Bunga Bangkai
Warga Cileunyi Geger Temukan Puluhan Bunga Bangkai, Umbinya Sering Dimakan
Beberapa bunga bangkai atau, Amorphophallus ditemukan di kebun belakang rumah warga, yang berada di Kampung Sukahayu, Desa Cinunuk
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG- Warga di Kampung Sukahayu, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, digegerkan dengan penemuan puluhan Amorphophallus, atau biasa disebut bunga bangka, Senin (14/11/2022).
Di kebun yang berukuran sekitar 10x10 meter tersebut, terdapat bunga bangkai yang bunganya masih kuncup, hingga yang mekar, terdapat juga pohon yang belum berbunga, jumlahnya lebih dari 10 pohon bunga bangkai.
Penampakan bunga bangkai yang mekar di sisinya berwarna hijau muda bergaris melingkar, lalu warna ungu, dan ditengahnya berwarna putih, sedangkan putiknya berwarna coklat.
Baca juga: Tabrakan di Jalur Puncak Cianjur, Mobil Terbalik Tutup Badan Jalan, Pengendara Motor Alami Luka-luka
Bunga yang kini langka tersebut, tidak menimbulkan bau, jika jaraknya jauh, tapi kalau dari jarak yang dekat sedikit menimbulkan bau.
Menurut warga setempat, meski bunga bangkai banyak tumbuh di daerah tersebut, tapi itu tidak ditanam.
Seorang warga setempat, Isum (38) mengungkapkan, tumbuhnya bunga bangkai di kampungnya sudah biasa.
"Setahun sekali pasti ada, tumbuhnya saat musim hujan," ujar Isum, ketika ditemui di dekat lokasi tumbuhnya bunga bangkai, Senin (14/11/2022).
Baca juga: UPDATE Porprov XIV Jabar 2022, Atlet Judo Kota Bandung Sabet 3 Medali Emas, Ini Kata Ketua Pengcab
Isum mengatakan, warga di sini sudah biasa dengan adanya bunga bangkai, tapi mungkin anak-anak sekarang aja baru pada tahu.
"Malahan, pas dari waktu saya kecil jua di sini, udah banyak bunga bangkai yang kaya gitu mah," kata Isum.
Bahkan kata Isum, dibawah bunga bangkai tersebut terdapat beuti atau umbi, oleh warga adakalanya dikonsumsi.
"Nah yang suka di makan, itu beutinya (umbi) ukurannya bisa segede baskom," ujarnya.
Baca juga: Benarkah Manfaat Jahe Merah Dapat Meningkatkan Kesuburan Pria? Begini Penjelasannya
Menurut isum, rasanya hambar, biasanya dikonsumsi dengan cara dikukus.
"Jadi rasanya mungkin hampir kaya taleus bogor, jadi diseupan (kukus) diberi garam dan kelapa parut," ucapnya.
Begitu juga dengan warga lainny, Jajang (70) menyebutkan di kampung tersebut kerap tumbuh bunga bangkai.
"Di sini mah banyak, bunga bangkai suka tumbuh, jadi warga sudah biasa," ucapnya.