BSI Catatkan Penyaluran Pembiayaan UMKM Capai Rp40,8 Triliun hingga Kuartal III-2022

TRIBUNPRIANGAN.COM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan penyaluran pembiayaan UMKM sebesar Rp40,8 triliun dengan kualitas pembiayaan sangat baik hingga Kuartal III-2022.

Nilai tersebut sekitar 23,05 persen dari total portofolio pembiayaan BSI. Sedangkan BSI RO 6 Bandung telah menyalurkan pembiayaan mikro sebesar Rp 1,54 triliun. Angka ini tumbuh 31,62 persen secara tahunan.

“Dengan memberikan perhatian lebih kepada segmen UMKM, ke depan perseroan akan terus berperan aktif sebagai pemain utama di industri keuangan syariah," ujar Regional Chief Executive Officer (RCEO) BSI 6 Bandung, Alhuda Djanis dalam keterangan resminya, Rabu (28/12/2022).

Baca juga: BSI Catatkan Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Bermotor Rp 1,67 Triliun hingga November

Alhuda menjelaskan, BSI berupaya memperkuat perannya dalam mendorong pertumbuhan UMKM.

Langkah itu sebagai jalan dalam memperkokoh ekonomi di tataran akar rumput melalui pemberdayaan dan digitalisasi layanan keuangan syariah.

Upaya strategis tersebut tidak hanya sekadar untuk memenuhi target bisnis.

Baca juga: BSI Kembangkan Desa Binaan di Bogor Jadi Desa Sentra Padi

Namun juga sebagai bentuk keseriusan perseroan memberdayakan jutaan umat lewat UMKM. Peran UMKM terhadap perekonomian nasional tidak bisa dipandang sebelah mata.

"Segmen UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional dengan kontribusi 60,51 persen bagi produk domestik bruto (PDB), menyumbang 15,65 persen ekspor non-migas, 99 persen dari total pelaku usaha di Indonesia atau sekitar 64,2 juta," ucap dia.

Untuk itu, pihaknya menghadirkan portal Salam Digital. Aplikasi ini berisi informasi produk mikro meliputi KUR dan BSI Usaha Mikro (non KUR).

Baca juga: Tarik Tunai di Alfamart Melalui BSI Mobile Bisa Dapat Minuman Gratis, Begini Caranya

Juga memuat formulir pengajuan pembiayaan mikro BSI yang terhubung dengan kantor cabang BSI di seluruh Indonesia.

Salah satu pelaku UMKM yang terbantu adalah Agus (45). Pemilik Rumah Makan Rus Ras asal Majalengka, Jawa Barat ini menuturkan, pandemi Covid-19 sangat berdampak pada omzet penjualan.

"Sudah pasti bagi kita para UMKM sangat berdampak karena berkurangnya pengunjung dan pelanggan," tutur Agus.

Baca juga: BSI dan Kemenkeu Siapkan Program Penerima KUR Syariah agar Naik Kelas

Bahkan salah satu cabang rumah makannya ditutup karena sepi pelanggan.

Di sisi lain Agus masih memiliki pembiayaan KUR yang harus dilunasi di BSI.

Di tengah kesulitan tersebut, BSI memberikan pendampingan termasuk relaksasi dan restrukturisasi kredit. (*)