Tenaga Honorer di Ciamis Merasa Tenang, Pemerintah Buka Opsi Penghapusan

Pemerintah pusat sempat berencana akan menghapus tenaga honorer (tenaga non ASN) di lingkup pemerintahan mulai tanggal 28 November 2023.

Editor: ferri amiril
Kompas.com
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas (tengah) saat diwawancarai awak media di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (12/1/2023). Pemerintah buka opsi tidak berhentikan tenaga honorer.(KOMPAS.com/Ardito Ramadhan) 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Ciamis, Andri M Dhani

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Pemerintah pusat sempat berencana akan menghapus tenaga honorer (tenaga non ASN) di lingkup pemerintahan mulai tanggal 28 November 2023.

Rencana tersebut sempat membuat tenaga honorer di berbagai daerah resah. Bahkan sampai turun ke jalan mengungkapkan kegelisahan mereka. Termasuk di Ciamis.

Menjelang akhir bulan Februari 2023 ini, pemerintah pusat melalui KemenPAN RB membuka opsi untuk tidak memberhentikan tenaga non ASN (tenaga honorer) di instansi pemerintahan termasuk di daerah. Seperti yang diungkapkan MenPAN- RB, Abullah Azwar Anas Senin (27/2/2023).

“Alhamdullilah, mudah-mudahan pemerintah benar-benar tidak jadi menghapuskan tenaga honorer. Tidak hanya sekedar janji, tapi jadi kenyataan,” ujar Ani Randiani, Koordinator Tenaga Honorer Ciamis sekaligus Ketua Paguyuban Tenaga Honorer K-2 Ciamis kepada Tribun Senin (27/2/2023).

Dengan adanya pernyataan MenPAN RB tersebut para tenaga honorer di daerah bisa bekerja lebih tenang, tanpa ada rasa khawatir akan dihapus.

Di Ciamis menurut Ani terdapat sebanyak 5.058 tenaga honorer yang bekerja di lembaga/instansi pemerintahan di Ciamis. Tidak hanya hanya di lingkup dinas tetapi juga tingkat UPTD , kantor kecamatan maupun kelurahan berikut sekolah-sekolah. Mereka sudah terdata dalam Link BPSDM (BKD).

Dari 5.058 orang tenaga honorer tersebut termasuk di dalamnya 600 orang tenaga honorer kategori 2 (K-2) yang tersisa dan belum diangkat jadi Pegawai Pmerintahan dengan Perjanjian Kerja.

Awalnya jumlah tenaga honorer K-2 ini (terdata jadi tenaga honorer pada tahun 2013) sebanyak sekitar 3.000 orang. Kemudian ada yang jadi PNS, dan terakhir jadi P3K.

Di Ciamis kata Ani sudah ada dua gelombang tenaga honorer K-2 diangkat jadi P3K, terakhir sebanyak 1.152 orang. “Semuanya dari tenaga guru dan kesehatan,” jelasnya.

Sehingga sekarang tersisa 600 orang lagi tenaga honorer K-2 yang belum diangkat jadi P3K. Menurut Ani ke-600 orang tersebut merupakan tenaga teknis dan tenaga administrasi. Baik tenaga administrasi dan tenaga teknis  maupun operator di dinas instansi. Termasuk sopir ambulance (15 orang) serta tenaga teknis di puskesmas.

 “Sementara guru dan tenaga kesehatan sudah diangkat jadi P3K. Sedangkan sisanya 600 orang belum jadi P3K. Harapannya sih bisa diangkat jadi PNS,” ujar Ani yang sudah 27 tahun jadi tenaga honorer di Kelurahan Ciamis tersebut," katanya.

Selain menguncapkan rasa syukur bila benar-benar tenaga honorer tidak jadi dihapus. Menurut Ani, pihaknya segera berkoordinasi dengan koordinator atau perwakilan tenaga honorer di tiap instansi pemerintahan di Ciamis.

“Bila nanti janji ini (untuk tidak akan menghapus tenaga honorer) hanya sekedar janji  atau bohong. Kami minta izin kepada Pak Bupati untuk berangkat ke Jakarta untuk bertemu Pak Presiden,” katanya.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved