Tanggal 14 Februari
Selain Hari Valentine, Tanggal 14 Februari di Indonesia Diperingati Sebagai Hari Penting Ini
Berikut ini dia salah satu hari penting yang terjadi di tanggal 14 Februari selain hari Valentine
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, tak terasa hari ini sudah tanggal 14 Februari dan itu artinya hari ini jatuh pada hari kasih sayang.
Karena seperti yang kita tahu, bahwa 14 Februari identik sebagai Hari Valentine, atau hari kasih sayang.
Hari Valentine diperingati sejumlah masyarakat di berbagai negara sebagai momentum mengungkapkan kasih sayang kepada orang tercinta.
Namun ternyata, 14 Februari tidak hanya memperingati Hari Valentine saja nih, ternyata di Indonesia, ada peristiwa penting yang terjadi pada 14 Februari hari ini.
Lantas, hari penting apa yang terjadi di Indonesia pada tanggal 14 Februari? Berikut ini dia informasinya.
Baca juga: Selain Hari Radio Sedunia, Berikut Hari Penting Lain yang Diperingati Setiap 13 Februari
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945
PETA merupakan pasukan militer Indonesia yang dibentuk oleh Jepang saat menduduki Tanah Air, pada tanggal 3 Oktober 1942.
Bahkan pasukan ini merupakan cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) loh Tribuners.
Tentara PETA terdiri dari para sukarelawan kesatuan militer.
Pada 14 Februari 1945 tersebut, terjadi pemberontakan pasukan PETA di Blitar yang dipimpin oleh Shodancho Supriyadi, seperti dikutip dari laman Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Nah, untuk latar belakang pemberontakan PETA di Blitar tersebut adalah penderitaan rakyat Indonesia yang diperlakukan buruk oleh tentara Jepang.
Baca juga: Hari-hari Penting yang Diperingati Setiap 12 Februari, Apa Saja? Berikut Informasinya
Bahkan dengan adanya kerja paksa Jepang atau romusha mengakibatkan banyak rakyat Indonesia yang kelaparan, terkena penyakit, hingga sampai meninggal dunia.
Selain itu, para prajurit PETA pun geram melihat tindakan tentara Jepang yang melecehkan wanita Indonesia.
Tepatnya, ditanggal 14 Februari 1945 tersebut dipilihlah sebagai waktu yang tepat untuk melancarkan aksi pemberontakan, karena ada pertemuan seluruh anggota dan komandan PETA di wilayah Blitar.
Jadi, Supriyadi mengharapkan anggota-anggota yang lain juga akan ikut bergabung.
Tepat 14 Februari 1945 pukul 03.00 WIB, pasukan PETA menembakkan mortir ke Hotel Sakura yang menjadi kediaman para perwira militer Jepang.
Sayangnya, pemberontakan PETA di Blitar tersebut tidak berjalan sesuai rencana.
Baca juga: Dua Hari Penting yang Diperingati pada 10 Februari, Apa Saja? Berikut Informasinya
Akhirnya Supriyadi gagal menggerakkan satuan lain untuk memberontak dan rencana pemberontakan itu telah diketahui oleh pihak Jepang.
Bahkan sebanyak 78 orang perwira dan prajurit PETA ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara, untuk kemudian diadili di Jakarta.
Sementara itu, nasib Supriyadi tidak diketahui hingga saat ini.
Maka dari itu, guna memperingati peristiwa bersejarah tersebut, dibangunlah Monumen PETA yang berada di Jalan Sudanco Supriyadi, Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.