Jurnalis Kabupaten Tasikmalaya Rayakan Hari Pers dengan Menggelar Acara Ini

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com Kabupaten Tasikmalaya, Aldi M. Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Forum Jurnalis Kabupaten Tasikmalaya merayakan Hari Pers Nasional bersama Universitas Cipasung Tasikmalaya, Jalan Cisinga, Desa Cilampunghilir, Kecamatan Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (8/2/2023).

Diketahui, perayaan Hari Pers Nasional ini juga bertepatan dengan Hari Lahir Universitas Cipasung Tasikmalaya yang jatuh pada 8 Februari 2023.

Perayaan yang dimaksud, dibalut dengan kegiatan pelatihan jurnalistik bagi tingkat perguruan tinggi.

“Hari Pers Nasional itu kan besok (Kamis, 9/2/2023), jadi memang kegiatan ini digelar selama dua hari. Hari ini teori di kelas, sedang besok praktik di lapangan,” kata Deden Rahadian (40) selaku salah satu pemateri pelatihan jurnalistik tersebut kepada TribunPriangan.com di lokasi.

Ia mengatakan, pelatihan tersebut mengulas terkait jurnalistik dasar di era digitalisasi informasi, sehingga pelatihan tersebut tidak hanya mengulas perihal tulis-menulis, melainkan menyajikan berita secara audio-visual.

“Memang nanti juga akan ada pelatihan terkait bagaimana mereka mengemas berita seperti reporter-reporter di televisi, karena mereka juga perlu adaptasi di era digital saat ini,” kata pria yang telah menjadi jurnalis televisi selama 18 tahun tersebut.

Tampak sekira 120 peserta mahasiswa yang terdiri dari beberapa perguruan tinggi di wilayah Tasikmalaya dan Ciamis, yang menghadiri kegiatan ini.

Bahkan, tampak juga sekira 21 jurnalis cetak, online, dan elektronik dari berbagai macam perusahaan media, yang turut mendukung serta meramaikan kegiatan tersebut.

“Ada beberapa cara dalam merayakan Hari Pers Nasional ini, sedang bagi kami, selaku Forum Jurnalis Kabupaten Tasikmalaya, kami merayakannya melalui kegiatan ini, karena peran media atau jurnalis tidak hanya berkompetisi antara satu sama lain perusahaan media, melainkan dituntut untuk mumpuni dalam mengimbangi informasi yang belum tentu kebenarannya di media sosial," pungkasnya.(*)