TRIBUNPRIANGAN.COM - Proses dan upaya negosiasi untuk membebaskan Kapten Philip Mark Methrtens (37), Pilot Susi yang di sandra pada Kamis (9/3/2023) lalu, masih belum meemukan titik akhir.Terbaru, dilaporkan kondisi pilot Susi Air yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya disebut mengalami penurunan.Hal itu disampaikan oleh Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen, yang juga memastikan bahwa Kapten Philip masih hidup. Kendati demikian, kondisi kesehatan Kapten Philip mengalami penurunan karena sejumlah faktor seperti kelelahan, cuaca, hingga makanan."Bisa kami pastikan bahwa pilot sekarang sampai update informasi terakhir masih dalam kondisi hidup," kata Rio dikutip dari Kompas TV, Kamis (23/3/2023).
"Akan tetapi ada beberapa analisa dari kami bahwa kondisi pilot sekarang lagi kondisi kesehatannya menurun. Itu dari beberapa faktor yang kami analisa, karena kecapean, cuaca atau makanan itu akan sangat berdampak untuk kesehatan pilot tersebut," ungkapnya.Rio juga menyebut upaya negosiasi tetap diutamakan untuk membebaskan Kapten Philip, dimana ada sejumlah upaya alternatif yang dilakukan namun belum membuahkan hasil."Upaya negosiasi tetap dilaksanakan, dilakukan, dan kita sudah menggunakan beberapa alternatif dan sampai sekarang masih belum berhasil tapi tetap kita upayakan," katanya."Kita berdoa saja bersama-sama mudah-mudahan dalam waktu dekat ini pilot sudah keluar," ujar Rio.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda TNI Kisdiyanto mengungkapkan sampai saat ini satuan TNI di wilayah Papua masih melaksanakan operasi bersama Polri terkait pembebasan pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens yang disandera KKB Papua.Namun demikian, operasi penegakan hukum tersebut mengutamakan keselamatan sandera.Hal tersebut disampaikannya di sela-sela kegiatan Media Gathering Puspen TNI di Markas PMPP TNI di Sentul Bogor Jawa Barat pada Rabu (15/3/2023)."Seperti Bapak Panglima sampaikan, bahwa kalau kita mau, satuan khusus yang dimiliki oleh TNI mampu untuk segera mengeksekusi para separatis itu," kata Kisdiyanto.
"Namun kita, karena mengikuti kebijakan pemerintah bahwa kita (pemerintah daerah) bernegosiasi dulu agar sandera ini selamat tanpa ada cedera apapun," sambung dia.Negosiasi tersebut, kata dia, merupakan permintaan dari pemerintah Selandia Baru.Duta Besar Selandia Baru, kata dia, juga telah menghadap Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan menawarkan bantuan.Namun demikian, lanjut dia, Yudo menyatakan bahwa satuan TNI masih cukup untuk bisa menangani masalah penyanderaan tersebut.
Proses negosiasi tersebut, kata dia, diperkirakan membutuhkan waktu yang panjang.Untuk itu, kata dia, diperlukan kesabaran semua pihak karena hal tersebut menyangkut nyawa manusia yang harus diselamatkan meskipun hanya satu orang.Dengan demikian, kata dia, TNI tidak akan asal-asalan dalam menindak KST."Memang KST ini memang sudah sangat meresahkan dan mereka tidak peduli pada rakyat Papua sendiri. Terbukti apa, masyarakat dan anak-anak menjadi korban, jadi tameng hidup buat mereka," kata dia.
Diketahui, Kapten Philip disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak Februari 2023.Ia disandera KKB setelah pesawat yang dia terbangkan dibakar pelaku di Distrik Paro,Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.