2 Orang Korban Keganasan Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet Ternyata dari Tasikmalaya

Jumlah korban keganasan Mbah Slamet sejauh ini diketahui 12 orang. Dua orang di antaranya berasal dari Tasikmalaya.

|
Editor: Machmud Mubarok
Tribunnews.com
Dukun pelaku pembunuhan,yakni pria berkedok dukun pengganda uang, T (45) alias Mbah Slamet, di Mapolres Banjarnegara (Ist) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Korban keganasan dukun pengganda uang Mbah Slamet alias Tohari makin bertambah.

Jumlah korban keganasan Mbah Slamet sejauh ini diketahui 12 orang. Dua orang di antaranya berasal dari Tasikmalaya.

Saat ini polisi sedang mengidentifikasi siapa saja korban keganasan  Mbah Slamet.

Selain dari Tasikmalaya, seorang korban lainnya adalah Paryanto yang merupakan warga Sukabumi, Jawa Barat.

Namun, polisi belum mengungkap identitas kedua korban asal Tasikmalaya tersebut.

Baca juga: Total Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Jadi 11 Orang, Aksinya Sudah Sejak 2020

Baca juga: Terungkap, Begini Sosok Mbah Slamet Sang Dukun Pengganda Uang Banjarnegara di Mata Warga

Identitas yang terungkap selain Paryanto adalah Mulyadi, warga Palembang, Sumatera Selatan.

Mulyadi dikubur dalam satu liang bersama pacarnya.

"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama," ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di kantornya,Kota Semarang, Rabu (5/4/2023).

 Para korban lainnya dipendam oleh tersangka dibagi ke dalam beberapa liang.

Menurut pengakuan tersangka, korban Paryanto (53) asal Sukabumi dikubur di liang nomor 1.

Satu warga asal Gunung Kidul laki-laki dikubur di liang nomor 2.

Dua warga Tasikmalaya laki-laki dan perempuan dikubur di liang nomor 3. 

Dua warga Jakarta laki-laki dan perempuan dikubur liang nomor 4.

Dua warga Palembang atas nama saudara Mulyadi dikubur liang sama bersama kekasihnya di liang nomor 5.

Dua warga Jogja dikubur di liang sama di liang nomor 6.

"Tiap dua jenazah Dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," imbuh Kapolda.

12 belas jasad tersebut telah diperiksa oleh tim forensik Polda Jateng.

Selain dua mayat yang sudah terindentifikasi atas nama  Paryanto dan Mulyadi,  sembilan mayat belum terindentifikasi.

Polisi sejauh ini hanya mendeteksi sembilan mayat sisanya yakni enam laki-laki umur 40-50 tahun dan 
tiga perempuan umur 25-35 tahun.

"Di masing-masing liang didapati botol Aqua. Secara medis mati lemas tidak ada unsur kekerasan," terang Kapolda.

Ia meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarga supaya menghubungi polisi terutama dari daerah yang disebut tersangka.

"Tidak harus di Banjarnegara, bisa di polres wilayah kami, nanti untuk dilakukan pengambilan data antemortem," paparnya.

Kasus tersebut terbongkar berasal dari pesan WhatsApp korban Paryanto kepada anaknya.

Anaknya lantas melapor ke polisi, setelah diinterogasi, tersangka Slamet Tohari mengaku telah membunuh lima orang.

Para korbannya dikubur di lokasi sama di jalan setapak area perkebunan dusun Balun, Wanayasa, Banjarnegara.

"Awalnya mengaku lima, setelah dibongkar ternyata ada sembilan mayat," ucap Kapolda.

Misteri Minuman Kemasan di Tiap Makam

Ada minuman kemasan di setiap liang tempay Mbah Slamet dukun pengganda uang asal Banjarnegara menguburkan korbannya.

"Di masing-masing liang didapati botol Aqua," ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di kantornya, Kota Semarang, Rabu (5/4/2023).

Namun belum diketahui apa maksud mbah Slamet menaruh minuman kemasan di liang para korban.

Polda Jateng masih terus mengindentifikasi para korban dari dukun pengganda uang Banjarnegara, Slamet Tohari atau Mbah Slamet. (TribunJateng.com/iwan Arifianto)

Baca Berita-berita TribunPriangan.com Lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ada 2 Warga Tasikmalaya yang Jadi Korban Keganasan Mbah Slamet, Belum Diketahui Identitasnya, https://jabar.tribunnews.com/2023/04/05/ada-2-warga-tasikmalaya-yang-jadi-korban-keganasan-mbah-slamet-belum-diketahui-identitasnya?page=all

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved