kaum muslimin.

Berdasarkan buku Shalat Tarawih, I'tikaf dan Lailatul Qadar oleh Syekh Salim bin Ied al-Hilali dan Syekh Ali Hasan Ali Abdul Hamid, berikut ciri-ciri malam lailatul qadar:

1. Pagi Harinya Tidak Panas atau Menyilaukan

Dari Ubay, Rasulullah bersabda, "Pagi hari (dari) malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi." (HR. Muslim 762)

2. Malam yang Cerah serta Tidak Panas maupun Dingin

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, "Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan." (Tahayalisi 349, Ibnu Khuzaimah 3/231, Bazzar 1/486, sanadnya hasan)

3. Terjadi di Akhir Bulan

Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW. Beliau bersabda, "Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan seperti syiqi jafnah?" (HR. Muslim no. 1170)

Maksud dari syiqi jafnah adalah 'bejana setengah', di mana syiq berarti 'setengah' dan jafnah adalah 'bejana'.

Terkait hal ini Al-Qadhi 'Iyadh menerangkan, hadis tersebut menjadi isyarat bahwa lailatul qadar terjadi pada akhir bulan.

Ini karena rembulan baru muncul dalam kondisi seperti syiqi jafnah di penghujung bulan.

Demikian bunyi doa, tanggal jatuhnya, kiat-kiat, dan keistimewaan dari malam Lailatul Qadar yang bisa diikuti umat Islam pada 11 April 2023 mendatang.

Semoga Allah SWT mengizinkan kita menjadi salah satu yang mendapatkan keberkahan malam lailatul qadar. Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin.(*)

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved