Kronologis dan Fakta-fakta Guru Agama Perempuan Pingsan di Kelas Hingga Meninggal Dunia

Guru PAI  SMPN 1 Cijeungjing, Nurasiah SPd (50) meninggal mendadak di raung IGD RSUD Ciamis, Senin (6/3/2023) sekitar pukul 09.15 WIB. Begini kronolog

Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/andri m dhani
Keluarga berdoa di atas pusara Nuraisah guru yang meninggal saat mengajar 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Ciamis, Andri M Dani

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Guru PAI  SMPN 1 Cijeungjing, Nurasiah SPd (50) meninggal mendadak di raung IGD RSUD Ciamis, Senin (6/3/2023) sekitar pukul 09.15 WIB. Begini kronologis dan faktanya dari hasil penelusuran.

Sempat Pingsan di Kelas

Beberapa menit sebelumnya ia dinyatakan jatuh pingsan saat mengajar agama di ruang kelas VIII C di SMP yang berada di sisi jalan raya Ciamis-Banjar tersebut.

Menurut Kepala SMPN 1 Cijeungjing,  Uus Rusmawan SPd,  Ibu Nurasiah sedang mengajar PAI di kelas VIII C. Semula berdiri kemudian mendadak duduk di kursi.

”Saat duduk di kursi tersebut beliau terkulai lemas dan jatuh ke lantai,” ujar Kepsek SMPN 1 Cijeungjing H Uus Rusmawan SPd.

Sekolah Mendadak Heboh

Begitu melihat ibu gurunya jatug oingsan ke lantai, tentu saja 30 orang siswa kelas VIII C mendadak heboh. Guru-guru pun berdatangan ke ruang kelas VIII C.

Ibu Nurasiah yang jatuh pingsan dengan menggunakan barngkar ruang UKS langsung dibawa ke mobil.

“Dan langsung dibawa dengan mobil pribadi di ke RSUD Ciamis. Baru sekitar 10 menit ditangani di ruang IGD, nyawa beliau sudah tidak tertolong lagi. Menurut informasi pihak keluarga, Ibu Nurasiah  memang punya riwayat penyakit jantung,” katanya.

13 Tahun Menjadi Guru Agama

Sampai Senin (6/3) sore jenazah almarhumah masih disemayamkan di rumah duka di Desa Pamalayan Cijeunjing.

“Rencananya akan dikuburkan malam ini juga, masih menunggu anak sulung almarhum yang bekerja di Yogjakarta,” ujar Uus.

Civitas akademika  SMPN 1 Cijeungjing  dan keluarga besar Disdik Ciamis berduka. Kadisdik Ciamis Dr Asep Saeful Rahmat dan sejumlah pejabat Disdik Ciamis,  Senin (6/3) siang sampai sore berkesempetan melayat di rumah duka.

“Kami masih di rumah duka, menunggu kedatangan  anak almarhumah yang dari Yogya,” katanya.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved