Cuaca Ekstrem, 2 Kapal Nelayan di Pantai Cianjur Selatan Diterjang Gelombang Setinggi 4 Meter

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi. 

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR - Dua perahu nelayan di perairan laut selatan tepatnya di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur terbalik akibat diterjang gelombang setinggi 4 meter. 

Berdasarkan infromasi yang dihimpun, kejadian tersebut berawal ketika dua kapal nelayan tersebut hendak berlayan untuk menangkap ikan sekitar pukul  16.00 WIB Rabu (1/2/2023). 

Namun saat ketika dua kapal tersebut mulai memasuki lautan lepatan kedua kapal nelayan tersebut diterjang gelombang. Akibatnya kedua kapal itu terbalik, beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. 

Baca juga: BREAKING NEWS, Artis Kawakan Nani Wijaya Dilarikan ke Rumah Sakit, Alami Sesak Napas

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian dua kapal yang terbalik akibat diterjang gelombang tinggi," kata Rusmana (34) nelayah di Pantai Jayanti, 

Seluruh Anak Buah Kapal (ABK) lanjut dia, berhasil menyelamatkan diri, dan dibantu sejumlah nelayan yang tengah berada di pesisir Pantai Jayanti. 

"Cuaca ekstrie yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini menyebabkan terjadinya gelombang tinggi hingga mencapai empat meter," katanya. 

Selain menyebabkan dua perahu nelayan terbalik, lanjut dia, gelombang tinggi juga merusak sejumlah perahu milik nelayan yang tengah bersandar di dermaga.

Baca juga: UPDATE Kapten Philips Belum Dibebaskan, Susi Pudji Astuti: Resignation Pilot Juga Pasti Akan Tinggi

"Ada enam perahu nelayan yang tengah bersandar di dermaga juga rusak di hempas gelombang tinggi. Sebagian lambung perahu jebol," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan, pihaknya sudah mengintruksikan Relawan Tangguh Bencana (Retana)  di sepanjang pesisir pantai selatan.,

"Berdasarkan informasi dari BMKG gelombang tinggi tersebut diperkirakan bisa mencapai setinggi 4 hingga 6 meter," katanya. 

Rudi mengimbau, masyarakat terutama nelayan agar tidak melaut sementara, dan warga yang berada dipesisir pantai untuk meningkatkan kewaspadaan serta mengurangi kegiatan dibibir pantai.