Pembangunan Jalan Tol Getaci

Jadi Jalan Tol Terpanjang di Indonesia, Tol Getaci akan Dibangun Menggunakan Teknologi LBR

Menteri (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan, Jalan Tol tersebut akan menggunakan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) atau Bantalan Karet Inti Timbal.

Kompas.com
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat jumpa pers usai menghadiri FGD Isu Srategis Kebijakan dan Penyelenggaraan Pembangunan Ibu Kota Nusantara di Gadjah Mada University Club (UC) Hotel UGM, Jumat (27/01/2023).(KOMPAS.com/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Pemerintah melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menggarap rencana pembangunan jalan tol terpanjang di Indonesiea yakni tol Getaci.

Tol yang melintasi Gedebage-Tasikmalaya dan Ciamis itu diencanakan mulai dibangun tahun 2023.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan, pembangunan tol Getaci akan menggunakan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) atau Bantalan Karet Inti Timbal.

Baca juga: Bayi Korban Ambulans vs Truk di Tonjong Ciamis Selamat, Dirujuk ke RS Bunda Aisyah Tasikmalaya

"Oh iya, pasti, iya," jelas Basuki usai peresmian pabrik LRB terbesar di Indonesia yang berlokasi di Karawang, Senin (30/1/2023) lalu.

Tol Getaci digadang-gadang bakal menjadi jalan tol terpanjang di Tanah Air.

Artinya, tol Getaci akan mengalahkan tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) yang hingga kini masih memegang predikat tersebut.

Saat ini Kementerian PUPR memastikan pembebasan lahan untuk tol Getaci tetap berjalan meskipun proyeknya bakal dilelang ulang.

Baca juga: Warga Tasikmalaya Berharap Proyek Tol Getaci tak Sampai Gusur Pemukiman Masyarakat

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menyampaikan, target konstruksi tol Getaci mundur dari rencana awal. Tetapi, pengadaan lahannya tetap berjalan.

"Untuk pengadaan lahannya jalan terus sampai dengan Garut untuk pembangunan tahap satu. Pembebasan atau pengadaan lahan ini dilakukan oleh Kementerian PUPR," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Selasa (18/01/2023), dikutip dari Kompas.com.

Selanjutnya, konstruksi tol Getaci akan dilaksanakan setelah ada investor yang memenangkan lelang ulang tersebut.

Diketahui beberapa waktu lalu, Kementerian PUPR sudah mulai melelang ulang proyek tol Getaci.

Baca juga: Mengenal Mega Proyek Tol Getaci, Ini Daftar Desa dan Kelurahan di Tasikmalaya yang Bakal Dilewati

Pelelalngan diulang karena gagal dalam proses penandatanganan perjanjian dukungan pembiayaan perbankan atau financial close.

Padahal sebelumnya, pemenang lelang pengusahaan jalan tol itu telah ditetapkan pada Desember 2021 lalu yakni konsorsium PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC).

Adapun konsorsium ini terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group-PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Baca juga: UPDATE Terbaru Pembangunan Tol Getaci, Ridwan Kamil: Pembebasan Lahan Sudah Sampai Garut

Nilai investasi pembangunan tol Getaci diproyeksikan mencapai sebesar Rp 56 triliun.

Terbaru Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan bahwa progres pembangunan jalan tol itu atau pembebasan lahan sudah sampai Garut.

"Jadi tol Getaci jalan terus, itu berita baiknya. Tahap 1 pembebasan lahan sudah sampai Garut. Dari Garut nanti kan pasti ke Tasikmalaya ya, Sabar saja," kata Ridwan Kamil, Selasa (21/2/2023).

Sementara terkait proses lelang proyek pembangunan tol Getaci yang diulang, Ridwan Kamil berkilah lelang ulang adalah hal lumrah dalam dunia konstruksi, sebagai upaya pemerintah untuk mendapatkan pelaksana yang terbaik.

"(Lelang ulang) dalam dunia konstruksi biasa, kalau investor tidak meyakinkan, walau pun jumlahnya banyak, negara tidak boleh memaksakan pilihan yang nanti tidak visible," kata Ridwan Kamil.

Baca juga: UPDATE Terbaru 36 Desa di Kabupaten Garut yang Rencananya Bakal Terlewati Proyek Tol Getaci

Pria yang kerap disapa Kang Emil tersebut pun mengatakan, pelaksana yang meragukan atau tidak memenuhi syarat mekanisme lelang jika dipaksakan, akan dianggap berisiko dalam hal pelaksanaan pembangunan.

"Dari pada nanti mogok beneran, lebih baik lelang diulang," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menegaskan bahwa yang terpenting adalah komitmen pemerintah untuk terus merealisasikan proyek pembangunan jalan Tol Getaci tersebut.

"Tapi yang penting kemauan politik dan pembangunan terus jalan. Dan saya laporkan pembebasan sudah sampai Garut," kata Ridwan Kamil.

Baca juga: TPS Argasari Kota Tasikmalaya Resmi Ditutup Permanen, Ini Alasannya

Di sisi lain, pembangunan jalan tol yang digadang-gadang menjadi jalan bebas hambatan terpanjang di Indonesia itu telah dinantikan banyak kalangan masyarakat.

Bahkan dari para pejabat termasuk Gubernur Jawa Barat sendiri kerap kali mengandai-andai tol itu sudah jadi dan membawa efek positif bagi kehidupan masyarakat di wilayah Priangan Timur. (*)

Sumber : TribunPriangan.com/Kompas.com (Suhaiela Bahfein)

Simak berita update lainnya di : Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved