ART Disiksa Majikan di KBB

Gaji Rohimah ART Asal Garut Tak Dibayar Majikannya Selama Empat Bulan

Majikan ART asal Garut tidak pernah memenuhi janji soal upah atau gaji bagi korban.

Kompas.com
Ilustrasi penganiayaan.(SHUTTERSTOCK/Pixel-Shot) 

Laporan Kontributor Tribun Priangan, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Hak Rohimah (29), seorang Asisten Rumah Tangga atau ART asal Garut, yakni berupa gaji tidak dibayarkan penuh oleh majikannya, sepasang suami istri Yulio Kristian (29) dan Loura Francilia (29).

Rohimah kerap disekap dan disiksa majikannya di Perumahan Bukit Permata, blok G1, RT 04/22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Teh Rohimah hanya kirim uang satu kali. Gajinya Rp2 juta sebulan, itu juga dipotong hanya dibayarkan 1,5 juta," ujar adik kandung Rohimah, Ela Yulia (20), Senin (31/10/2022).

Selain dipotong, gaji Rohimah selama empat bulan juga tidak pernah dibayarkan oleh majikannya.

Komunikasi dengan korban, lanjut Ela, pun terputus. Dia dan keluarga sempat kesulitan menghubungi korban.

"Ya, perlakuan majikannya memang tega," ungkapnya.

Baca juga: Terluka Sekujur Tubuh, Hasil Visum ART Asal Garut Disiksa Majikan di KBB

Baca juga: Rumah Majikan ART Asal Garut yang Disiksa di KBB Didobrak Warga, Dengar Tangisan Malam Hari

Di sisi lain, kuasa hukum korban, Asep Muhidin, mengatakan, korban sempat menghubungi adiknya sebulan yang lalu.

Korban memberi tahu bahwa telah diperlakuan kasar oleh majikannya.

"Kejadian itu memang sempat dikabarkan oleh Rohimah ke keluarganya bahwa ada pemukulan," ujarnya.

Namun, kabar tersebut langsung dibantah oleh kedua tersangka dengan cara menghubungi keluarga korban.

Pelaku mengatakan kepada orangtua korban Rohimah baik-baik saja.

"Majikannya bilang ke keluarga korban, katanya pengakuan Rohimah itu bohong," ucapnya.

Baca juga: ART Asal Garut yang Disiksa Majikan di KBB Sudah Lama Putus Komunikasi dengan Orangtuanya

Kini keluarga Rohimah di Kampung Cinangor, Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat hanya menunggu kesembuhannya.

Asep mengatakan, pendampingan hukum bagi korban akan dibantu olehnya dan para kades di Apdesi Limbangan.
 
"Ya Alhamdulillah banyak bantuan pendampingan hukum. Kita upayakan yang terbaik bagi korban dan keluarganya," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved