Pergerakan Tanah Meneror Kampung Legok Indragiri , BPBD Ciamis Kirim Surat ke Badan Geologi
BPBD Ciamis kirim surat ke Bafan Geologi meminta penelitian tentang pergerakan tanah di Kampung Legok Indragiri
Penulis: redaksi | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNPRIANGAN.COM,CIAMIS – BPBD Ciamis sudah melayangkan surat ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM berisi permohonan penelitian geologi di lokasi bencana gerakan tanah di Dusun Legok II RW 03 Desa Indragiri Kecamatan Panawangan Ciamis.
“Mudah-mudahan pihak Badan Geologi, dapat secepatnya melakukan penelitian di lokasi bencana gerakan tanah di Dusun Legok II tersebut,” ujar Kabid Darlog BPBD Ciamis, R Memet Hikmat kepada Tribun Sabtu (10/12).
Dusun Legok II RW 03 Desa Indragiri dilanda gerakan tanah sejak Kamis (24/11) malam bulan lalu. Retakan tanah menimpa pemukiman warga yang berlokasi di lereng setinggi 70 meter.
Gerakan tanah Kamis (24/11) malam tersebut diwarnai longsor tebing yang menimpa satu rumah warga dan mengancam 23 rumah lainnya. Dua rumah di antaranya berada di atas tebing dan 21 rumah berada di bawah tebing.
Teror gempuran retakan tanah tersebut terus berlanjut, sehingga sebagian penghuni rumah yang terancam mengungsi ke rumah sanak saudaranya terlebih ketika hujan turun dan malam hari.
Saat hujan lebat mengguyur Kamis (8/12) sejak siang sampai malam, memicu terjadinya longsor Kamis sorenya.
Sebanyak 5 rumah terdampak, satu rumah malah sampai tertimbun longsor. Dan 19 rumah lainnya terancam. Tebing yang longsor setinggi 40 meter (dua undagan) dan lebar 20 meter
Tidak ada korban, karena kondisi rumah sudah dikosongkan penghuninya.
“Ada 9 KK yang sudah total mengungsi termasuk penghuni 5 rumah yang kena longsor,” katanya.
Menurut Memet, saat ini sangat diperlukan adanya penelitian geologi di lokasi bencana gerakan tanah di Dusun Legok II tersebut. “Terutama untuk memastikan apakah lokasi pemukiman tersebut aman atau tidak aman. Kalau aman, tinggal memperbaiki rumah yang rusak kena longsor. Kalau rekomendasi dari geologinya tidak aman, berarti harus relokasi,” ujar Memet.
Guna mengurangi ancaman longsor susulan, warga melalui petugas desa maupun petugas kecamatan menurut Memet, diimbau untuk segera kolam-kolam yang berada di pemukiman sekitar lokasi gerakan tanah di Kampung Legok II tersebut.
Jangka panjang juga diimbau untuk menanamkan sebanyak mungkin tanam-tanaman konservasi seperti pinang (jambe), arena dan pohon konservasi lainnya.
Menurut Kasi Pemerintahan Desa Indragiri, Deni Herdiana kepada Tribun sampai Sabtu (10/12) guguran material tebing masih terus berlangsung. “Masih ada guguran tanah tebing, murulug. Tapi tidak sebesar yang terjadi hari Kamis (8/12) sore. Warga masih khawatir terjadi lomgsor susulan,” ujar Deni kepada Tribun Sabtu (10/12).
Deni juga mengakui, sejumlah kolam yang berada di pemukiman warga di lereng tebing tersebut masih belum dikeringkan. “Kolam-kolam belum dikeringkan,” katanya (andri m dani)
Sedih Warganya Dituduh Culik dan Jadi Korban Amuk Massa di Sumsel, Wabup Garut: Jangan Terulang Lagi |
![]() |
---|
Jadwal Kereta Api Argo Parahyangan Relasi Bandung-Jakarta Hari Ini, Lengkap Beserta Harganya |
![]() |
---|
Jadwal Kereta Api Lodaya Relasi Bandung-Yogyakarta Hari Ini, Lengkap Beserta Harganya |
![]() |
---|
Jadwal Kereta Api Panoramic Relasi Bandung-Jakarta dan Bandung-Surabaya Hari Ini, Beserta Harganya |
![]() |
---|
Jadwal Kereta Api Kahuripan Relasi Bandung Kiaracondong-Blitar Hari Ini, Lengkap Beserta Harganya |
![]() |
---|